Share

Home Stories

Stories 19 Februari 2024

Kitabisa.com Galang Dana Bantu Platform Kawal Pemilu

Target penggalangan dana senilai Rp200 juta terlampaui hanya dalam waktu lima jam

Context.id, JAKARTA - Website kawalpemilu.org menjadi salah satu sarana yang diandalkan oleh masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan pemilu.

Website berbasis crowdfunding ini digunakan untuk melaporkan hasil pemungutan suara di TPS untuk menghindari potensi kecurangan manipulasi suara yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

Laporan dilakukan oleh relawan dengan cara memotret lembar C.Hasil untuk diunggah ke website, selanjutnya tim Kawal Pemilu melakukan penghitungan secara manual untuk memastikan hasil real count KPU.

Hampir sepekan setelah masa pemungutan suara, platform ini mengklaim telah berhasil mendapatkan banyak sekali laporan dari masyarakat.

Persoalannya, tingginya antusias masyarakat atau relawan yang memasukan data foto C Hasil ternyata membuat server website ini kewalahan.



Alhasil, pengelola pun terus menambah kapasitas dan meningkatkan pengelolaan website yang berdampak pada melonjaknya biaya pengelolaan website dan penyimpanan data berbasis cloud.

Ainun Najib, inisiator platform Kawal Pemilu lewat akun X miliknya sempat curhat soal hal ini. Curhatan Ainun pun direspon warganet yang mengatakan siap membantu urunan untuk kelanjutan operasional platform.

Menggandeng platform kitabisa.com, pengelola Kawal Pemilu melakukan penggalangan dana untuk kebutuhan biaya operasional website.

Dalam lamannya, disebutkan bahwa kebutuhan dana pengelolaan cloud Kawal Pemilu kini telah mencapai angka 4 ribu USD, atau setara dengan Rp62 juta.

Target yang dipasang dalam laman kitabisa.com adalah senilai Rp200 juta. Tak butuh waktu lama, target tersebut berhasil terlampaui hanya dalam waktu lima jam setelah dibukanya donasi.

Sementara, berdasar pantauan pada Senin (19/2/2024) siang, dana yang telah terkumpul mencapai angka Rp253 juta dengan total 4.636 donatur.

Berbagai pesan pun disampaikan oleh para donatur melalui laman tersebut, mengharapkan Kawal Pemilu mampu menjadi harapan bagi terlaksananya Pemilu yang jujur, adil, dan transparan.

“Kami menitipkan suara untuk hasil pemilu yang jujur dan adil di tengah banyaknya kecurangan,” tulis seorang donatur secara anonim.

Mengutip dari cuitan resmi akun X @KawalPemilu_org, mereka berterima kasih kepada seluruh donatur yang percaya dan menyisihkan uangnya untuk gerakan relawan ini.

“Kami tentu akan transparan dengan penggunaannya,” tulis akun @KawalPemilu_org di X, Kamis (15/2/2024).

Berdasar pantauan pada Senin (19/2) siang, Kawal Pemilu sudah berhasil melakukan penghitungan secara real count di hampir 275 ribu TPS.

Jumlah ini mencapai angka 33,37% dari total seluruh TPS di Indonesia yang berjumlah sekitar 820 ribu TPS.  Selain itu, masih ada data dari 35 ribu TPS yang belum diverifikasi, 8 ribu data error, dan 8 ribu data janggal yang dilaporkan oleh publik.

Penulis: Ridho Danu Prasetyo



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 19 Februari 2024

Kitabisa.com Galang Dana Bantu Platform Kawal Pemilu

Target penggalangan dana senilai Rp200 juta terlampaui hanya dalam waktu lima jam

Context.id, JAKARTA - Website kawalpemilu.org menjadi salah satu sarana yang diandalkan oleh masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan pemilu.

Website berbasis crowdfunding ini digunakan untuk melaporkan hasil pemungutan suara di TPS untuk menghindari potensi kecurangan manipulasi suara yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

Laporan dilakukan oleh relawan dengan cara memotret lembar C.Hasil untuk diunggah ke website, selanjutnya tim Kawal Pemilu melakukan penghitungan secara manual untuk memastikan hasil real count KPU.

Hampir sepekan setelah masa pemungutan suara, platform ini mengklaim telah berhasil mendapatkan banyak sekali laporan dari masyarakat.

Persoalannya, tingginya antusias masyarakat atau relawan yang memasukan data foto C Hasil ternyata membuat server website ini kewalahan.



Alhasil, pengelola pun terus menambah kapasitas dan meningkatkan pengelolaan website yang berdampak pada melonjaknya biaya pengelolaan website dan penyimpanan data berbasis cloud.

Ainun Najib, inisiator platform Kawal Pemilu lewat akun X miliknya sempat curhat soal hal ini. Curhatan Ainun pun direspon warganet yang mengatakan siap membantu urunan untuk kelanjutan operasional platform.

Menggandeng platform kitabisa.com, pengelola Kawal Pemilu melakukan penggalangan dana untuk kebutuhan biaya operasional website.

Dalam lamannya, disebutkan bahwa kebutuhan dana pengelolaan cloud Kawal Pemilu kini telah mencapai angka 4 ribu USD, atau setara dengan Rp62 juta.

Target yang dipasang dalam laman kitabisa.com adalah senilai Rp200 juta. Tak butuh waktu lama, target tersebut berhasil terlampaui hanya dalam waktu lima jam setelah dibukanya donasi.

Sementara, berdasar pantauan pada Senin (19/2/2024) siang, dana yang telah terkumpul mencapai angka Rp253 juta dengan total 4.636 donatur.

Berbagai pesan pun disampaikan oleh para donatur melalui laman tersebut, mengharapkan Kawal Pemilu mampu menjadi harapan bagi terlaksananya Pemilu yang jujur, adil, dan transparan.

“Kami menitipkan suara untuk hasil pemilu yang jujur dan adil di tengah banyaknya kecurangan,” tulis seorang donatur secara anonim.

Mengutip dari cuitan resmi akun X @KawalPemilu_org, mereka berterima kasih kepada seluruh donatur yang percaya dan menyisihkan uangnya untuk gerakan relawan ini.

“Kami tentu akan transparan dengan penggunaannya,” tulis akun @KawalPemilu_org di X, Kamis (15/2/2024).

Berdasar pantauan pada Senin (19/2) siang, Kawal Pemilu sudah berhasil melakukan penghitungan secara real count di hampir 275 ribu TPS.

Jumlah ini mencapai angka 33,37% dari total seluruh TPS di Indonesia yang berjumlah sekitar 820 ribu TPS.  Selain itu, masih ada data dari 35 ribu TPS yang belum diverifikasi, 8 ribu data error, dan 8 ribu data janggal yang dilaporkan oleh publik.

Penulis: Ridho Danu Prasetyo



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025

China Terus Mencoba Menyaingi Teknologi Cip AS

China terus memperkuat industri cipnya untuk menghadapi tekanan dari Amerika Serikat yang memboikot pengiriman cip ke Negeri Tirai Bambu itu

Renita Sukma . 06 October 2025

Sushila Karki, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Nepal

Setelah meredanya gelombang protes di Nepal, Sushila Karki ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sementara dan disebut menandakan tumbuhnya kepercayaan ...

Renita Sukma . 16 September 2025

Komisi PBB Klaim Israel Lakukan Genosida di Gaza

Komisi PBB melaporkan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan mendorong masyarakat internasional untuk menghukum piha ...

Renita Sukma . 16 September 2025