Mengapa 2004 Jadi Tahun Teraneh dalam Sepak Bola Eropa?
Pada 2004, Piala Eropa, Liga Champions dan UEFA dikejutkan oleh kemunculan para juara yang tidak pernah diperhitungkan
Context.id, JAKARTA - Pada 20 tahun lalu, tepatnya 2004, dunia sepak bola mengalami tahun yang tidak biasa. Pasalnya pada pesta kejuaraan sepak bola di seluruh dunia, para juara liga itu benar-benar tidak terduga, terutama Piala Euro dan Liga Eropa.
Misalnya dalam gelaran sepak bola bergengsi Europe Champions League tahun 2003/2004 silam, kemenangan tak terduga datang dari Klub Tradisional Eropa yaitu Futebol Clube do Porto dalam finalnya melawan Monaco.
Kedua klub yang berjibaku itu sama-sama baru menginjakan kaki di putaran final dan telah menggulingkan klub-klub favorit papan atas seperti Real Madrid, Manchester United dan lain sebagainya.
Alhasil sejak saat itu, kemenangan besar bagi klub sangat-sangat tidak diperhitungkan itu berhasil melambungkan nama José Mourinho, seperti dikutip dari calciodeal, Selasa, (25/6).
Selanjutnya, pada 2004 juga, klub runner-up dan underdog seperti Valencia untuk pertama kalinya berhasil memenangkan kejuaran La Liga dan Piala UEFA setelah berhasil mengalahkan klub-klub papan atas.
BACA JUGA
Pada saat Kejuaraan Spanyol atau La Liga, klub yang didirikan tahun 1919 itu berhasil mengalahkan Galácticos Real Madrid dan Barcelona yang memiliki Ronaldinho Gaúcho, pemain terbaik di dunia tahun itu.
Kemudian pada Piala UEFA 2004, klub yang berbasis di Spanyol itu berhasil dengan memenangkan Piala UEFA dengan mengalahkan Olympique de Marseille 2-0 di Stadion Ullevi di Gothenburg.
Tak hanya itu, pada Piala Eropa 2004, kemenangan tak terduga datang dari Yunani setelah berhasil menyingkirkan Portugal dengan gol tunggal yang dicetak Charisteas selama pertandingan pada menit ke-12 babak kedua.
Tentu ini merupakan keanehan dalam pergelaran Kejuaraan Eropa, pasalnya para pemain Portugal pada saat itu diisi oleh skuad bertabur bintang seperti Figo, Cristiano Ronaldo dan Deco yang merupakan pemain favorit.
Bahkan sebelum menuju final, Negeri para Dewa itu juga berhasil menyingkirkan Prancis, selaku juara Eropa pada saat itu di babak perempat final, dengan memenangkan pertandingan 1-0 lewat gol dari Charisteas.
Apakah keanehan ini akan terulang lagi di Piala Eropa 2024?
Penulis: Candra Soemirat
RELATED ARTICLES
Mengapa 2004 Jadi Tahun Teraneh dalam Sepak Bola Eropa?
Pada 2004, Piala Eropa, Liga Champions dan UEFA dikejutkan oleh kemunculan para juara yang tidak pernah diperhitungkan
Context.id, JAKARTA - Pada 20 tahun lalu, tepatnya 2004, dunia sepak bola mengalami tahun yang tidak biasa. Pasalnya pada pesta kejuaraan sepak bola di seluruh dunia, para juara liga itu benar-benar tidak terduga, terutama Piala Euro dan Liga Eropa.
Misalnya dalam gelaran sepak bola bergengsi Europe Champions League tahun 2003/2004 silam, kemenangan tak terduga datang dari Klub Tradisional Eropa yaitu Futebol Clube do Porto dalam finalnya melawan Monaco.
Kedua klub yang berjibaku itu sama-sama baru menginjakan kaki di putaran final dan telah menggulingkan klub-klub favorit papan atas seperti Real Madrid, Manchester United dan lain sebagainya.
Alhasil sejak saat itu, kemenangan besar bagi klub sangat-sangat tidak diperhitungkan itu berhasil melambungkan nama José Mourinho, seperti dikutip dari calciodeal, Selasa, (25/6).
Selanjutnya, pada 2004 juga, klub runner-up dan underdog seperti Valencia untuk pertama kalinya berhasil memenangkan kejuaran La Liga dan Piala UEFA setelah berhasil mengalahkan klub-klub papan atas.
BACA JUGA
Pada saat Kejuaraan Spanyol atau La Liga, klub yang didirikan tahun 1919 itu berhasil mengalahkan Galácticos Real Madrid dan Barcelona yang memiliki Ronaldinho Gaúcho, pemain terbaik di dunia tahun itu.
Kemudian pada Piala UEFA 2004, klub yang berbasis di Spanyol itu berhasil dengan memenangkan Piala UEFA dengan mengalahkan Olympique de Marseille 2-0 di Stadion Ullevi di Gothenburg.
Tak hanya itu, pada Piala Eropa 2004, kemenangan tak terduga datang dari Yunani setelah berhasil menyingkirkan Portugal dengan gol tunggal yang dicetak Charisteas selama pertandingan pada menit ke-12 babak kedua.
Tentu ini merupakan keanehan dalam pergelaran Kejuaraan Eropa, pasalnya para pemain Portugal pada saat itu diisi oleh skuad bertabur bintang seperti Figo, Cristiano Ronaldo dan Deco yang merupakan pemain favorit.
Bahkan sebelum menuju final, Negeri para Dewa itu juga berhasil menyingkirkan Prancis, selaku juara Eropa pada saat itu di babak perempat final, dengan memenangkan pertandingan 1-0 lewat gol dari Charisteas.
Apakah keanehan ini akan terulang lagi di Piala Eropa 2024?
Penulis: Candra Soemirat
POPULAR
RELATED ARTICLES