Share

Home Stories

Stories 27 Maret 2024

Rusia Tuding Barat dan Ukraina Dukung Serangan Teroris di Moskow

Tudingan itu dibantah Ukraina dan Prancis

Asap membumbung di atas lokasi konser Crocus City Hall yang terbakar menyusul insiden penembakan yang dilaporkan terjadi, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. BISNIS\r\n\r\n

Context.id, JAKARTA - Para Pejabat Rusia bari-baru ini menuduh Barat dan Ukraina terlibat dalam serangan mematikandi Moskow yang menewaskan 139 orang.

Meskipun ISIS telah mengklarifikasi perihal penyerangan Moskow, namun orang nomor satu di Rusia Vladimir Putin tetap mengklaim jika kelompok radikal islam itu difasilitasi oleh intelijen Barat.

Melansir Reuters, Direktur Layanan Keamanan Federal (FSB) Alexander Bortnikov mengatakan jika aksi penembakan massal tersebut disiapkan oleh radikal Islam dan difasilitasi oleh layanan intelijen khusus Barat.

“Penyerangan tersebut difasilitasi oleh layanan khusus Barat dan Layanan khusus Ukraina terkait langsung dengan ini. Tak hanya itu, Kyiv telah membantu mempersiapkan radikal Islam di lokasi tak dikenal di Timur Tengah” kata Bortnikov, seperti dikutip, Rabu, (27/3/2024).

Tidak hanya FSB, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev juga menyatakan jika Serangan Mematikan yang baru saja terjadi di Rusia dalam kurun waktu 2 dekade ini merupakan ulah Ukraina.



“Ada banyak indikasi keterlibatan Ukraina.” ucap Patrushev, seperti dikutip, Rabu, (27/3).

Kendati demikian, Ukraina telah menepis tuduhan Rusia dan menyatakan jika tuduhan tersebut merupakan sebuah kebohongan.

“Kebohongan itu secara resmi disebarkan oleh Patrushev, dan setelah itu oleh kepala FSB Bortnikov,” kata Mykhailo Podolyak.

Bukan hanya Ukraina, Inggris pun terseret dan menolak tuduhan yang baru-baru ini dilontarkan oleh Presiden Vladimir Putin perihal tragedi penembakan massal di gedung konser Moskow pekan lalu.

Amerika Serikat yang selalu disebut oleh Rusia juga berusaha meyakinkan dunia bahwa Kyiv tidak ada hubungannya dengan serangan mematikan tersebut.

Tak mau kalah, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan hal yang senada dengan sekutunya bahwa tuduhan Kremlin sangat kontradiktif, seperti dikutip dari BBC.

Walaupun ISIS telah mengumumkan tanggung jawab penyerangan itu di media sosial mereka, Rusia tetap bersikeras menyalahkan Barat yang memanfaatkan situasi di Ukraina untuk berperang langsung melawan Rusia.

Kendati demikian, Putin mengatakan jika semua yang bertanggung jawab atas serangan gedung konser tersebut akan dihukum.

“Kita tahu bahwa kejahatan itu dilakukan oleh tangan Islam radikal dengan ideologi yang telah diperjuangkan dunia Muslim selama berabad-abad dan kami ingin tahu siapa yang memesannya.” tegas Putin. (Candra Soemirat)

 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 27 Maret 2024

Rusia Tuding Barat dan Ukraina Dukung Serangan Teroris di Moskow

Tudingan itu dibantah Ukraina dan Prancis

Asap membumbung di atas lokasi konser Crocus City Hall yang terbakar menyusul insiden penembakan yang dilaporkan terjadi, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. BISNIS\r\n\r\n

Context.id, JAKARTA - Para Pejabat Rusia bari-baru ini menuduh Barat dan Ukraina terlibat dalam serangan mematikandi Moskow yang menewaskan 139 orang.

Meskipun ISIS telah mengklarifikasi perihal penyerangan Moskow, namun orang nomor satu di Rusia Vladimir Putin tetap mengklaim jika kelompok radikal islam itu difasilitasi oleh intelijen Barat.

Melansir Reuters, Direktur Layanan Keamanan Federal (FSB) Alexander Bortnikov mengatakan jika aksi penembakan massal tersebut disiapkan oleh radikal Islam dan difasilitasi oleh layanan intelijen khusus Barat.

“Penyerangan tersebut difasilitasi oleh layanan khusus Barat dan Layanan khusus Ukraina terkait langsung dengan ini. Tak hanya itu, Kyiv telah membantu mempersiapkan radikal Islam di lokasi tak dikenal di Timur Tengah” kata Bortnikov, seperti dikutip, Rabu, (27/3/2024).

Tidak hanya FSB, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev juga menyatakan jika Serangan Mematikan yang baru saja terjadi di Rusia dalam kurun waktu 2 dekade ini merupakan ulah Ukraina.



“Ada banyak indikasi keterlibatan Ukraina.” ucap Patrushev, seperti dikutip, Rabu, (27/3).

Kendati demikian, Ukraina telah menepis tuduhan Rusia dan menyatakan jika tuduhan tersebut merupakan sebuah kebohongan.

“Kebohongan itu secara resmi disebarkan oleh Patrushev, dan setelah itu oleh kepala FSB Bortnikov,” kata Mykhailo Podolyak.

Bukan hanya Ukraina, Inggris pun terseret dan menolak tuduhan yang baru-baru ini dilontarkan oleh Presiden Vladimir Putin perihal tragedi penembakan massal di gedung konser Moskow pekan lalu.

Amerika Serikat yang selalu disebut oleh Rusia juga berusaha meyakinkan dunia bahwa Kyiv tidak ada hubungannya dengan serangan mematikan tersebut.

Tak mau kalah, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan hal yang senada dengan sekutunya bahwa tuduhan Kremlin sangat kontradiktif, seperti dikutip dari BBC.

Walaupun ISIS telah mengumumkan tanggung jawab penyerangan itu di media sosial mereka, Rusia tetap bersikeras menyalahkan Barat yang memanfaatkan situasi di Ukraina untuk berperang langsung melawan Rusia.

Kendati demikian, Putin mengatakan jika semua yang bertanggung jawab atas serangan gedung konser tersebut akan dihukum.

“Kita tahu bahwa kejahatan itu dilakukan oleh tangan Islam radikal dengan ideologi yang telah diperjuangkan dunia Muslim selama berabad-abad dan kami ingin tahu siapa yang memesannya.” tegas Putin. (Candra Soemirat)

 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025