Share

Home Originals

Originals 16 November 2022

Air di Jakarta Kian Tercemar, Hidup Sehat Semakin Samar

65% masyarakat Jakarta tuh masih menggunakan air tanah untuk kegiatan sehari-hari. Padahal, dampak negatif penggunaan air tanah banyak lho. Apa saja?

Pada 2018, 65 persen warga di Jakarta masih menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk mandi, mencuci baju, hingga air minum. Padahal, 80-90 persen sumur di DKI Jakarta ini terkontaminasi dengan bakteri e.coli dari feses dan bisa mengakibatkan diare.

Hal inipun membuat prevalensi diare di Jakarta mencapai 8 dari 100 kasus. “Ini tergolong tinggi. Hanya saja, masyarakat saat ini sudah menganggap diare sebagai penyakit sehari-hari yang dianggap sepele,” ujar Pakar Kesehatan Lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Sumengen Sutomo.

Pasalnya, banyak rumah-rumah yang jarak antara WC dan sumur itu dekat sekali. Padahal sebenarnya syaratnya itu 10-15 meter. Namun, akibat pemukiman Jakarta yang semakin padat, persyaratan jarak minimal ini sudah tidak diperhatikan oleh masyarakat.

Maka dari itu, pemerintah provinsi DKI Jakarta diminta untuk mempercepat pembangunan pipanisasi untuk menghentikan eksploitasi air tanah di Jakarta dan juga agar kualitas air minum lebih terjamin kebersihannya.

Namun faktanya, data menunjukkan bahwa 28 persen air PDAM juga tercemar bakteri-bakteri jahat ini. Pasalnya, sekitar 40 persen pipa mengalami kebocoran dan membuat airnya ikut tercemar.

Oleh karena itu, Indonesia sudah membuat regulasi mengenai persyaratan kualitas air minum dalam Permen Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, yang mengatur adanya pengawasan dan pengetesan air minum, dan memperbolehkan penarikan produk air minum yang tidak memenuhi persyaratan.

Selain itu, pemerintah sebenarnya juga merencanakan mengenai pelarangan penggunaan air tanah dalam kehidupan sehari-hari, dan menganjurkan untuk mengganti ke air pipa atau PDAM.


Originals 16 November 2022

Air di Jakarta Kian Tercemar, Hidup Sehat Semakin Samar

65% masyarakat Jakarta tuh masih menggunakan air tanah untuk kegiatan sehari-hari. Padahal, dampak negatif penggunaan air tanah banyak lho. Apa saja?

Pada 2018, 65 persen warga di Jakarta masih menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk mandi, mencuci baju, hingga air minum. Padahal, 80-90 persen sumur di DKI Jakarta ini terkontaminasi dengan bakteri e.coli dari feses dan bisa mengakibatkan diare.

Hal inipun membuat prevalensi diare di Jakarta mencapai 8 dari 100 kasus. “Ini tergolong tinggi. Hanya saja, masyarakat saat ini sudah menganggap diare sebagai penyakit sehari-hari yang dianggap sepele,” ujar Pakar Kesehatan Lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Sumengen Sutomo.

Pasalnya, banyak rumah-rumah yang jarak antara WC dan sumur itu dekat sekali. Padahal sebenarnya syaratnya itu 10-15 meter. Namun, akibat pemukiman Jakarta yang semakin padat, persyaratan jarak minimal ini sudah tidak diperhatikan oleh masyarakat.

Maka dari itu, pemerintah provinsi DKI Jakarta diminta untuk mempercepat pembangunan pipanisasi untuk menghentikan eksploitasi air tanah di Jakarta dan juga agar kualitas air minum lebih terjamin kebersihannya.

Namun faktanya, data menunjukkan bahwa 28 persen air PDAM juga tercemar bakteri-bakteri jahat ini. Pasalnya, sekitar 40 persen pipa mengalami kebocoran dan membuat airnya ikut tercemar.

Oleh karena itu, Indonesia sudah membuat regulasi mengenai persyaratan kualitas air minum dalam Permen Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, yang mengatur adanya pengawasan dan pengetesan air minum, dan memperbolehkan penarikan produk air minum yang tidak memenuhi persyaratan.

Selain itu, pemerintah sebenarnya juga merencanakan mengenai pelarangan penggunaan air tanah dalam kehidupan sehari-hari, dan menganjurkan untuk mengganti ke air pipa atau PDAM.



RELATED ARTICLES

Proyeksi Ekonomi Indonesia 2026, Optimisme Pemerintah dan Realitas

Kementerian Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bank Indonesia (BI) punya angka proyeksi ekonomi yang berbeda

Naufal Jauhar Nazhif . 10 July 2025

Ditinggal LG, Indonesia Malah Dapat Rezeki Nomplok dari China!

Presiden Prabowo meresmikan proyek baterai kendaraan listrik dengan Investasi mencapai Rp96,04 triliun!

Naufal Jauhar Nazhif . 09 July 2025

Apa Kabar Privasi Kalau Negara Bisa Sadap Ponsel Kita?

Kejaksaan Agung (Kejagung) bekerja sama dengan empat operator telekomunikasi perihal dukungan penegakan hukum dalam konteks penyadapan

Renita Sukma . 07 July 2025

Usai Bedol Dana dari BSI, Muhammadiyah Siap Bangun Bank Syariah Sendiri!

Muhammadiyah dipastikan segera meluncurkan bank syariah. Sinyal ini sebenarnya sudah terlihat sejak pembedolan dana jumbo milik mereka dari BSI. T ...

Renita Sukma . 02 July 2025