Dividen BUMN 10 Tahun Terakhir, Target 2024 Rp85,8 Triliun
Dividen tahun buku 2024 ditarget sebesar Rp85,8 triliun. Angka ini lebih besar dibandingkan realisasi dividen sebelumnya sebesar Rp82,1 triliun.
Context.id, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mewanti-wanti para direktur utama BUMN agar dapat menyetorkan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp85,8 triliun.
Jumlah ini lebih besar dibandingkan realisasi dividen sebelumnya pada tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp82,1 triliun.
Meskipun telah menyetorkan dividen Rp82,1 triliun sepanjang 2023, perusahaan pelat merah tetap diminta menyetorkan dividen yang lebih besar dari 2023.
Menurut Erick capain target tersebut tak lepas dari proses melanjutkan transformasi BUMN yang akan terus didorong, baik dari sisi model bisnis maupun sikap adaptif terhadap perubahan di masa yang akan datang.
"Negara membutuhkan lebih. Karena itu, saya sore hari tadi bertemu para dirut-dirut [direktur utama] mengingatkan tahun depan dividennya harus naik lagi Rp85 triliun," ujarnya dalam BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) di Jakarta, seperti dikutip, Jumat (8/3/2024).
BACA JUGA
Sebelumnya, pemerintah bersama Panja A Badan Anggaran DPR RI sepakat menaikkan target setoran dividen BUMN tahun buku 2024 menjadi Rp85,8 triliun.
Jumlah ini naik Rp5 triliun dari target sebelumnya dalam RUU APBN 2024 sebesar Rp80,8 triliun.
Adapun, pertumbuhan realisasi dividen 2023 tercatat sebesar 102,1% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp82,1 triliun, jumlah tersebut menjadi dividen terbesar sepanjang sejarah penerimaan negara dari BUMN.
Lebih rinci, dividen BUMN selama 10 tahun terakhir tergolong fluktuatif.
Berikut besaran penerimaan dividen dari BUMN sepanjang 2015-2023:
Tahun Jumlah Dividen
2015 Rp37,64 triliun
2016 Rp37,13 triliun
2017 Rp43,7 triliun
2018 Rp45,06 triliun
2019 Rp80,7 triliun
2020 Rp66,1 triliun
2021 Rp30,5 triliun
2022 Rp40,6 triliun
2023 Rp82,1 triliun
RELATED ARTICLES
Dividen BUMN 10 Tahun Terakhir, Target 2024 Rp85,8 Triliun
Dividen tahun buku 2024 ditarget sebesar Rp85,8 triliun. Angka ini lebih besar dibandingkan realisasi dividen sebelumnya sebesar Rp82,1 triliun.
Context.id, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mewanti-wanti para direktur utama BUMN agar dapat menyetorkan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp85,8 triliun.
Jumlah ini lebih besar dibandingkan realisasi dividen sebelumnya pada tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp82,1 triliun.
Meskipun telah menyetorkan dividen Rp82,1 triliun sepanjang 2023, perusahaan pelat merah tetap diminta menyetorkan dividen yang lebih besar dari 2023.
Menurut Erick capain target tersebut tak lepas dari proses melanjutkan transformasi BUMN yang akan terus didorong, baik dari sisi model bisnis maupun sikap adaptif terhadap perubahan di masa yang akan datang.
"Negara membutuhkan lebih. Karena itu, saya sore hari tadi bertemu para dirut-dirut [direktur utama] mengingatkan tahun depan dividennya harus naik lagi Rp85 triliun," ujarnya dalam BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) di Jakarta, seperti dikutip, Jumat (8/3/2024).
BACA JUGA
Sebelumnya, pemerintah bersama Panja A Badan Anggaran DPR RI sepakat menaikkan target setoran dividen BUMN tahun buku 2024 menjadi Rp85,8 triliun.
Jumlah ini naik Rp5 triliun dari target sebelumnya dalam RUU APBN 2024 sebesar Rp80,8 triliun.
Adapun, pertumbuhan realisasi dividen 2023 tercatat sebesar 102,1% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp82,1 triliun, jumlah tersebut menjadi dividen terbesar sepanjang sejarah penerimaan negara dari BUMN.
Lebih rinci, dividen BUMN selama 10 tahun terakhir tergolong fluktuatif.
Berikut besaran penerimaan dividen dari BUMN sepanjang 2015-2023:
Tahun Jumlah Dividen
2015 Rp37,64 triliun
2016 Rp37,13 triliun
2017 Rp43,7 triliun
2018 Rp45,06 triliun
2019 Rp80,7 triliun
2020 Rp66,1 triliun
2021 Rp30,5 triliun
2022 Rp40,6 triliun
2023 Rp82,1 triliun
POPULAR
RELATED ARTICLES