Adu Diplomasi Soft Power Anies-Prabowo-Ganjar, Siapa Paling Nendang?
Siapa capres yang paling lengkap mengusung isu-isu diplomasi halus di dalam visi-misinya?
Context.id, JAKARTA - Debat Capes ke-3 sempat menyinggung arah kebijakan diplomasi halus alias soft power diplomacy para calon presiden. Lantas, siapa yang paling lengkap mengusung isu-isu tersebut di dalam visi-misinya?
Sekadar info, kekuatan diplomasi soft power Indonesia secara umum masih perlu perbaikan. Salah satu indikatornya, yakni karena Tanah Air masih menempati peringkat 44 dari 60 negara dalam studi The Anholt-Ipsos Nation Brands Index 2023.
Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina Asriana Issa Sofia pun menekankan pentingnya kepekaan presiden selanjutnya untuk meracik strategi perbaikan nation branding Indonesia melalui soft power diplomacy.
"Karena diplomasi soft power bisa menarik peningkatan turis datang, kemudian dari sisi ekonomi bisa meningkatkan ekspor dan mendorong invesasi masuk. Sebuah strategi nation branding yang sukses akan berkontribusi positif pada perekonomian negara," ujarnya dalam diskusi virtual Catatan Awal Tahun Universitas Paramadina, Kamis (11/1/2024).
Adapun, pada Debat Capres ke-3 akhir pekan lalu, sebenarnya telah mencuat beberapa ide dari para capres ketika menjawab pertanyaan bertema globalisasi, yaitu bagaimana upaya mempromosikan budaya Indonesia di mata dunia.
BACA JUGA
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menjelaskan pentingnya peran presiden sebagai panglima diplomasi, terutama memperkenalkan budaya di forum internasional bersama para delegasi budaya, juga para diaspora dan mahasiswa Indonesia di luar negeri.
Anies juga memunculkan gagasan untuk membuat Rumah Budaya di beberapa negara untuk menjadi komoditas nilai budaya Indonesia di mata dunia, serta penguatan gastrodiplomasi alias diplomasi kuliner lewat dukungan dan insentif pemerintah.
Sementara itu, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku sepakat dan menekankan pentingnya mengusahakan fasilitas pendanaan negara untuk mendukung upaya itu.
Terakhir, Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menambahkan perspektif baru, yaitu peran digitalisasi sebagai pendorong diplomasi budaya Indonesia di mata dunia. Terutama berkat tren viralnya anak bangsa yang berprestasi dan menjadi sorotan dunia internasional.
Lantas, apa saja ide lengkap para capres yang tercantum dalam dokumen visi-misi mereka? Berikut ulasannya:
Anies Baswedan - Cak Imin
Pasangan yang diusung oleh Nasdem, PKB, dan PKS ini mengungkapkan visi soft power dalam misi ke-7 yang di dalamnya mencakup memperkuat diplomasi ekonomi dan sosial-budaya agar Indonesia dapat memanfaatkan berbagai potensi untuk mewujudkan kemajuan.
Anies-Cak Imin juga secara jelas mencantumkan upaya memperkuat brand Indonesia sebagai soft power yang dikenal dunia dalam dokumen itu.
Antara lain, melalui penugasan para duta besar untuk mempromosikan produk khas Indonesia, insenif industri kreatif, penguatan inisiasi pagelaran budaya di forum inernasional, serta menjadikan pendidikan, kuliner, olahraga, dan pariwisata sebagai kunci mendongkrak brand Indonesia.
Selain itu, Anies-Cak Imin juga mencantumkan narasi bertajuk Diplomasi Oleh dan Untuk Rakyat, yang di dalamnya mencakup fungsi diaspora Indonesia sebagai aktor penting perdamaian dunia, terutama mempromosikan inklusivitas dan toleransi beragama.
Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming
Sementara itu, Prabowo-Gibran menekankan pentingnya mendorong industri kreatif yang bisa mendongkrak nilai-nilai budaya Indonesia di mata dunia lewat visi ke-3 dan ke-4.
Salah satu ide yang akan diusung Prabowo-Gibran untuk isu pelestarian seni budaya, peningkatan ekonomi kreatif, dan prestasi olahraga, yaitu penyediaan dana abadi kebudayaan untuk menjamin pelestarian budaya secara berkelanjutan.
Selain itu, pasangan yang diusung rombongan partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, PSI, Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur ini juga ingin mendorong Koperasi Unit Desa (KUD) sampai BUMN untuk mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya, mendorong perbankan untuk memberikan pembiayaan khusus ekonomi kreatif, dan memberikan insentif bagi pengembangan destinasi wisata tematik yang memiliki pasar wisatawan global.
Beberapa ide menarik yang tercantum dalam dokumen visi-misi Prabowo-Gibran adalah menghidupkan kembali cerita rakyat melalui aktivitas kreatif berbasis digital, revitalisasi bangunan kuno, serta mendorong optimalisasi pelaksanaan UU Pemajuan Kebudayaan tahun 2017.
Ganjar Pranowo - Mahfud MD
Pasangan yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura ini punya narasi untuk memajukan Budaya Maju dan Sportif, antara lain dukungan untuk karya seni dan warisan budaya mendunia melalui integrasi data, pemasaran tajam, dan berbagai bantuan agar jenama lokal bisa menuju pasar global.
Ide segar yang diusung Ganjar-Mahfud salah satunya penguatan potensi wisata maritim mendunia, yaitu pengembangan kawasan wisata bahari, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) wisata bahari, serta meningkatkan daya tarik investasi wisata maritim.
Selain itu, dalam dokumen visi-misi bertajuk 'Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim & Lestari' itu pula terdapat bagi para seniman dan atlet.
Buat seniman, antara lain jaminan perlindungan hak cipta, bantuan askes pembiayaan, serta dukungan penghargaan & apresiasi nyata bagi karya-karya monumental.
Sementara buat atlet, antara lain penataan sistem rekrutmen, pembinaan, kompetisi, dan penghargaan bagi para atlet. Beberapa bidang yang akan jadi sorotan pasangan ini, antara lain bulu tangkis, sepak bola, panjat tebing, dan angkat besi.
Adapun, perbedaan mencolok dari pasangan nomor urut 03 adalah sorotan terhadap visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dan industri halal. Antara lain, melibatkan UMKM dalam rantai pasok industri halal, serta mengusung industrialisasi 5.0 yang akan difokuskan lewat kebijakan penghiliran dan memperketat tingkat komposisi dalam negeri (TKDN) produk tertentu.
RELATED ARTICLES
Adu Diplomasi Soft Power Anies-Prabowo-Ganjar, Siapa Paling Nendang?
Siapa capres yang paling lengkap mengusung isu-isu diplomasi halus di dalam visi-misinya?
Context.id, JAKARTA - Debat Capes ke-3 sempat menyinggung arah kebijakan diplomasi halus alias soft power diplomacy para calon presiden. Lantas, siapa yang paling lengkap mengusung isu-isu tersebut di dalam visi-misinya?
Sekadar info, kekuatan diplomasi soft power Indonesia secara umum masih perlu perbaikan. Salah satu indikatornya, yakni karena Tanah Air masih menempati peringkat 44 dari 60 negara dalam studi The Anholt-Ipsos Nation Brands Index 2023.
Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina Asriana Issa Sofia pun menekankan pentingnya kepekaan presiden selanjutnya untuk meracik strategi perbaikan nation branding Indonesia melalui soft power diplomacy.
"Karena diplomasi soft power bisa menarik peningkatan turis datang, kemudian dari sisi ekonomi bisa meningkatkan ekspor dan mendorong invesasi masuk. Sebuah strategi nation branding yang sukses akan berkontribusi positif pada perekonomian negara," ujarnya dalam diskusi virtual Catatan Awal Tahun Universitas Paramadina, Kamis (11/1/2024).
Adapun, pada Debat Capres ke-3 akhir pekan lalu, sebenarnya telah mencuat beberapa ide dari para capres ketika menjawab pertanyaan bertema globalisasi, yaitu bagaimana upaya mempromosikan budaya Indonesia di mata dunia.
BACA JUGA
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menjelaskan pentingnya peran presiden sebagai panglima diplomasi, terutama memperkenalkan budaya di forum internasional bersama para delegasi budaya, juga para diaspora dan mahasiswa Indonesia di luar negeri.
Anies juga memunculkan gagasan untuk membuat Rumah Budaya di beberapa negara untuk menjadi komoditas nilai budaya Indonesia di mata dunia, serta penguatan gastrodiplomasi alias diplomasi kuliner lewat dukungan dan insentif pemerintah.
Sementara itu, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku sepakat dan menekankan pentingnya mengusahakan fasilitas pendanaan negara untuk mendukung upaya itu.
Terakhir, Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menambahkan perspektif baru, yaitu peran digitalisasi sebagai pendorong diplomasi budaya Indonesia di mata dunia. Terutama berkat tren viralnya anak bangsa yang berprestasi dan menjadi sorotan dunia internasional.
Lantas, apa saja ide lengkap para capres yang tercantum dalam dokumen visi-misi mereka? Berikut ulasannya:
Anies Baswedan - Cak Imin
Pasangan yang diusung oleh Nasdem, PKB, dan PKS ini mengungkapkan visi soft power dalam misi ke-7 yang di dalamnya mencakup memperkuat diplomasi ekonomi dan sosial-budaya agar Indonesia dapat memanfaatkan berbagai potensi untuk mewujudkan kemajuan.
Anies-Cak Imin juga secara jelas mencantumkan upaya memperkuat brand Indonesia sebagai soft power yang dikenal dunia dalam dokumen itu.
Antara lain, melalui penugasan para duta besar untuk mempromosikan produk khas Indonesia, insenif industri kreatif, penguatan inisiasi pagelaran budaya di forum inernasional, serta menjadikan pendidikan, kuliner, olahraga, dan pariwisata sebagai kunci mendongkrak brand Indonesia.
Selain itu, Anies-Cak Imin juga mencantumkan narasi bertajuk Diplomasi Oleh dan Untuk Rakyat, yang di dalamnya mencakup fungsi diaspora Indonesia sebagai aktor penting perdamaian dunia, terutama mempromosikan inklusivitas dan toleransi beragama.
Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming
Sementara itu, Prabowo-Gibran menekankan pentingnya mendorong industri kreatif yang bisa mendongkrak nilai-nilai budaya Indonesia di mata dunia lewat visi ke-3 dan ke-4.
Salah satu ide yang akan diusung Prabowo-Gibran untuk isu pelestarian seni budaya, peningkatan ekonomi kreatif, dan prestasi olahraga, yaitu penyediaan dana abadi kebudayaan untuk menjamin pelestarian budaya secara berkelanjutan.
Selain itu, pasangan yang diusung rombongan partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, PSI, Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur ini juga ingin mendorong Koperasi Unit Desa (KUD) sampai BUMN untuk mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya, mendorong perbankan untuk memberikan pembiayaan khusus ekonomi kreatif, dan memberikan insentif bagi pengembangan destinasi wisata tematik yang memiliki pasar wisatawan global.
Beberapa ide menarik yang tercantum dalam dokumen visi-misi Prabowo-Gibran adalah menghidupkan kembali cerita rakyat melalui aktivitas kreatif berbasis digital, revitalisasi bangunan kuno, serta mendorong optimalisasi pelaksanaan UU Pemajuan Kebudayaan tahun 2017.
Ganjar Pranowo - Mahfud MD
Pasangan yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura ini punya narasi untuk memajukan Budaya Maju dan Sportif, antara lain dukungan untuk karya seni dan warisan budaya mendunia melalui integrasi data, pemasaran tajam, dan berbagai bantuan agar jenama lokal bisa menuju pasar global.
Ide segar yang diusung Ganjar-Mahfud salah satunya penguatan potensi wisata maritim mendunia, yaitu pengembangan kawasan wisata bahari, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) wisata bahari, serta meningkatkan daya tarik investasi wisata maritim.
Selain itu, dalam dokumen visi-misi bertajuk 'Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim & Lestari' itu pula terdapat bagi para seniman dan atlet.
Buat seniman, antara lain jaminan perlindungan hak cipta, bantuan askes pembiayaan, serta dukungan penghargaan & apresiasi nyata bagi karya-karya monumental.
Sementara buat atlet, antara lain penataan sistem rekrutmen, pembinaan, kompetisi, dan penghargaan bagi para atlet. Beberapa bidang yang akan jadi sorotan pasangan ini, antara lain bulu tangkis, sepak bola, panjat tebing, dan angkat besi.
Adapun, perbedaan mencolok dari pasangan nomor urut 03 adalah sorotan terhadap visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dan industri halal. Antara lain, melibatkan UMKM dalam rantai pasok industri halal, serta mengusung industrialisasi 5.0 yang akan difokuskan lewat kebijakan penghiliran dan memperketat tingkat komposisi dalam negeri (TKDN) produk tertentu.
POPULAR
RELATED ARTICLES