Pemerintah Adakan Program Doktor Terapan di Perguruan Tinggi Vokasi
Program doktor terapan membuat pendidikan vokasi mempunyai jenjang pendidikan yang lengkap, mulai dari diploma, sarjana, magister hingga doktor.
Context.id, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi memberikan izin kepada penyelenggara perguruan tinggi vokasi (PTV) untuk melangsungkan program doktor terapan.
Adanya program doktor terapan yang di PTV, baik itu politeknik maupun sekolah vokasi di perguruan tinggi yang membuat pendidikan vokasi mempunyai jenjang pendidikan yang lengkap, mulai dari diploma, sarjana, magister hingga doktor.
Melansir laman Kemdikbud-Ristek, perizinan pelaksanaan program doktor terapan merupakan realisasi dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2102 mengenai Pendidikan Tinggi.
Menurut Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) hingga November 2023, program magister terapan sudah diselenggarakan di 48 perguruan tinggi dan 25 di antaranya merupakan politeknik negeri maupun swasta.
Pemerintah berharap, program doktor terapan ini dapat menjadi jawaban masyarakat terhadap keberlanjutan jenjang pendidikan vokasi, terutama di program pascasarjana.
BACA JUGA
"Program doktor terapan ini sekaligus menjawab pertanyaan publik. Di mana bahwa jika memang diperlukan, jenjang pendidikan vokasi juga bisa melanjutkan sampai jenjang S-3 terapan,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud-Ristek, Kiki Yuliati saat peluncuran program doktor terapan pertengahan Februari lalu.
Selain itu, program ini juga akan menjawab tantangan dan kebutuhan dunia industri masa depan yang membutuhkan profesional atau praktisi yang bisa memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi.
Muhammad Fajar, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kelembagaan dan Sumber daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemdikbud-Ristek berpendapat bahwa program ini menjadi tahap yang paling utama dalam perkembangan pendidikan tinggi vokasi.
Menurut Fajar, dalam hal peluang di sektor industri, kerja sama yang efektif antara dunia usaha, industri dengan pendidikan khususnya vokasi sangat penting.
Hal ini tidak hanya berkaitan dengan persiapan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri, tetapi juga kontribusi pendidikan vokasi dalam penelitian inovatif bagi dunia kerja.
Baginya, di Indonesia sudah harus ada program doktor terapan selain untuk kebutuhan jenjang akademik hingga bisa menjadi guru besar, juga untuk dapat mengantisipasi perubahan di industri dan siap merancang teknologi pengembangan bisnisnya.
Bisa dibilang, pendidikan vokasi sangat istimewa karena jika mengacu di negara-negara maju, pendidikan vokasinya kuat karena menerapkan link and match dengan industri.
Program doktor terapan di tahap pertama siap dilaksanakan di lima politeknik, terutama untuk mendukung industri hospitality dan rekayasa (engineering). Politeknik yang siap menerima mahasiswa doktor terapan adalah Politeknik Negeri Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Bali, dan Politeknik Negeri Malang.
Direktur Politeknik Negeri Bali (PNB) I Nyoman Abdi yang ikut hadir dalam peluncuran program itu berpendapat kehadiran jenjang doktor terapan akan membuat masyarakat lebih percaya terhadap peran perguruan tinggi vokasi dalam negeri.
Selama ini, kata Nyoman, banyak yang masih memandang sebelah mata program pendidiikan vokasi karena dianggap kurang bergengsi dan tidak setara dengan perguruan tinggi akademik umum.
“Dengan adanya doktor terapan, para lulusan kami menjadi bisa melanjutkan kembali pendidikannya tanpa perlu jauh-jauh ke luar negeri,” kata I Nyoman Abdi.
Penulis: Diandra Zahra
RELATED ARTICLES
Pemerintah Adakan Program Doktor Terapan di Perguruan Tinggi Vokasi
Program doktor terapan membuat pendidikan vokasi mempunyai jenjang pendidikan yang lengkap, mulai dari diploma, sarjana, magister hingga doktor.
Context.id, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi memberikan izin kepada penyelenggara perguruan tinggi vokasi (PTV) untuk melangsungkan program doktor terapan.
Adanya program doktor terapan yang di PTV, baik itu politeknik maupun sekolah vokasi di perguruan tinggi yang membuat pendidikan vokasi mempunyai jenjang pendidikan yang lengkap, mulai dari diploma, sarjana, magister hingga doktor.
Melansir laman Kemdikbud-Ristek, perizinan pelaksanaan program doktor terapan merupakan realisasi dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2102 mengenai Pendidikan Tinggi.
Menurut Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) hingga November 2023, program magister terapan sudah diselenggarakan di 48 perguruan tinggi dan 25 di antaranya merupakan politeknik negeri maupun swasta.
Pemerintah berharap, program doktor terapan ini dapat menjadi jawaban masyarakat terhadap keberlanjutan jenjang pendidikan vokasi, terutama di program pascasarjana.
BACA JUGA
"Program doktor terapan ini sekaligus menjawab pertanyaan publik. Di mana bahwa jika memang diperlukan, jenjang pendidikan vokasi juga bisa melanjutkan sampai jenjang S-3 terapan,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud-Ristek, Kiki Yuliati saat peluncuran program doktor terapan pertengahan Februari lalu.
Selain itu, program ini juga akan menjawab tantangan dan kebutuhan dunia industri masa depan yang membutuhkan profesional atau praktisi yang bisa memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi.
Muhammad Fajar, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kelembagaan dan Sumber daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemdikbud-Ristek berpendapat bahwa program ini menjadi tahap yang paling utama dalam perkembangan pendidikan tinggi vokasi.
Menurut Fajar, dalam hal peluang di sektor industri, kerja sama yang efektif antara dunia usaha, industri dengan pendidikan khususnya vokasi sangat penting.
Hal ini tidak hanya berkaitan dengan persiapan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri, tetapi juga kontribusi pendidikan vokasi dalam penelitian inovatif bagi dunia kerja.
Baginya, di Indonesia sudah harus ada program doktor terapan selain untuk kebutuhan jenjang akademik hingga bisa menjadi guru besar, juga untuk dapat mengantisipasi perubahan di industri dan siap merancang teknologi pengembangan bisnisnya.
Bisa dibilang, pendidikan vokasi sangat istimewa karena jika mengacu di negara-negara maju, pendidikan vokasinya kuat karena menerapkan link and match dengan industri.
Program doktor terapan di tahap pertama siap dilaksanakan di lima politeknik, terutama untuk mendukung industri hospitality dan rekayasa (engineering). Politeknik yang siap menerima mahasiswa doktor terapan adalah Politeknik Negeri Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Bali, dan Politeknik Negeri Malang.
Direktur Politeknik Negeri Bali (PNB) I Nyoman Abdi yang ikut hadir dalam peluncuran program itu berpendapat kehadiran jenjang doktor terapan akan membuat masyarakat lebih percaya terhadap peran perguruan tinggi vokasi dalam negeri.
Selama ini, kata Nyoman, banyak yang masih memandang sebelah mata program pendidiikan vokasi karena dianggap kurang bergengsi dan tidak setara dengan perguruan tinggi akademik umum.
“Dengan adanya doktor terapan, para lulusan kami menjadi bisa melanjutkan kembali pendidikannya tanpa perlu jauh-jauh ke luar negeri,” kata I Nyoman Abdi.
Penulis: Diandra Zahra
POPULAR
RELATED ARTICLES