Share

Home Originals

Originals 24 November 2023

Sekolah Vokasi Jadi Solusi Entaskan Pengangguran?

Sekolah vokasi dinilai sebagai jalan mendapatkan pekerjaan dengan cepat. Namun kenyataannya banyak lulusannya menyumbang angka pengangguran.

Context.id, JAKARTA - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dari keseluruhan pengangguran terbuka, lulusan dari salah satu pendidikan vokasi tingkat menengah, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyumbang 13,55 persen (2020), 11,13 persen (2021), dan 9,42 persen  (2022).

Adapun lulusan diploma1-IV  berturut-turut menyumbangkan  8,08 persen (2020), 5,87 persen (2021), dan 4,59 persen (2022).

Sebenarnya pemerintah telah menyusun strategi revitalisasi sekolah vokasi pada 2016, mulai dari pola pembelajaran, hingga pengembangan kompetensi, semuanya diatur dalam strategi tersebut. Tapi, implementasinya belum berjalan sesuai harapan, sebab masih tingginya angka pengangguran.

Hal ini terjadi karena masih adanya beberapa masalah. Contohnya, seperti minimnya peran aktif dunia industri yang menghambat peserta didik untuk mengasah keterampilan. Buktinya hanya sepertiga perusahaan menengah yang memberikan pelatihan kepada pekerja.

Bukan itu saja, masih banyak permasalahan pendidikan vokasi lainnya, mulai dari kurikulum yang belum sesuai dunia usaha dan industri. Simak selengkapnya di youtube Context ID.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 24 November 2023

Sekolah Vokasi Jadi Solusi Entaskan Pengangguran?

Sekolah vokasi dinilai sebagai jalan mendapatkan pekerjaan dengan cepat. Namun kenyataannya banyak lulusannya menyumbang angka pengangguran.

Context.id, JAKARTA - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dari keseluruhan pengangguran terbuka, lulusan dari salah satu pendidikan vokasi tingkat menengah, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyumbang 13,55 persen (2020), 11,13 persen (2021), dan 9,42 persen  (2022).

Adapun lulusan diploma1-IV  berturut-turut menyumbangkan  8,08 persen (2020), 5,87 persen (2021), dan 4,59 persen (2022).

Sebenarnya pemerintah telah menyusun strategi revitalisasi sekolah vokasi pada 2016, mulai dari pola pembelajaran, hingga pengembangan kompetensi, semuanya diatur dalam strategi tersebut. Tapi, implementasinya belum berjalan sesuai harapan, sebab masih tingginya angka pengangguran.

Hal ini terjadi karena masih adanya beberapa masalah. Contohnya, seperti minimnya peran aktif dunia industri yang menghambat peserta didik untuk mengasah keterampilan. Buktinya hanya sepertiga perusahaan menengah yang memberikan pelatihan kepada pekerja.

Bukan itu saja, masih banyak permasalahan pendidikan vokasi lainnya, mulai dari kurikulum yang belum sesuai dunia usaha dan industri. Simak selengkapnya di youtube Context ID.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Proyeksi Ekonomi Indonesia 2026, Optimisme Pemerintah dan Realitas

Kementerian Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bank Indonesia (BI) punya angka proyeksi ekonomi yang berbeda

Naufal Jauhar Nazhif . 10 July 2025

Ditinggal LG, Indonesia Malah Dapat Rezeki Nomplok dari China!

Presiden Prabowo meresmikan proyek baterai kendaraan listrik dengan Investasi mencapai Rp96,04 triliun!

Naufal Jauhar Nazhif . 09 July 2025

Apa Kabar Privasi Kalau Negara Bisa Sadap Ponsel Kita?

Kejaksaan Agung (Kejagung) bekerja sama dengan empat operator telekomunikasi perihal dukungan penegakan hukum dalam konteks penyadapan

Renita Sukma . 07 July 2025

Usai Bedol Dana dari BSI, Muhammadiyah Siap Bangun Bank Syariah Sendiri!

Muhammadiyah dipastikan segera meluncurkan bank syariah. Sinyal ini sebenarnya sudah terlihat sejak pembedolan dana jumbo milik mereka dari BSI. T ...

Renita Sukma . 02 July 2025