Share

Stories 19 Februari 2024

Inflasi Mengintai Seiring Ramadan

Ramadan effect, inflasi diperkirakan akan naik sampai Maret 2024

Ilustrasi Inflasi - Jihan Aldiza

Context.id, JAKARTA - Tekanan inflasi diperkirakan meningkat pada Maret 2024 seiring momentum Ramadan.

Berdasarkan Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia, Indeks Ekspektasi Harga Umum pada Maret 2024 tercatat sebesar 137,2, lebih tinggi dibandingkan dengan Februari 2024 sebesar 129,3.

“Dari sisi harga, Indeks Ekspektasi Harga Umum Maret 2024 tercatat sebesar 137,2, meningkat dari 129,3 pada Februari 2024 didorong oleh ekspektasi kenaikan harga pada bulan Ramadan,” kata Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, dikutip Senin (19/2/2024).

Sementara itu, tekanan inflasi pada Juni 2024 diperkirakan menurun, dengan Indeks Ekspektasi Harga Umum yang tercatat sebesar 125,8, lebih rendah dari indeks pada Mei 2024 sebesar 132,4.

Erwin mengatakan, menurunnya tekanan inflasi tersebut terutama didorong oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan yang dipandang mendukung pembentukan harga yang lebih rendah.

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan bahwa tekanan inflasi cenderung meningkat hingga periode Maret 2024, utamanya arena ada faktor musiman Ramadan.



“Ada Ramadan effect, jadi harusnya sampai Maret 2024 tren inflasi naik,” katanya, bulan lalu.

Banjaran menjelaskan, di samping efek musiman, kenaikan inflasi juga dipengaruhi oleh harga-harga bahan baku industri olahan.

Namun demikian, dia memperkirakan inflasi akan tetap terjaga pada tingkat di bawah 3% hingga Maret 2024, terutama didukung oleh kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah.

Pada kesempatan berbeda, Erwin mengatakan bahwa BI optimistis inflasi hinna akhir 2024 akan tetap terjaga pada kisaran 1,5 pinga 3,5%.

Menurutnya, laju inflasi yang berhasil dikendalikan pada tingkat yang rendah hingga Januari 2024 merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah (pusat dan daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Selain itu, upaya pengendalian inflasi juga didukung melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

“Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024,” kata Erwin.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 19 Februari 2024

Inflasi Mengintai Seiring Ramadan

Ramadan effect, inflasi diperkirakan akan naik sampai Maret 2024

Ilustrasi Inflasi - Jihan Aldiza

Context.id, JAKARTA - Tekanan inflasi diperkirakan meningkat pada Maret 2024 seiring momentum Ramadan.

Berdasarkan Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia, Indeks Ekspektasi Harga Umum pada Maret 2024 tercatat sebesar 137,2, lebih tinggi dibandingkan dengan Februari 2024 sebesar 129,3.

“Dari sisi harga, Indeks Ekspektasi Harga Umum Maret 2024 tercatat sebesar 137,2, meningkat dari 129,3 pada Februari 2024 didorong oleh ekspektasi kenaikan harga pada bulan Ramadan,” kata Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, dikutip Senin (19/2/2024).

Sementara itu, tekanan inflasi pada Juni 2024 diperkirakan menurun, dengan Indeks Ekspektasi Harga Umum yang tercatat sebesar 125,8, lebih rendah dari indeks pada Mei 2024 sebesar 132,4.

Erwin mengatakan, menurunnya tekanan inflasi tersebut terutama didorong oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan yang dipandang mendukung pembentukan harga yang lebih rendah.

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan bahwa tekanan inflasi cenderung meningkat hingga periode Maret 2024, utamanya arena ada faktor musiman Ramadan.



“Ada Ramadan effect, jadi harusnya sampai Maret 2024 tren inflasi naik,” katanya, bulan lalu.

Banjaran menjelaskan, di samping efek musiman, kenaikan inflasi juga dipengaruhi oleh harga-harga bahan baku industri olahan.

Namun demikian, dia memperkirakan inflasi akan tetap terjaga pada tingkat di bawah 3% hingga Maret 2024, terutama didukung oleh kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah.

Pada kesempatan berbeda, Erwin mengatakan bahwa BI optimistis inflasi hinna akhir 2024 akan tetap terjaga pada kisaran 1,5 pinga 3,5%.

Menurutnya, laju inflasi yang berhasil dikendalikan pada tingkat yang rendah hingga Januari 2024 merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah (pusat dan daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Selain itu, upaya pengendalian inflasi juga didukung melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

“Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024,” kata Erwin.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Heineken Bakal Membangun Pabrik Bir Raksasa Pertama di Dubai

Uni Emirat Arab melunak terhadap aturan yang selama ini dilarang keras dalam doktrin agama Islam seperti alkohol dan perjudian dengan membuka pabr ...

Context.id . 28 November 2024

NASA Mendanai Riset untuk Masa Depan Pesawat Ramah Lingkungan

NASA akan mendanai proyek tentang konsep artistik pesawat masa depan yang ramah lingkungan

Context.id . 28 November 2024

Radio Amatir Antariksa Menghubungkan Astronaut dengan Anak-anak di Bumi

Radio amatir telah menghubungkan astronaut di luar angkasa dengan anak-anak di Bumi sehingga memperluas edukasi eksplorasi ruang angkasa

Context.id . 28 November 2024

China Ciptakan Robot Kucing untuk Eksplorasi Luar Angkasa

Peneliti China menciptakan robot yang dapat melompat dan mendarat dengan presisi menggunakan AI, dirancang untuk menjelajahi asteroid dengan gravi ...

Context.id . 28 November 2024