Share

Stories 11 Juni 2024

Perjalanan Suzuki, Katana Hingga Jimny

Nilai historis dan sentimental yang membuat Jimny diterima konsumen Tanah Air

Ilustrasi Jimny 2024/ Suzuki Indonesia

Context.id, JAKARTA - Raksasa kendaraan bermotor asal Jepang Suzuki Motor Corporation yang sudah masuk Indonesia sejak 1970 silam beberapa bulan terakhir menjadi perbincangan hangat pecinta otomotif dalam negeri. 

Hal ini tidak terlepas dari kehadiran mobil ikonik mereka yaitu Suzuki Jimny 5 pintu yang resmi beredar di Indonesia sejak Februari lalu.

Publik Indonesia sangat antusias menyambut kehadiran Jimny, bahkan sebelum peluncuran dealer-dealer Suzuki mencatat sudah ada 1000an pesanan untuk produk itu.

Tingginya antusias masyarakat terhadap mobil offroad Suzuki itu karena berkaitan dengan sejarah dan perjalanan perusahaan asal Hamamatsu, Jepang itu selama beroperasi di Indonesia.

Deputy Managing Director Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra mengatakan, awal mula masyarakat mengenal mobil ikonik Suzuki tersebut tidak terlepas dari tangan dingin Subronto Laras. 



Sosok yang dikenal dengan julukan Bapak Suzuki Indonesia itu melihat kebutuhan orang Indonesia bukan hanya mobil yang modelnya seperti angkot, atau Carry. 

Pada periode 80an, Subronto pun memutuskan untuk membawa dan mengenalkan mobil produksi dari Jepang, yakni Suzuki Jimny kepada masyarakat Indonesia. Suzuki Jimny merupakan mobil tipe penggerak 4X4. 

Rencana Subronto membawa mobil Jimny sedikit mengalami kendala, utamanya soal selisih perbedaan pajak antara mobil 4x4 dengan 4x2 yang mencapai sebesar 20%.

Mobil Jimny pun dinasionalisasikan dan diubah menjadi 4x2 dengan sebutan Suzuki Katana. 

“Nah, dari sinilah muncul historical Jimny dengan Katana. Dua model ini melekat di ingatan masyarakat Indonesia sampai dengan sekarang,” ujar Donny Saputra, seperti dikutip dari Podcast Broadcash Bisnis Indonesia, Selasa (11/6).

Selain nilai historis dan nilai sentimental konsumen terhadap produk Suzuki, Donny juga mengungkapkan terdapat nilai fungsional dan kegunaan yang dipikirkan oleh konsumen akan produk tersebut.

“Tidak hanya digunakan untuk jalan jalan di sore hari Sabtu-Minggu. Tapi juga menjadi hobi dan benar-benar bisa dipaksa untuk offroad,” kata Donny.

Bagi Donny, terdapat banyak faktor yang membuat produk Suzuki, terutama Jimny bisa sukses di pasaran Tanah Air. 

Selain karena nilai historis dan sentimental yang dikatakannya, Suzuki tetap menjaga pasaran harga agar benar-benar sesuai dengan kantong masyarakat Indonesia tanpa mengurangi kualitas produknya.

Bahkan antusiasme tinggi masyarakat Indonesia terhadap produk ini, kata Donny juga didorong kerinduan konsumen akan mobil Jimny yang sejak 2007 silam belum ada perubahan signifikan hingga tahun 2017.

Sehingga ketika generasi ke 4 dengan pilihan opsi 3 pintu dan 5 pintu ini diluncurkan pada bulan Februari lalu menjadi gebrakan sekaligus penyegar buat konsumen. 

“Itu jadi kayak puncak kerinduan mereka gitu, jadi ya sangat antusias,” kata Donny

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 11 Juni 2024

Perjalanan Suzuki, Katana Hingga Jimny

Nilai historis dan sentimental yang membuat Jimny diterima konsumen Tanah Air

Ilustrasi Jimny 2024/ Suzuki Indonesia

Context.id, JAKARTA - Raksasa kendaraan bermotor asal Jepang Suzuki Motor Corporation yang sudah masuk Indonesia sejak 1970 silam beberapa bulan terakhir menjadi perbincangan hangat pecinta otomotif dalam negeri. 

Hal ini tidak terlepas dari kehadiran mobil ikonik mereka yaitu Suzuki Jimny 5 pintu yang resmi beredar di Indonesia sejak Februari lalu.

Publik Indonesia sangat antusias menyambut kehadiran Jimny, bahkan sebelum peluncuran dealer-dealer Suzuki mencatat sudah ada 1000an pesanan untuk produk itu.

Tingginya antusias masyarakat terhadap mobil offroad Suzuki itu karena berkaitan dengan sejarah dan perjalanan perusahaan asal Hamamatsu, Jepang itu selama beroperasi di Indonesia.

Deputy Managing Director Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra mengatakan, awal mula masyarakat mengenal mobil ikonik Suzuki tersebut tidak terlepas dari tangan dingin Subronto Laras. 



Sosok yang dikenal dengan julukan Bapak Suzuki Indonesia itu melihat kebutuhan orang Indonesia bukan hanya mobil yang modelnya seperti angkot, atau Carry. 

Pada periode 80an, Subronto pun memutuskan untuk membawa dan mengenalkan mobil produksi dari Jepang, yakni Suzuki Jimny kepada masyarakat Indonesia. Suzuki Jimny merupakan mobil tipe penggerak 4X4. 

Rencana Subronto membawa mobil Jimny sedikit mengalami kendala, utamanya soal selisih perbedaan pajak antara mobil 4x4 dengan 4x2 yang mencapai sebesar 20%.

Mobil Jimny pun dinasionalisasikan dan diubah menjadi 4x2 dengan sebutan Suzuki Katana. 

“Nah, dari sinilah muncul historical Jimny dengan Katana. Dua model ini melekat di ingatan masyarakat Indonesia sampai dengan sekarang,” ujar Donny Saputra, seperti dikutip dari Podcast Broadcash Bisnis Indonesia, Selasa (11/6).

Selain nilai historis dan nilai sentimental konsumen terhadap produk Suzuki, Donny juga mengungkapkan terdapat nilai fungsional dan kegunaan yang dipikirkan oleh konsumen akan produk tersebut.

“Tidak hanya digunakan untuk jalan jalan di sore hari Sabtu-Minggu. Tapi juga menjadi hobi dan benar-benar bisa dipaksa untuk offroad,” kata Donny.

Bagi Donny, terdapat banyak faktor yang membuat produk Suzuki, terutama Jimny bisa sukses di pasaran Tanah Air. 

Selain karena nilai historis dan sentimental yang dikatakannya, Suzuki tetap menjaga pasaran harga agar benar-benar sesuai dengan kantong masyarakat Indonesia tanpa mengurangi kualitas produknya.

Bahkan antusiasme tinggi masyarakat Indonesia terhadap produk ini, kata Donny juga didorong kerinduan konsumen akan mobil Jimny yang sejak 2007 silam belum ada perubahan signifikan hingga tahun 2017.

Sehingga ketika generasi ke 4 dengan pilihan opsi 3 pintu dan 5 pintu ini diluncurkan pada bulan Februari lalu menjadi gebrakan sekaligus penyegar buat konsumen. 

“Itu jadi kayak puncak kerinduan mereka gitu, jadi ya sangat antusias,” kata Donny

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Harapan Wicked dan Gladiator II Alias Glicked Menjadi Barbeheimer Gagal

Dalam industri film, Barbenheimer adalah fenomena yang mungkin sulit untuk terulang kembali. Hal itu terbukti tidak terjadi fenomena Glicked

Context.id . 26 November 2024

Hal yang Paling Ditakutkan Astronaut, Kembali ke Bumi!

Memasuki kembali atmosfer Bumi adalah saat yang menakutkan bagi para astronaut yang bermukim lama di luar angkasa.

Context.id . 26 November 2024

Peringkat Global Negara dan Kota yang Mendorong Perusahaan Rintisan AI

Jerman menunjukkan peningkatan dalam pemeringkatan baru untuk tempat terbaik bagi perusahaan rintisan AI, sementara Prancis menurun dan AS serta I ...

Context.id . 25 November 2024

Apakah Hologram AI Yesus Bisa Menerima Pengakuan Dosa?

\"Tuhan, ampunilah saya karena telah melakukan kesalahan......\"

Context.id . 25 November 2024