Share

Home Stories

Stories 29 September 2022

Utang BUMN Rp1.500 Triliun, Erick: Masih Sehat!

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa jumlah utang BUMN mencapai Rp1.500 triliun dan nominal itu masih sehat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/2022). - Bisnis Indonesia -

Context.id, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa jumlah utang BUMN mencapai Rp1.500 triliun. 

Namun, menurutnya nominal tersebut masih sehat jika dibandingkan dengan investasinya. Pasalnya, jumlah investasi BUMN sudah mencapai Rp4.200 triliun. 

Dengan demikian, jika dihitung utang BUMN hanya berkisar 35 persen dari jumlah modal yang dimilikinya. Lebih lanjut, berdasarkan EBITDA atau pendapatan kotor margin BUMN meningkat 20,4 persen, yang berarti BUMN semakin sehat saat ini.

“Kalau ada persepsi BUMN banyak utang, kami sudah presentasikan bahwa total utang BUMN yang memang dibandingkan dengan investasi, itu total utang Rp1.500 triliun. Sementara itu, investasi Rp4.200 triliun, artinya perbandingannya kira-kira 35 persen utang ke ekuitas, artinya sehat,” ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (29/9/2022).

Erick juga menyatakan bahwa banyak perusahaan BUMN yang sedang digabungkan atau diperkuat hubungannya dengan dibuatnya restrukturisasi organisasi BUMN. Menurut Erick, BUMN itu bukan soal banyak, melainkan dampak bagi industri dan nilai perusahaannya.

Adapun pada kesempatan tersebut Erick menyatakan bahwa pendapatan gabungan BUMN selama setahun penuh bertumbuh 18,8 persen menjadi Rp2.290,5 triliun. Nilai itupun sudah mendekati APBN Indonesia yang mencapai Rp2.500 triliun. 

Namun perlu diketahui pula, realisasi pendapatan tersebut tidak berarti kontribusi BUMN pada negara mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan laporan kinerja BUMN 2021, kontribusi BUMN pada negara mencapai Rp360,8 triliun dengan rincian pajak sebesar Rp244,5 triliun dan PNBP lainnya sebesar Rp86,8 triliun.

Sayangnya, kontribusi tersebut justru lebih rendah 4,29 persen dibandingkan kontribusi BUMN pada negara pada 2020 yang sejumlah Rp377 triliun.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 29 September 2022

Utang BUMN Rp1.500 Triliun, Erick: Masih Sehat!

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa jumlah utang BUMN mencapai Rp1.500 triliun dan nominal itu masih sehat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/2022). - Bisnis Indonesia -

Context.id, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa jumlah utang BUMN mencapai Rp1.500 triliun. 

Namun, menurutnya nominal tersebut masih sehat jika dibandingkan dengan investasinya. Pasalnya, jumlah investasi BUMN sudah mencapai Rp4.200 triliun. 

Dengan demikian, jika dihitung utang BUMN hanya berkisar 35 persen dari jumlah modal yang dimilikinya. Lebih lanjut, berdasarkan EBITDA atau pendapatan kotor margin BUMN meningkat 20,4 persen, yang berarti BUMN semakin sehat saat ini.

“Kalau ada persepsi BUMN banyak utang, kami sudah presentasikan bahwa total utang BUMN yang memang dibandingkan dengan investasi, itu total utang Rp1.500 triliun. Sementara itu, investasi Rp4.200 triliun, artinya perbandingannya kira-kira 35 persen utang ke ekuitas, artinya sehat,” ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (29/9/2022).

Erick juga menyatakan bahwa banyak perusahaan BUMN yang sedang digabungkan atau diperkuat hubungannya dengan dibuatnya restrukturisasi organisasi BUMN. Menurut Erick, BUMN itu bukan soal banyak, melainkan dampak bagi industri dan nilai perusahaannya.

Adapun pada kesempatan tersebut Erick menyatakan bahwa pendapatan gabungan BUMN selama setahun penuh bertumbuh 18,8 persen menjadi Rp2.290,5 triliun. Nilai itupun sudah mendekati APBN Indonesia yang mencapai Rp2.500 triliun. 

Namun perlu diketahui pula, realisasi pendapatan tersebut tidak berarti kontribusi BUMN pada negara mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan laporan kinerja BUMN 2021, kontribusi BUMN pada negara mencapai Rp360,8 triliun dengan rincian pajak sebesar Rp244,5 triliun dan PNBP lainnya sebesar Rp86,8 triliun.

Sayangnya, kontribusi tersebut justru lebih rendah 4,29 persen dibandingkan kontribusi BUMN pada negara pada 2020 yang sejumlah Rp377 triliun.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025