Share

Stories 04 April 2024

Walt Disney Menangkan Pertarungan dengan Trian dan Blackwells

Trian dan Blackwells berpendapat bahwa kehadiran wajah-wajah baru dalam dewan direksi diperlukan untuk kemajuan perusahaan

Ilustrasi Walt Disney - Jihan Aldiza

Context.id, JAKARTA - Walt Disney Co (NYSE: DIS) telah berhasil memenangkan dukungan mayoritas pemegang saham dalam tantangan dewan direksi yang diajukan oleh hedge fund Trian Fund Management yang dimiliki oleh Nelson Peltz. 

Pemungutan suara dilakukan pada Selasa (2/4) malam dan meletakkan dewan direksi Disney di posisi yang unggul atas dua penantang dari Trian, termasuk Peltz dan mantan kepala keuangan Disney Jay Rasulo.

Upaya hedge fund lain, Blackwells Capital, yang mengusulkan tiga calon direktur tambahan untuk dewan Disney, juga tidak berhasil.

Meskipun Trian kalah, mereka masih dapat mengklaim kemenangan finansial, mengingat saham Disney telah mengalami kenaikan hampir 50% sejak awal Oktober ketika Peltz mengumumkan niatnya untuk mendapatkan kursi di dewan.

Ketua Dewan Walt Disney, Mark Parker mengatakan bahwa pihaknya bersyukur memiliki dewan direksi terbaik



“Kami beruntung memiliki Dewan Direksi berkualifikasi tinggi yang memiliki komitmen mendalam terhadap kekuatan abadi perusahaan ini dan memiliki banyak pengalaman dan keahlian, termasuk perencanaan suksesi. Saya berterima kasih kepada semua tim yang terus memberikan pelayanan kepada konsumen dan pemegang saham selama pertarungan proxy yang mengganggu ini,” kata Mark Parker, Ketua Dewan, The Walt Disney.

Mewakili Trian Group, Peltz mengatakan bahwa Disney memiliki keunikan di beberapa merek, hiburan, rekreasi, dan pengalaman yang hebat. Trian berinvestasi sejak akhir 2022 dan akan terus mengamati kinerja Disney. 

Dalam upayanya menarik perhatian para investor, termasuk investasi yang fantastis pada pembuat “Fortnite” Epic Games dan rencana untuk melakukan layanan streaming ESPN pada 2025 mendatang, Disney melakukan berbagai transisi di beberapa bulan terakhir. 

Selain itu, perusahaan tersebut juga mengganti dua anggota baru dalam dewan direksinya.

Pergantian dilakukan karena Disney dianggap belum berhasil melakukan eksekusi pada rencana yang telah disusun, kreativitas yang menurun, hingga pemanfaatan teknologi baru yang kurang maksimal menurut Trian dan Blackwells. 

Bob Iger, yang kembali menjabat sebagai CEO Disney setelah pensiun pada tahun 2022, berusaha untuk menghidupkan kembali waralaba kreatif perusahaan, membuat bisnis streaming-nya menguntungkan, dan mencari mitra untuk membangun masa depan digital ESPN.

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 04 April 2024

Walt Disney Menangkan Pertarungan dengan Trian dan Blackwells

Trian dan Blackwells berpendapat bahwa kehadiran wajah-wajah baru dalam dewan direksi diperlukan untuk kemajuan perusahaan

Ilustrasi Walt Disney - Jihan Aldiza

Context.id, JAKARTA - Walt Disney Co (NYSE: DIS) telah berhasil memenangkan dukungan mayoritas pemegang saham dalam tantangan dewan direksi yang diajukan oleh hedge fund Trian Fund Management yang dimiliki oleh Nelson Peltz. 

Pemungutan suara dilakukan pada Selasa (2/4) malam dan meletakkan dewan direksi Disney di posisi yang unggul atas dua penantang dari Trian, termasuk Peltz dan mantan kepala keuangan Disney Jay Rasulo.

Upaya hedge fund lain, Blackwells Capital, yang mengusulkan tiga calon direktur tambahan untuk dewan Disney, juga tidak berhasil.

Meskipun Trian kalah, mereka masih dapat mengklaim kemenangan finansial, mengingat saham Disney telah mengalami kenaikan hampir 50% sejak awal Oktober ketika Peltz mengumumkan niatnya untuk mendapatkan kursi di dewan.

Ketua Dewan Walt Disney, Mark Parker mengatakan bahwa pihaknya bersyukur memiliki dewan direksi terbaik



“Kami beruntung memiliki Dewan Direksi berkualifikasi tinggi yang memiliki komitmen mendalam terhadap kekuatan abadi perusahaan ini dan memiliki banyak pengalaman dan keahlian, termasuk perencanaan suksesi. Saya berterima kasih kepada semua tim yang terus memberikan pelayanan kepada konsumen dan pemegang saham selama pertarungan proxy yang mengganggu ini,” kata Mark Parker, Ketua Dewan, The Walt Disney.

Mewakili Trian Group, Peltz mengatakan bahwa Disney memiliki keunikan di beberapa merek, hiburan, rekreasi, dan pengalaman yang hebat. Trian berinvestasi sejak akhir 2022 dan akan terus mengamati kinerja Disney. 

Dalam upayanya menarik perhatian para investor, termasuk investasi yang fantastis pada pembuat “Fortnite” Epic Games dan rencana untuk melakukan layanan streaming ESPN pada 2025 mendatang, Disney melakukan berbagai transisi di beberapa bulan terakhir. 

Selain itu, perusahaan tersebut juga mengganti dua anggota baru dalam dewan direksinya.

Pergantian dilakukan karena Disney dianggap belum berhasil melakukan eksekusi pada rencana yang telah disusun, kreativitas yang menurun, hingga pemanfaatan teknologi baru yang kurang maksimal menurut Trian dan Blackwells. 

Bob Iger, yang kembali menjabat sebagai CEO Disney setelah pensiun pada tahun 2022, berusaha untuk menghidupkan kembali waralaba kreatif perusahaan, membuat bisnis streaming-nya menguntungkan, dan mencari mitra untuk membangun masa depan digital ESPN.

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024