Rusia Tuding Barat dan Ukraina Dukung Serangan Teroris di Moskow
Tudingan itu dibantah Ukraina dan Prancis
Context.id, JAKARTA - Para Pejabat Rusia bari-baru ini menuduh Barat dan Ukraina terlibat dalam serangan mematikandi Moskow yang menewaskan 139 orang.
Meskipun ISIS telah mengklarifikasi perihal penyerangan Moskow, namun orang nomor satu di Rusia Vladimir Putin tetap mengklaim jika kelompok radikal islam itu difasilitasi oleh intelijen Barat.
Melansir Reuters, Direktur Layanan Keamanan Federal (FSB) Alexander Bortnikov mengatakan jika aksi penembakan massal tersebut disiapkan oleh radikal Islam dan difasilitasi oleh layanan intelijen khusus Barat.
“Penyerangan tersebut difasilitasi oleh layanan khusus Barat dan Layanan khusus Ukraina terkait langsung dengan ini. Tak hanya itu, Kyiv telah membantu mempersiapkan radikal Islam di lokasi tak dikenal di Timur Tengah” kata Bortnikov, seperti dikutip, Rabu, (27/3/2024).
Tidak hanya FSB, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev juga menyatakan jika Serangan Mematikan yang baru saja terjadi di Rusia dalam kurun waktu 2 dekade ini merupakan ulah Ukraina.
BACA JUGA
“Ada banyak indikasi keterlibatan Ukraina.” ucap Patrushev, seperti dikutip, Rabu, (27/3).
Kendati demikian, Ukraina telah menepis tuduhan Rusia dan menyatakan jika tuduhan tersebut merupakan sebuah kebohongan.
“Kebohongan itu secara resmi disebarkan oleh Patrushev, dan setelah itu oleh kepala FSB Bortnikov,” kata Mykhailo Podolyak.
Bukan hanya Ukraina, Inggris pun terseret dan menolak tuduhan yang baru-baru ini dilontarkan oleh Presiden Vladimir Putin perihal tragedi penembakan massal di gedung konser Moskow pekan lalu.
Amerika Serikat yang selalu disebut oleh Rusia juga berusaha meyakinkan dunia bahwa Kyiv tidak ada hubungannya dengan serangan mematikan tersebut.
Tak mau kalah, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan hal yang senada dengan sekutunya bahwa tuduhan Kremlin sangat kontradiktif, seperti dikutip dari BBC.
Walaupun ISIS telah mengumumkan tanggung jawab penyerangan itu di media sosial mereka, Rusia tetap bersikeras menyalahkan Barat yang memanfaatkan situasi di Ukraina untuk berperang langsung melawan Rusia.
Kendati demikian, Putin mengatakan jika semua yang bertanggung jawab atas serangan gedung konser tersebut akan dihukum.
“Kita tahu bahwa kejahatan itu dilakukan oleh tangan Islam radikal dengan ideologi yang telah diperjuangkan dunia Muslim selama berabad-abad dan kami ingin tahu siapa yang memesannya.” tegas Putin. (Candra Soemirat)
RELATED ARTICLES
Rusia Tuding Barat dan Ukraina Dukung Serangan Teroris di Moskow
Tudingan itu dibantah Ukraina dan Prancis
Context.id, JAKARTA - Para Pejabat Rusia bari-baru ini menuduh Barat dan Ukraina terlibat dalam serangan mematikandi Moskow yang menewaskan 139 orang.
Meskipun ISIS telah mengklarifikasi perihal penyerangan Moskow, namun orang nomor satu di Rusia Vladimir Putin tetap mengklaim jika kelompok radikal islam itu difasilitasi oleh intelijen Barat.
Melansir Reuters, Direktur Layanan Keamanan Federal (FSB) Alexander Bortnikov mengatakan jika aksi penembakan massal tersebut disiapkan oleh radikal Islam dan difasilitasi oleh layanan intelijen khusus Barat.
“Penyerangan tersebut difasilitasi oleh layanan khusus Barat dan Layanan khusus Ukraina terkait langsung dengan ini. Tak hanya itu, Kyiv telah membantu mempersiapkan radikal Islam di lokasi tak dikenal di Timur Tengah” kata Bortnikov, seperti dikutip, Rabu, (27/3/2024).
Tidak hanya FSB, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev juga menyatakan jika Serangan Mematikan yang baru saja terjadi di Rusia dalam kurun waktu 2 dekade ini merupakan ulah Ukraina.
BACA JUGA
“Ada banyak indikasi keterlibatan Ukraina.” ucap Patrushev, seperti dikutip, Rabu, (27/3).
Kendati demikian, Ukraina telah menepis tuduhan Rusia dan menyatakan jika tuduhan tersebut merupakan sebuah kebohongan.
“Kebohongan itu secara resmi disebarkan oleh Patrushev, dan setelah itu oleh kepala FSB Bortnikov,” kata Mykhailo Podolyak.
Bukan hanya Ukraina, Inggris pun terseret dan menolak tuduhan yang baru-baru ini dilontarkan oleh Presiden Vladimir Putin perihal tragedi penembakan massal di gedung konser Moskow pekan lalu.
Amerika Serikat yang selalu disebut oleh Rusia juga berusaha meyakinkan dunia bahwa Kyiv tidak ada hubungannya dengan serangan mematikan tersebut.
Tak mau kalah, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan hal yang senada dengan sekutunya bahwa tuduhan Kremlin sangat kontradiktif, seperti dikutip dari BBC.
Walaupun ISIS telah mengumumkan tanggung jawab penyerangan itu di media sosial mereka, Rusia tetap bersikeras menyalahkan Barat yang memanfaatkan situasi di Ukraina untuk berperang langsung melawan Rusia.
Kendati demikian, Putin mengatakan jika semua yang bertanggung jawab atas serangan gedung konser tersebut akan dihukum.
“Kita tahu bahwa kejahatan itu dilakukan oleh tangan Islam radikal dengan ideologi yang telah diperjuangkan dunia Muslim selama berabad-abad dan kami ingin tahu siapa yang memesannya.” tegas Putin. (Candra Soemirat)
POPULAR
RELATED ARTICLES