Share

Home Stories

Stories 12 Januari 2024

Alami Delay, Penumpang Gugat Maskapai Oman Air

Konsumen menuntut kerugian materiel dan imateriel Rp100 juta per penumpang karena keterlambatan itu.

Context.id, JAKARTA - Sedikitnya 31 wisatawan rohani asal Indonesia menggugat maskapai Oman Air karena pemberangkatan pesawat melenceng dari jadwal perjalanan.

David Tobing, kuasa hukum para penggugat mengatakan bahwa gugatan ini telah didaftarkan 20 Desember 2023 di Pengadilan Negeri Jakarta selatan, dengan register perkara No. 1224/Pdt.G/2023/PN JKT.SEL. Adapun sidang pertama dilaksanakan pada Kamis  (11/1/2024).

"Gugatan puluhan Konsumen ini disebabkan aranya perbuatan melawan hukum dengan oleh tergugat 1, Oman Air dan tergugat 2, Efrat Tur. Konsumen menuntut para tergugat mengganti kerugian materiel yakni tidak terpenuhi jadwal perjalanan selama tiga hari dan imateriel Rp100 juta tiap konsumen,” jelas David dalam keterangan tertulis.

Dia menambahkan timbulnya kerugian tersebut dikarenakan jadwal pemberangkatan pesawat tujuan Jakarta ke Mesir mengalami delay atau keterlambatan selama 18 jam.

”Berdasarkan jadwal Pesawat Oman Air yang tadinya dijadwalkan berangkat hari Selasa 18 April 2023 pukul 14.50 dan akan tiba di Kairo Mesir besok harinya 19 April 2023. Namun tidak diterbangkan oleh Oman Air sesuai jadwal,”jelasnya.



Dia melanjutkan, di bandara Soekarno Hatta, para konsumen sudah naik ke pesawat dan setelah duduk di pesawat selama 4 jam konsumen diminta turun dan akhirnya diinapkan karena harus menunggu teknisi Oman Air yang datang dari negaranya.

"Walaupun alasan Oman Air kepada konsumen masalah teknis di bagian elektrikal pesawat hal itu tidak dapat menjadi pemaaf, apalagi Oman Air tidak menyiapkan teknisi yang standby tapi harus menunggu dari negaranya,” ucapnya.

Dia melajutkan, begitu tiba di Muscat, para konsumen kebingungan karena informasi yang tidak pasti dari Oman Air terkait ada atau tidaknya pesawat lanjutan ke Kairo.

Akibatnya mereka mengalami delay selama berjam-jam sebelum akhirnya sampai di Kairo 21 April 2023.

David menerangkan, konsumen penerbangan jika mengalami kerugian berhak atas penggantian materiel dan immateriel karena hilangnya tiga hari jadwal tour dari agenda yang seharusnya dijalankan rangkai jadwal perjalanan Holyland ada beberapa jadwal yang tidak dipenuhi.

“Gugatan ini merujuk dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen,” pungkasnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Home Stories

Stories 12 Januari 2024

Alami Delay, Penumpang Gugat Maskapai Oman Air

Konsumen menuntut kerugian materiel dan imateriel Rp100 juta per penumpang karena keterlambatan itu.

Context.id, JAKARTA - Sedikitnya 31 wisatawan rohani asal Indonesia menggugat maskapai Oman Air karena pemberangkatan pesawat melenceng dari jadwal perjalanan.

David Tobing, kuasa hukum para penggugat mengatakan bahwa gugatan ini telah didaftarkan 20 Desember 2023 di Pengadilan Negeri Jakarta selatan, dengan register perkara No. 1224/Pdt.G/2023/PN JKT.SEL. Adapun sidang pertama dilaksanakan pada Kamis  (11/1/2024).

"Gugatan puluhan Konsumen ini disebabkan aranya perbuatan melawan hukum dengan oleh tergugat 1, Oman Air dan tergugat 2, Efrat Tur. Konsumen menuntut para tergugat mengganti kerugian materiel yakni tidak terpenuhi jadwal perjalanan selama tiga hari dan imateriel Rp100 juta tiap konsumen,” jelas David dalam keterangan tertulis.

Dia menambahkan timbulnya kerugian tersebut dikarenakan jadwal pemberangkatan pesawat tujuan Jakarta ke Mesir mengalami delay atau keterlambatan selama 18 jam.

”Berdasarkan jadwal Pesawat Oman Air yang tadinya dijadwalkan berangkat hari Selasa 18 April 2023 pukul 14.50 dan akan tiba di Kairo Mesir besok harinya 19 April 2023. Namun tidak diterbangkan oleh Oman Air sesuai jadwal,”jelasnya.



Dia melanjutkan, di bandara Soekarno Hatta, para konsumen sudah naik ke pesawat dan setelah duduk di pesawat selama 4 jam konsumen diminta turun dan akhirnya diinapkan karena harus menunggu teknisi Oman Air yang datang dari negaranya.

"Walaupun alasan Oman Air kepada konsumen masalah teknis di bagian elektrikal pesawat hal itu tidak dapat menjadi pemaaf, apalagi Oman Air tidak menyiapkan teknisi yang standby tapi harus menunggu dari negaranya,” ucapnya.

Dia melajutkan, begitu tiba di Muscat, para konsumen kebingungan karena informasi yang tidak pasti dari Oman Air terkait ada atau tidaknya pesawat lanjutan ke Kairo.

Akibatnya mereka mengalami delay selama berjam-jam sebelum akhirnya sampai di Kairo 21 April 2023.

David menerangkan, konsumen penerbangan jika mengalami kerugian berhak atas penggantian materiel dan immateriel karena hilangnya tiga hari jadwal tour dari agenda yang seharusnya dijalankan rangkai jadwal perjalanan Holyland ada beberapa jadwal yang tidak dipenuhi.

“Gugatan ini merujuk dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen,” pungkasnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Dominasi Google di Internet Mendapat Tantangan

Kagi mencoba melawan dominasi Google sebagai mesin pencari nomor satu. Mungkinkah berhasil?

Noviarizal Fernandez . 09 April 2025

Microsoft di Usia Setengah Abad: Dari Windows ke AI

Model bisnis yang dibangun oleh Bill Gates dan Paul Allen tetap menjadi fondasi Microsoft hingga kini ditambah cara beradaptasi dengan zaman

Context.id . 08 April 2025

Tarif Trump dan Harga Gadget Anda

Ketika politik perdagangan mengancam harga konsol gim, smartphone, dan laptop

Context.id . 07 April 2025

Bank Digital Bantu Gen Z Menabung atau Justru Makin Boros?

Bank digital mempermudah transaksi, tapi tanpa disiplin finansial, kemudahan itu bisa jadi jebakan konsumtif.

Renita Sukma . 30 March 2025