Swedia Siap Berperang Setelah Hidup Damai Selama 210 Tahun
Swedia bersiap akan kemungkinan terlibat dalam peperangan karena negara itu bakal bergabung dengan pakta pertahanan Atlantik Utara alias NATO.
Context.id, JAKARTA - Swedia bersiap akan kemungkinan terlibat dalam peperangan karena negara itu bakal bergabung dengan pakta pertahanan Atlantik Utara alias NATO.
Carl-Oskar Bohlin, Menteri Pertahanan Sipil Swedia mengatakan bahwa negara itu bisa saja segera menghadapi kemunginan terlibat peperangan.
Untuk itu, Carl meminta warga di negara itu untuk bergabung dalam organisasi pertahanan sukarela sebagai persiapan menghadapi potensi konflik bersenjata.
Mengutip Daily Mail, Minggu (14/1/2024), Bohlin mengatakan hal itu dalam acara tahunan bertajuk Masyarakat dan Pertahanan yang digelar di daerah Sälen akhir pekan lalu.
Sang menteri mengatakan bahwa adalah hal yang manusiawi jika manusia ingin memandang kehidupan sesuai dengan keinginannya, bukan sebagaimana kenyataannya.
BACA JUGA
“Bagi sebuah negara yang menganggap perdamaian sebagai pendamping yang menyenangkan selama hampir 210 tahun, gagasan bahwa perdamaian adalah sebuah hal yang tidak dapat diubah sudah menjadi hal yang mudah untuk dipahami. Namun merasa nyaman dengan kesimpulan ini menjadi lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.
Swedia diketahui tidak pernah terlibat dalam konflik beersenjata setelah perang singkat dengan tetangga Norwegia pada 1814 karena negara itu berusaha membentuk konstitusi dan parlemennya sendiri. Pada Perang Dunia II, Swedia memposisikan dirinya tetap netral sehingga tidak terjebak dalam peperangan itu.
Sebagaimana diketahui, saat ini NATO mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia yang sudah berlangsung lebih dari setahun.
Dalam pernyataan secara terbuka, komandan angkatan bersenjata negara itu, Micael Byden menunjukkan beberapa buah foto rumah di Ukraina yang hancur terkena ledakan rudal Rusia dan mengatakan bahwa hal itu dapat terjadi pada Swedia.
AFP menyatakan, apa yang diungkapkan oleh Bohlin melahirkan kepanikan bagi masyarakat dan mendorong mereka untuk berbondong-bondong memborong bahan kebutuhan pokok untuk persediaan jika negara itu benar-benar terlibat dalam konflik bersenjata.
Selain itu, berita mengenai kemungkinan Swedia terlibat dalam peperangan juga melahirkan kepanikan bagi anak-anak.
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan sebuah kelompok pemerhati hak-hak anak, Bris, yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas nomor telepon hotline bantuan karena muncul kekhawatiran terhadap perang.
RELATED ARTICLES
Swedia Siap Berperang Setelah Hidup Damai Selama 210 Tahun
Swedia bersiap akan kemungkinan terlibat dalam peperangan karena negara itu bakal bergabung dengan pakta pertahanan Atlantik Utara alias NATO.
Context.id, JAKARTA - Swedia bersiap akan kemungkinan terlibat dalam peperangan karena negara itu bakal bergabung dengan pakta pertahanan Atlantik Utara alias NATO.
Carl-Oskar Bohlin, Menteri Pertahanan Sipil Swedia mengatakan bahwa negara itu bisa saja segera menghadapi kemunginan terlibat peperangan.
Untuk itu, Carl meminta warga di negara itu untuk bergabung dalam organisasi pertahanan sukarela sebagai persiapan menghadapi potensi konflik bersenjata.
Mengutip Daily Mail, Minggu (14/1/2024), Bohlin mengatakan hal itu dalam acara tahunan bertajuk Masyarakat dan Pertahanan yang digelar di daerah Sälen akhir pekan lalu.
Sang menteri mengatakan bahwa adalah hal yang manusiawi jika manusia ingin memandang kehidupan sesuai dengan keinginannya, bukan sebagaimana kenyataannya.
BACA JUGA
“Bagi sebuah negara yang menganggap perdamaian sebagai pendamping yang menyenangkan selama hampir 210 tahun, gagasan bahwa perdamaian adalah sebuah hal yang tidak dapat diubah sudah menjadi hal yang mudah untuk dipahami. Namun merasa nyaman dengan kesimpulan ini menjadi lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.
Swedia diketahui tidak pernah terlibat dalam konflik beersenjata setelah perang singkat dengan tetangga Norwegia pada 1814 karena negara itu berusaha membentuk konstitusi dan parlemennya sendiri. Pada Perang Dunia II, Swedia memposisikan dirinya tetap netral sehingga tidak terjebak dalam peperangan itu.
Sebagaimana diketahui, saat ini NATO mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia yang sudah berlangsung lebih dari setahun.
Dalam pernyataan secara terbuka, komandan angkatan bersenjata negara itu, Micael Byden menunjukkan beberapa buah foto rumah di Ukraina yang hancur terkena ledakan rudal Rusia dan mengatakan bahwa hal itu dapat terjadi pada Swedia.
AFP menyatakan, apa yang diungkapkan oleh Bohlin melahirkan kepanikan bagi masyarakat dan mendorong mereka untuk berbondong-bondong memborong bahan kebutuhan pokok untuk persediaan jika negara itu benar-benar terlibat dalam konflik bersenjata.
Selain itu, berita mengenai kemungkinan Swedia terlibat dalam peperangan juga melahirkan kepanikan bagi anak-anak.
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan sebuah kelompok pemerhati hak-hak anak, Bris, yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas nomor telepon hotline bantuan karena muncul kekhawatiran terhadap perang.
POPULAR
RELATED ARTICLES