Banyak Iklan Penjualan Pulau Kecil Indonesia
Pulau yang dijual berada pada lokasi strategis, sangat cocok untuk wisata, keanekaragaman hayati yang tinggi sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi
Context.id, JAKARTA - Pulau kecil di Indonesia jumlahnya terhitung sangat banyak. Berdasarkan jumlah pulau yang didaftarkan dan dibakukan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2022, Indonesia memiliki total 17.024 pulau.
Sebanyak 98 persen adalah pulau-pulau kecil dan sangat kecil.
Jumlah yang sangat banyak tersebut menjadikan Indonesia pemilik pulau terbanyak di dunia dan semuanya harus bisa dijaga dan dipertahankan melalui pengelolaan dan pemanfaatan yang baik dan tetap menjaga kelestarian alam
Belakangan ini, ramai lagi isu soal penjualan pulau Indonesia kepada warga asing. Sebenarnya ini adalah isu lama. Sejak 2007, isu ini sudah muncul ke media-media nasional dan internasional.
Penawaran ini mengesankan bahwa pulau yang dijual berada pada lokasi strategis, sangat cocok untuk wisata, keanekaragaman hayati yang tinggi sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi.
BACA JUGA
Ada dua situs online yang seringkali mengiklankan pulau Indonesia, yakni island-seeker.com dan privateislandsonline.com.
Di situs privateislandsonline.com misalnya, kita bisa melihat ada lima iklan pulau kecil yang ada di Indonesia.
Mulai dari Island Pair seluas 64,34 hektar di Anambas, aset tepi pantai di Pulau Sumba mulai dari luas 2 hektar sampai dengan 40,46 hektar, Surf Beach seluas 1,6 hektar di Pulau Sumba, Pulau Panjang seluas 13,5 hektar di Nusa Tenggara Barat, dan Seliu Island di Belitung.
Sementara di island-seeker.com juga ada beberapa pulau di Indonesia yang ditawarkan antara lain Dekar Island di Siantan Selatan, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Telaga Cina dan Buan Island.
Rata-rata harga pulau yang dijual itu dibanderol mulai dari belasan miliar rupiah hingga puluhan miliar rupiah.
Sebelumnya di penghujung 2022. Pulau Widi di Halmahera Selatan juga dijual di situs Internasional Sotheby’s Concierge Auctions.
Mengutip tulisan pengajar dan peneliti kelautan dari Universitas Padjajaran di The Conversation, selain penawaran di internet, sebenarnya ada banyak cara masyarakat global untuk mendapatkan hak pengelolaan pulau di Indonesia.
Misalnya dengan modus sewa menyewa dengan orang lokal, pernikahan dengan warga lokal, dan surat kuasa khusus.
Modus ini hadir karena sebenarnya di Indonesia cukup sulit atau kompleks saat orang asing ingin memiliki properti atau bahkan pulau. Banyak aturan dan administrasi yang harus dilalui.
Namun, tetap saja banyak yang mengakali dan biasanya juga atas nama investasi.
Untuk meredam kontroversi, promotor penjualan pulau juga menggunakan trik-trik promosi, seperti pemakaian istilah “konservasi” atau “eco-friendly management” dalam iklannya.
Tujuannya agar seolah-olah aktivitas ini mendukung upaya konservasi laut.
Sebenarnya, bukan hanya di situs-situs asing pulau-pulau Indonesia diiklankan. Di situs dalam negeri seperti www.99.co, sebuah situs jual beli khusus properti juga mengiklankan pulau di Indonesia.
Pada 2019 lalu misalnya, pernah diiklankan pulau Dua Barat, sebuah pulau kecil di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Dilansir dari Solopos, penjual menawarkan seluruh lahan di pulau tersebut secara penuh atau satu pulau full.
Di situs itu, unggahan penawaran pulau tersebut diunggah pada 28 Februari 2019 dengan judul Kavling Di Pulau Dua Barat Dijual. Lahan seluas 78400 m² itu dijual seharga Rp.243.040.000.000.
“Dijual : Kavling di Pulau Dua Barat, area Kepulauan Seribu. Dijual 1 pulau full. Jual cepat. Harga masih bisa nego. Harga yang tertera adalah harga permeter,” bunyi keterangan dalam iklan yang dipasang atas nama Ellya Puspawati Widjaja tersebut.
Pemasang iklan menyebutkan tanah ini sudah disertai sertifikat hak milik (SHM).
Pulau itu dijual dengan opsi cicilan 10 tahun, 15 tahun, hingga 20 tahun. Untuk 10 tahun, cicilan senilai Rp2,51 miliar/bulan; Rp2,03 miliar/bulan untuk 15 tahun, dan Rp1,81 miliar untuk 20 tahun.
Sementara itu di situs yang sama juga muncul iklan lain yang menawarkan kavling di Pulau Dua Timur. Luas lahan yang dijual mencapai 184.665 m2, namun bukan satu pulau full.
Dalam iklan itu, kavling tersebut dijual seharga Rp.470.895.750.000.
Iklan ini dipasang atas nama Lj Hooker Kelapa Gading pada 1 Maret 2019. Lahan ini dijual dengan opsi cicilan Rp4,87 miliar/bulan selama 10 tahun, Rp3,93 miliar/bulan selama 15 tahun, dan Rp3,51 miliar/bulan selama 20 tahun.
Menurut iklan tersebut, kavling di Pulau Dua Timur ini memiliki sertifikat hak guna bangunan (HGB).
Pulau Dua Barat merupakan pulau kecil yang berada di antara gugusan Kepulauan Seribu, Kabupaten Pulau Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
Posisi Pulau Dua Barat bersebelahan dengan Pulau Dua Timur dan Pulau Pabelokan.
RELATED ARTICLES
Banyak Iklan Penjualan Pulau Kecil Indonesia
Pulau yang dijual berada pada lokasi strategis, sangat cocok untuk wisata, keanekaragaman hayati yang tinggi sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi
Context.id, JAKARTA - Pulau kecil di Indonesia jumlahnya terhitung sangat banyak. Berdasarkan jumlah pulau yang didaftarkan dan dibakukan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2022, Indonesia memiliki total 17.024 pulau.
Sebanyak 98 persen adalah pulau-pulau kecil dan sangat kecil.
Jumlah yang sangat banyak tersebut menjadikan Indonesia pemilik pulau terbanyak di dunia dan semuanya harus bisa dijaga dan dipertahankan melalui pengelolaan dan pemanfaatan yang baik dan tetap menjaga kelestarian alam
Belakangan ini, ramai lagi isu soal penjualan pulau Indonesia kepada warga asing. Sebenarnya ini adalah isu lama. Sejak 2007, isu ini sudah muncul ke media-media nasional dan internasional.
Penawaran ini mengesankan bahwa pulau yang dijual berada pada lokasi strategis, sangat cocok untuk wisata, keanekaragaman hayati yang tinggi sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi.
BACA JUGA
Ada dua situs online yang seringkali mengiklankan pulau Indonesia, yakni island-seeker.com dan privateislandsonline.com.
Di situs privateislandsonline.com misalnya, kita bisa melihat ada lima iklan pulau kecil yang ada di Indonesia.
Mulai dari Island Pair seluas 64,34 hektar di Anambas, aset tepi pantai di Pulau Sumba mulai dari luas 2 hektar sampai dengan 40,46 hektar, Surf Beach seluas 1,6 hektar di Pulau Sumba, Pulau Panjang seluas 13,5 hektar di Nusa Tenggara Barat, dan Seliu Island di Belitung.
Sementara di island-seeker.com juga ada beberapa pulau di Indonesia yang ditawarkan antara lain Dekar Island di Siantan Selatan, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Telaga Cina dan Buan Island.
Rata-rata harga pulau yang dijual itu dibanderol mulai dari belasan miliar rupiah hingga puluhan miliar rupiah.
Sebelumnya di penghujung 2022. Pulau Widi di Halmahera Selatan juga dijual di situs Internasional Sotheby’s Concierge Auctions.
Mengutip tulisan pengajar dan peneliti kelautan dari Universitas Padjajaran di The Conversation, selain penawaran di internet, sebenarnya ada banyak cara masyarakat global untuk mendapatkan hak pengelolaan pulau di Indonesia.
Misalnya dengan modus sewa menyewa dengan orang lokal, pernikahan dengan warga lokal, dan surat kuasa khusus.
Modus ini hadir karena sebenarnya di Indonesia cukup sulit atau kompleks saat orang asing ingin memiliki properti atau bahkan pulau. Banyak aturan dan administrasi yang harus dilalui.
Namun, tetap saja banyak yang mengakali dan biasanya juga atas nama investasi.
Untuk meredam kontroversi, promotor penjualan pulau juga menggunakan trik-trik promosi, seperti pemakaian istilah “konservasi” atau “eco-friendly management” dalam iklannya.
Tujuannya agar seolah-olah aktivitas ini mendukung upaya konservasi laut.
Sebenarnya, bukan hanya di situs-situs asing pulau-pulau Indonesia diiklankan. Di situs dalam negeri seperti www.99.co, sebuah situs jual beli khusus properti juga mengiklankan pulau di Indonesia.
Pada 2019 lalu misalnya, pernah diiklankan pulau Dua Barat, sebuah pulau kecil di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Dilansir dari Solopos, penjual menawarkan seluruh lahan di pulau tersebut secara penuh atau satu pulau full.
Di situs itu, unggahan penawaran pulau tersebut diunggah pada 28 Februari 2019 dengan judul Kavling Di Pulau Dua Barat Dijual. Lahan seluas 78400 m² itu dijual seharga Rp.243.040.000.000.
“Dijual : Kavling di Pulau Dua Barat, area Kepulauan Seribu. Dijual 1 pulau full. Jual cepat. Harga masih bisa nego. Harga yang tertera adalah harga permeter,” bunyi keterangan dalam iklan yang dipasang atas nama Ellya Puspawati Widjaja tersebut.
Pemasang iklan menyebutkan tanah ini sudah disertai sertifikat hak milik (SHM).
Pulau itu dijual dengan opsi cicilan 10 tahun, 15 tahun, hingga 20 tahun. Untuk 10 tahun, cicilan senilai Rp2,51 miliar/bulan; Rp2,03 miliar/bulan untuk 15 tahun, dan Rp1,81 miliar untuk 20 tahun.
Sementara itu di situs yang sama juga muncul iklan lain yang menawarkan kavling di Pulau Dua Timur. Luas lahan yang dijual mencapai 184.665 m2, namun bukan satu pulau full.
Dalam iklan itu, kavling tersebut dijual seharga Rp.470.895.750.000.
Iklan ini dipasang atas nama Lj Hooker Kelapa Gading pada 1 Maret 2019. Lahan ini dijual dengan opsi cicilan Rp4,87 miliar/bulan selama 10 tahun, Rp3,93 miliar/bulan selama 15 tahun, dan Rp3,51 miliar/bulan selama 20 tahun.
Menurut iklan tersebut, kavling di Pulau Dua Timur ini memiliki sertifikat hak guna bangunan (HGB).
Pulau Dua Barat merupakan pulau kecil yang berada di antara gugusan Kepulauan Seribu, Kabupaten Pulau Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
Posisi Pulau Dua Barat bersebelahan dengan Pulau Dua Timur dan Pulau Pabelokan.
POPULAR
RELATED ARTICLES