Stories - 03 January 2024

Capres Ramai-ramai Manfaatkan TikTok Demi Popularitas

Meski para kandidat memanfaatkan TikTok sebagai media kampanye, secara umum, jejaring tersebut membatasi akun pemerintah, politisi dan partai politik untuk melakukan kampanye

Context.id, JAKARTA - Para kandidat presiden dan wakil presiden ramai-ramai memanfaatkan jejaring sosial TikTok untuk mempromosikan diri.

Penelusuran Context, Ganjar Pranowo merupakan kandidat presiden yang memiliki pengikut terbanyak di jagad TikTok. Tidak tanggung-tanggung, jumlah pengikut akun @ganjar_pranowo di jejaring itu berjumlah 7,2 juta akun dan mendapatkan jemput tanda suka sebanyak 187,7 juta kali dari para pengguna TikTok.

Rata-rata setiap video unggahan aktivitas Ganjar di akunnya tersebut bisa ditonton lebih dari 100.000 kali. Bahkan banyak unggahan yang mencapai angka pengunjung hingga jutaan kali.

Anies Baswedan pun tidak ketinggalan memiliki akun TikTok @aniesbaswedan. Akun tersebut sudah membukukan lebih dari 905.000 pengikut dan mendulang 8,4 tanda suka dari para followers-nya.

Sama seperti Ganjar, Anies juga kerap mengunggah aneka aktivitasnya yang tentu saja langsung diserbu oleh para pendukungnya sehingga unggahannya senantiasa ditonton sebanyak ratusan ribu kali.



Bukan hanya itu, belakangan ini Anies Baswedan dinilai mulai menemukan cara untuk menggaet atensi generasi muda di TikTok, dengan sering melakukan live streaming.

Dari pantauan Bisnis, live streaming Anies di TikTok dapat mencapai 300 ribu hingga 400 ribu penonton dalam sekali live. Anies menjawab semua pertanyaan dari warganet TikTok tentang apa pun, baik yang berat hingga ringan

Adapun Prabowo Subianto juga turut memiliki akun TikTok !prabowo.subianto3 dan menautkan akun Instagramnya di pada laman bionya. Di jagat TikTok, Prabowo mendulang sekitar 100.000 pengikut dan mendapatkan 1,9 juta kali tanda suka.

TikTok memang sangat efektif mempengaruhi milenial. Skeadar informasi, Presiden Filipina Bongbong Marcos juga memanfaatkan jejaring TikTok untuk mempromosikan dirinya.

Melalui akun itu, dia mengunggah berbagai kegiatan sehingga mendapatkan dukungan publik yang luas sehingga mampu memenangi kontestasi pilpres di Filipina.

Meski para kandidat memanfaatkan TikTok sebagai media kampanye, secara umum, jejaring tersebut membatasi akun pemerintah, politisi dan partai politik untuk melakukan kampanye melalui aplikasi tersebut.

Aturan pembatasan itu dilakukan untuk menjaga integritas serta netralitas TikTok serta mencegah penyebaran misinformasi melalui TikTok selama Pemilu 2024 berlangsung di Indonesia. 

Ditambah lagi, TikTok melarang akun pemerintah, politisi dan partai politik untuk melakukan promosi kampanye politik melalui fitur iklan di platformnya, termasuk akses ke fitur monetisasi seperti gift dan tip pada layanan TikTok.

"Kalau iklan (politik), kita memang melarang. Tapi kalau kontennya sepanjang itu tidak melanggar panduan komunitas, silakan," tutur Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Faris Mufid.


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Pengguna Mobil Apa yang Paling Pintar di Jalanan?

Pernah kesal dengan perilaku berkendara sebagian pengemudi mobil dengan brand tertentu? Ini riset yang mengkorelasikan brand mobil yang dikendarai ...

Fahri N. Muharom | 07-09-2024

Bagaimana Sepak Bola Tunanetra Dimainkan?

Atlet sepak bola tunanetra sangat hebat dalam menggunakan kesadaran ruang dan mampu memadukan kecepatan serta teknik bermain

Context.id | 06-09-2024

Nyetir Lebih dari Dua Jam Bisa Bikin Makin Bodoh?

Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa mengemudi lebih dari dua jam sehari bisa menurunkan daya otak seseorang.

Naufal Jauhar Nazhif | 06-09-2024

Saat Hewan Ditugaskan Menjadi James Bond

Penggunaan hewan dalam kegiatan militer telah berlangsung selama bertahun-tahun baik itu untuk kegiatan mata-mata atau untuk penyerangan.

Context.id | 05-09-2024