"Jinx", Nasib Buruk Bagi Atlet dan Klub Bola
Jinx mempunyai arti sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan nasib buruk seperti kutukan
Context.id, JAKARTA - Belum hilang dari ingatan para penggemar sepak bola, bagaimana Spanyol berhasil mengandaskan Inggris pada final Euro 2024 dengan skor 2-1, Senin (15/7) lalu.
Gol Spanyol ciptaan Nico Williams di menit ke-47 dan Mikel Oyarzabal di menit ke-86 hanya mampu dibalas oleh Cole Palmer di menit ke-73.
Alhasil, 15 Juli 2024 menjadi tanggal sakral bagi Spanyol karena mereka berhasil mengukuhkan diri sebagai pemegang gelar Euro terbanyak sepanjang sejarah dengan 4 kali kemenangan.
Sementara bagi Inggris, tinta hitam masih menghantui The Three Lions setelah di final Euro sebelumnya juga kalah oleh Italia.
Nasib buruk atau dikenal dengan jinx ini tidak hanya menghinggapi skuad Inggris saja. Beberapa kepercayaan soal nasib buruk juga berhembus di beberapa spektrum sepak bola di dunia.
BACA JUGA
Apa itu Jinx?
Menurut kamus Merriam Webster, jinx mempunyai arti sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan nasib buruk seperti kutukan. Sesuatu di sini dapat dihubungkan dengan seseorang, barang, atau situasi tertentu.
Aaron Ramsey
Awan gelap selalu menyelimuti sesaat setelah Aaron Ramsey, mantan pemain Arsenal membobol gawang lawan.
Konon, setiap Ramsey mencetak gol, ada saja tokoh terkenal yang meninggal dunia. Hal ini menjadi semacam “kutukan” di dunia si kulit bundar.
Seperti pada 1 Mei 2011, saat gawang Manchester United dibobol Ramsey, sehari berselang Osama Bin Laden dinyatakan wafat.
Setahun berikutnya, penyanyi kondang Whitney Houston meninggal pada 12 Februari, hari yang sama setelah Ramsey mencetak gol melawan Sunderland.
Harry Kane
Pemain Bayern Munich Timnas Inggris Harry Kane adalah salah satu striker paling mematikan di dunia. Mengutip Marca, selama berkarir ia telah melabuhkan si kulit bundar ke jaring lawan sebanyak 406 gol.
Status pencetak gol terbanyak di timnas Inggris pun ia sabet dengan 66 gol dan di Premier League dengan catatan 213 gol.
Kane juga mencicipi lima partai final baik di klub maupun tim nasional. Final Euro 2020, final Uefa Champions League 2019, dua kali final Piala Liga Inggris (2014/2015 dan 2020/2021), serta satu partai final German Supercup.
Dengan darah predator dan berbagai cicipan partai final itu masih belum bisa membuat Harry Kane mengangkat satu piala apapun.
Kutukan Nomor 9 di Chelsea
Dua klub ini setidaknya mempunyai riwayat hitam jika menyangkut pemain nomor 9, yaitu AC Milan dan Chelsea.
Sejak pensiunnya Filippo Inzaghi tahun 2012 dengan torehan 126 gol, nomor 9 di San Siro menjadi keramat dan mengutuk pemain selanjutnya yang memakai nomor tersebut.
Setidaknya ada 11 pemain, Alexandre Pato, Alessandro Matri, Fernando Torres, Mattia Destro, Luiz Adriano, Gianluca Lapadula, Andre Silva, Krzysztof Piatek, Gonzalo Higuain, dan Mario Mandzukic, dan Olivier Giroud.
Semua pemain itu tidak mencetak lebih dari 60 gol selama membela AC Milan.
Sama halnya dengan Chelsea. Beberapa pemain berlabuh dengan nomor 9 di punggungnya tidak mencetak lebih dari 50 gol.
Mengutip Transfer Markt, mulai dari Hernan Crespo yang hanya mencetak 20 gol, Mateja Kežman 7 gol, Khalid Boulahrouz nihil tanpa gol.
Lalu Alvaro Morata menggoyang 39 kali jaring lawan, dan Fernando Torres mencatat torehan 45 gol.
Kontributor: Fadlan Priatna
RELATED ARTICLES
\"Jinx\", Nasib Buruk Bagi Atlet dan Klub Bola
Jinx mempunyai arti sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan nasib buruk seperti kutukan
Context.id, JAKARTA - Belum hilang dari ingatan para penggemar sepak bola, bagaimana Spanyol berhasil mengandaskan Inggris pada final Euro 2024 dengan skor 2-1, Senin (15/7) lalu.
Gol Spanyol ciptaan Nico Williams di menit ke-47 dan Mikel Oyarzabal di menit ke-86 hanya mampu dibalas oleh Cole Palmer di menit ke-73.
Alhasil, 15 Juli 2024 menjadi tanggal sakral bagi Spanyol karena mereka berhasil mengukuhkan diri sebagai pemegang gelar Euro terbanyak sepanjang sejarah dengan 4 kali kemenangan.
Sementara bagi Inggris, tinta hitam masih menghantui The Three Lions setelah di final Euro sebelumnya juga kalah oleh Italia.
Nasib buruk atau dikenal dengan jinx ini tidak hanya menghinggapi skuad Inggris saja. Beberapa kepercayaan soal nasib buruk juga berhembus di beberapa spektrum sepak bola di dunia.
BACA JUGA
Apa itu Jinx?
Menurut kamus Merriam Webster, jinx mempunyai arti sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan nasib buruk seperti kutukan. Sesuatu di sini dapat dihubungkan dengan seseorang, barang, atau situasi tertentu.
Aaron Ramsey
Awan gelap selalu menyelimuti sesaat setelah Aaron Ramsey, mantan pemain Arsenal membobol gawang lawan.
Konon, setiap Ramsey mencetak gol, ada saja tokoh terkenal yang meninggal dunia. Hal ini menjadi semacam “kutukan” di dunia si kulit bundar.
Seperti pada 1 Mei 2011, saat gawang Manchester United dibobol Ramsey, sehari berselang Osama Bin Laden dinyatakan wafat.
Setahun berikutnya, penyanyi kondang Whitney Houston meninggal pada 12 Februari, hari yang sama setelah Ramsey mencetak gol melawan Sunderland.
Harry Kane
Pemain Bayern Munich Timnas Inggris Harry Kane adalah salah satu striker paling mematikan di dunia. Mengutip Marca, selama berkarir ia telah melabuhkan si kulit bundar ke jaring lawan sebanyak 406 gol.
Status pencetak gol terbanyak di timnas Inggris pun ia sabet dengan 66 gol dan di Premier League dengan catatan 213 gol.
Kane juga mencicipi lima partai final baik di klub maupun tim nasional. Final Euro 2020, final Uefa Champions League 2019, dua kali final Piala Liga Inggris (2014/2015 dan 2020/2021), serta satu partai final German Supercup.
Dengan darah predator dan berbagai cicipan partai final itu masih belum bisa membuat Harry Kane mengangkat satu piala apapun.
Kutukan Nomor 9 di Chelsea
Dua klub ini setidaknya mempunyai riwayat hitam jika menyangkut pemain nomor 9, yaitu AC Milan dan Chelsea.
Sejak pensiunnya Filippo Inzaghi tahun 2012 dengan torehan 126 gol, nomor 9 di San Siro menjadi keramat dan mengutuk pemain selanjutnya yang memakai nomor tersebut.
Setidaknya ada 11 pemain, Alexandre Pato, Alessandro Matri, Fernando Torres, Mattia Destro, Luiz Adriano, Gianluca Lapadula, Andre Silva, Krzysztof Piatek, Gonzalo Higuain, dan Mario Mandzukic, dan Olivier Giroud.
Semua pemain itu tidak mencetak lebih dari 60 gol selama membela AC Milan.
Sama halnya dengan Chelsea. Beberapa pemain berlabuh dengan nomor 9 di punggungnya tidak mencetak lebih dari 50 gol.
Mengutip Transfer Markt, mulai dari Hernan Crespo yang hanya mencetak 20 gol, Mateja Kežman 7 gol, Khalid Boulahrouz nihil tanpa gol.
Lalu Alvaro Morata menggoyang 39 kali jaring lawan, dan Fernando Torres mencatat torehan 45 gol.
Kontributor: Fadlan Priatna
POPULAR
RELATED ARTICLES