Indonesia Tawarkan Proyek Rp154 Triliun di WWF 2024
Saat ini proyek investasi air minum ada pada angka 20,6% dan memerlukan dana sekitar Rp123 triliun untuk mencapai persentase 30%.
Context.id, JAKARTA - World Water Forum (WWF) 2024 yang akan dilaksanakan di Bali menjadi salah satu peluang bagi Indonesia untuk melakukan investasi dalam membangun infrastruktur air.
Infrastruktur air diperlukan agar masyarakat mudah mendapatkan akses air bersih, karena air merupakan kebutuhan mendasar.
Melansir Antara, Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan WWF dapat menjadi peluang untuk menarik investasi baru.
“World Water Forum ke-10 akan dihadiri banyak negara, forum ini seharusnya bisa menarik investasi baru pada infrastruktur air,” ucapnya
Saat ini proyek investasi air minum ada pada angka 20,6% sehingga memerlukan dana sekitar Rp123 triliun untuk mencapai persentase hingga 30%.
BACA JUGA
Adapun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya bisa menyokong 37% dari total kebutuhan pendanaan infrastruktur air. Investasi dapat menjadi alternatif bagi sumber pendanaan.
Mohammad Zainal Fatah, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR mengatakan pemerintah menawarkan proyek infrastruktur air sebesar US$9,6 miliar atau setara dengan Rp154 triliun.
Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas tengah mengumpulkan dan menyeleksi daftar proyek yang akan diajukan tersebut. Pihaknya telah menampung berbagai usulan terkait proyek tersebut
“Ini sudah menggabungkan banyak usulan, angka nilainya 9,6 miliar dolar AS berupa proyek, apakah itu berupa proyek yang sudah berjalan atau proyek baru yang pendanaannya sudah ada di situ,” katanya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkirakan WWF 2024 bisa memberikan kontribusi ekonomi pada daerah Bali sekitar US$35 juta-US$50 juta atau setara dengan Rp561 miliar hingga Rp800 miliar.
“Dirinya juga memperkirakan peserta yang hadir pada forum tersebut akan mencapai 35.000 hingga 50.000 baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Sandiaga.
Penulis: Diandra Zahra
RELATED ARTICLES
Indonesia Tawarkan Proyek Rp154 Triliun di WWF 2024
Saat ini proyek investasi air minum ada pada angka 20,6% dan memerlukan dana sekitar Rp123 triliun untuk mencapai persentase 30%.
Context.id, JAKARTA - World Water Forum (WWF) 2024 yang akan dilaksanakan di Bali menjadi salah satu peluang bagi Indonesia untuk melakukan investasi dalam membangun infrastruktur air.
Infrastruktur air diperlukan agar masyarakat mudah mendapatkan akses air bersih, karena air merupakan kebutuhan mendasar.
Melansir Antara, Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan WWF dapat menjadi peluang untuk menarik investasi baru.
“World Water Forum ke-10 akan dihadiri banyak negara, forum ini seharusnya bisa menarik investasi baru pada infrastruktur air,” ucapnya
Saat ini proyek investasi air minum ada pada angka 20,6% sehingga memerlukan dana sekitar Rp123 triliun untuk mencapai persentase hingga 30%.
BACA JUGA
Adapun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya bisa menyokong 37% dari total kebutuhan pendanaan infrastruktur air. Investasi dapat menjadi alternatif bagi sumber pendanaan.
Mohammad Zainal Fatah, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR mengatakan pemerintah menawarkan proyek infrastruktur air sebesar US$9,6 miliar atau setara dengan Rp154 triliun.
Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas tengah mengumpulkan dan menyeleksi daftar proyek yang akan diajukan tersebut. Pihaknya telah menampung berbagai usulan terkait proyek tersebut
“Ini sudah menggabungkan banyak usulan, angka nilainya 9,6 miliar dolar AS berupa proyek, apakah itu berupa proyek yang sudah berjalan atau proyek baru yang pendanaannya sudah ada di situ,” katanya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkirakan WWF 2024 bisa memberikan kontribusi ekonomi pada daerah Bali sekitar US$35 juta-US$50 juta atau setara dengan Rp561 miliar hingga Rp800 miliar.
“Dirinya juga memperkirakan peserta yang hadir pada forum tersebut akan mencapai 35.000 hingga 50.000 baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Sandiaga.
Penulis: Diandra Zahra
POPULAR
RELATED ARTICLES