Share

Home Stories

Stories 21 Juni 2024

Mobil Listrik Ferrari Dilego Rp8,8 Miliar

Model EV kedua besutan Ferrari akan segera menyusul untuk diluncurkan

Ilustrasi mobil listrik menyerupai Ferrari/ Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Mobil listrik pertama yang diproduksi Ferrari diperkirakan akan berharga setidaknya US$535.000 atau Rp8,8 miliar per unitnya.

Mengutip Reuters, Kamis (20/6/2024), Ferrari bersiap untuk membuka pabrik mobil listrik itu dan dapat meningkatkan produksi grup hingga sepertiganya.

Merek asal Italia tersebut, yang terkenal dengan mesin bensinnya yang menderu-deru, sebelumnya menyatakan akan meluncurkan mobil listrik pada akhir tahun depan.

Dari harga yang direncanakan menunjukkan keyakinan mereka bahwa pengemudi kelas atas siap untuk itu, bahkan ketika pesaing di pasar mulai mengurangi kendaraan listrik harga di tengah melemahnya permintaan.

Menurut sumber yang tidak ingin dibuka identitasnya, pengoperasian pabrik dinilai sebagai langkah berani bagi perusahaan tersebut.



Sebelum membuat mobil listrik, Ferrari mengirimkan kurang dari 14.000 unit mobil tahun lalu, dan diperkirakan kapasitas produksi meningkat menjadi sekitar 20.000.

Eksklusivitas menjadi landasan Ferrari saat meluncurkan mobil listrik kelas atas ini.  Namun, Ferrari telah menunjukkan dengan SUV Purosangue-nya, yang diluncurkan pada 2022, bahwa mereka dapat mencapai kesuksesan melampaui mobil sport tradisional dua kursi.

“Ada peningkatan permintaan terhadap Ferrari, dan mereka memiliki ruang untuk memenuhi sebagian dari permintaan tersebut tanpa mengorbankan eksklusivitasnya,” kata Fabio Caldato, manajer portofolio di AcomeA SGR, yang memegang saham Ferrari.

Perlu diinformasikan bahwa pembeli mobil ini harus bersabar pula karena daftar tunggu untuk beberapa model bisa mencapai dua tahun.

Berada dalam daftar tunggu Ferrari merupakan simbol status, kata Caldato, seraya mencatat adanya peningkatan calon pelanggan kaya di pasar negara berkembang, seperti India dan Timur Tengah.

Model EV kedua juga sedang dikembangkan, kata sumber itu, seraya menambahkan bahwa prosesnya masih dalam tahap awal.

CEO Ferrari Benedetto Vigna mengatakan kepada pemegang saham Ferrari pada April lalu bahwa pabrik canggih ini akan menjamin fleksibilitas dan kapasitas teknis yang melebihi kebutuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 21 Juni 2024

Mobil Listrik Ferrari Dilego Rp8,8 Miliar

Model EV kedua besutan Ferrari akan segera menyusul untuk diluncurkan

Ilustrasi mobil listrik menyerupai Ferrari/ Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Mobil listrik pertama yang diproduksi Ferrari diperkirakan akan berharga setidaknya US$535.000 atau Rp8,8 miliar per unitnya.

Mengutip Reuters, Kamis (20/6/2024), Ferrari bersiap untuk membuka pabrik mobil listrik itu dan dapat meningkatkan produksi grup hingga sepertiganya.

Merek asal Italia tersebut, yang terkenal dengan mesin bensinnya yang menderu-deru, sebelumnya menyatakan akan meluncurkan mobil listrik pada akhir tahun depan.

Dari harga yang direncanakan menunjukkan keyakinan mereka bahwa pengemudi kelas atas siap untuk itu, bahkan ketika pesaing di pasar mulai mengurangi kendaraan listrik harga di tengah melemahnya permintaan.

Menurut sumber yang tidak ingin dibuka identitasnya, pengoperasian pabrik dinilai sebagai langkah berani bagi perusahaan tersebut.



Sebelum membuat mobil listrik, Ferrari mengirimkan kurang dari 14.000 unit mobil tahun lalu, dan diperkirakan kapasitas produksi meningkat menjadi sekitar 20.000.

Eksklusivitas menjadi landasan Ferrari saat meluncurkan mobil listrik kelas atas ini.  Namun, Ferrari telah menunjukkan dengan SUV Purosangue-nya, yang diluncurkan pada 2022, bahwa mereka dapat mencapai kesuksesan melampaui mobil sport tradisional dua kursi.

“Ada peningkatan permintaan terhadap Ferrari, dan mereka memiliki ruang untuk memenuhi sebagian dari permintaan tersebut tanpa mengorbankan eksklusivitasnya,” kata Fabio Caldato, manajer portofolio di AcomeA SGR, yang memegang saham Ferrari.

Perlu diinformasikan bahwa pembeli mobil ini harus bersabar pula karena daftar tunggu untuk beberapa model bisa mencapai dua tahun.

Berada dalam daftar tunggu Ferrari merupakan simbol status, kata Caldato, seraya mencatat adanya peningkatan calon pelanggan kaya di pasar negara berkembang, seperti India dan Timur Tengah.

Model EV kedua juga sedang dikembangkan, kata sumber itu, seraya menambahkan bahwa prosesnya masih dalam tahap awal.

CEO Ferrari Benedetto Vigna mengatakan kepada pemegang saham Ferrari pada April lalu bahwa pabrik canggih ini akan menjamin fleksibilitas dan kapasitas teknis yang melebihi kebutuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025