Share

Home Stories

Stories 24 Januari 2024

Program Sanitasi Ala Indonesia Jadi Andalan di Forum Air Dunia

Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat jadi contoh baik untuk diadopsi oleh anggota World Water Council

Ilustrasi Sanitasi Air - Lubna Rahmi Evryda

Context.id, JAKARTA – Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat jadi contoh baik untuk diadopsi oleh anggota World Water Council (WWC) di Forum Air Dunia, ke-10 2024 di Bali.

Kedua program itu telah dijalankan pemerintah dan terbukti mampu membuka akses air bersih khususnya di desa-desa. Keberhasilannya pun karena program itu mampu menggerakkan banyak pihak, khususnya masyarakat.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dalam diskusi bertajuk “Urgensi Akses Air Minum dan Sanitasi”, Selasa (23/1/2024).

“Desa-desa yang sulit mendapatkan air bahkan bisa memperoleh air dengan cukup. Karena kolaborasi itu, bukan hanya pemerintah tapi masyarakat ikut terlibat. Bahkan turut membantu desa-desa lain yang sulit mendapatkan air,” katanya.

Program ini pun dikatakannya tidak memerlukan biaya yang besar yang dibebankan kepada masyarakat.



“Jika pun ada biaya, nilainya sangat kecil dan itu juga akan digunakan kembali untuk pemeliharaan, misalnya listrik, pompa dan lain sebagainya. Ini jadi contoh bagus karena ada keterlibatan masyarakat dan yang terpenting adalah dimulai dari desa-desa,” ujar Diana.

Penyediaan air minum dan sanita berbasis masyarakat  (pamsimas), tuturnya, menjadi salah satu program andalan nasional yang mampu meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat.

Sedangkan, sanitasi berbasis masyarakat (sanimas) adalah program menyediakan prasarana air limbah bagi masyarakat di daerah kumuh padat perkotaan.

Dalam pembangunan fasilitas sanimas, kata Diana, digunakan konsep pemberdayaan masyarakat yang menjadikan masyarakat aktor utama dalam proses perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal, dengan tujuan agar fasilitas yang terbangun dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.

Secara umum pada World Water Forum ke-10 Indonesia akan menyuarakan kepada dunia bahwa air menjadi faktor kunci menuju kemakmuran bersama khususnya negara-negara WWC.

Seluruh negara harus punya komitmen bersama menjaga kualitas dan akses layanan air bersih.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 24 Januari 2024

Program Sanitasi Ala Indonesia Jadi Andalan di Forum Air Dunia

Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat jadi contoh baik untuk diadopsi oleh anggota World Water Council

Ilustrasi Sanitasi Air - Lubna Rahmi Evryda

Context.id, JAKARTA – Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat jadi contoh baik untuk diadopsi oleh anggota World Water Council (WWC) di Forum Air Dunia, ke-10 2024 di Bali.

Kedua program itu telah dijalankan pemerintah dan terbukti mampu membuka akses air bersih khususnya di desa-desa. Keberhasilannya pun karena program itu mampu menggerakkan banyak pihak, khususnya masyarakat.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dalam diskusi bertajuk “Urgensi Akses Air Minum dan Sanitasi”, Selasa (23/1/2024).

“Desa-desa yang sulit mendapatkan air bahkan bisa memperoleh air dengan cukup. Karena kolaborasi itu, bukan hanya pemerintah tapi masyarakat ikut terlibat. Bahkan turut membantu desa-desa lain yang sulit mendapatkan air,” katanya.

Program ini pun dikatakannya tidak memerlukan biaya yang besar yang dibebankan kepada masyarakat.



“Jika pun ada biaya, nilainya sangat kecil dan itu juga akan digunakan kembali untuk pemeliharaan, misalnya listrik, pompa dan lain sebagainya. Ini jadi contoh bagus karena ada keterlibatan masyarakat dan yang terpenting adalah dimulai dari desa-desa,” ujar Diana.

Penyediaan air minum dan sanita berbasis masyarakat  (pamsimas), tuturnya, menjadi salah satu program andalan nasional yang mampu meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat.

Sedangkan, sanitasi berbasis masyarakat (sanimas) adalah program menyediakan prasarana air limbah bagi masyarakat di daerah kumuh padat perkotaan.

Dalam pembangunan fasilitas sanimas, kata Diana, digunakan konsep pemberdayaan masyarakat yang menjadikan masyarakat aktor utama dalam proses perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal, dengan tujuan agar fasilitas yang terbangun dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.

Secara umum pada World Water Forum ke-10 Indonesia akan menyuarakan kepada dunia bahwa air menjadi faktor kunci menuju kemakmuran bersama khususnya negara-negara WWC.

Seluruh negara harus punya komitmen bersama menjaga kualitas dan akses layanan air bersih.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025