Share

Home Stories

Stories 26 Oktober 2023

Serapan Subsidi Motor Listrik Masih Rendah

Penyerapan subsidi motor listrik yang diberikan pemerintah sebesar Rp7 juta untuk mendongkrak penjualan kendaraan bebas emisi masih rendah

Pengunjung memeriksa motor listrik di galeri motor Gesits, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Abdurachman

Context.id, JAKARTA -  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat hingga menjelang akhir tahun program subsidi motor listrik baru tersalurkan kepada lebih dari 7.500 penerima manfaat.

Padahal, target kuota subsidi motor listrik sebanyak 200.000 unit hingga akhir 2023. Alhasil, dengan sisa waktu 2 bulan lagi sebelum akhir tahun, tampaknya target itu sulit tercapai.

Kemenperin sendiri sebenarnya sejak Agustus 2023 lalu sudah jor-joran mempermudah syarat bagi masyarakat membeli motor listrik. Masyarakat yang ingin membeli motor listrik hanya cukup bermodal KTP atau memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Setiap KTP berlaku untuk satu pembelian motor listrik. Nantinya masyarakat akan mendapatkan subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap ke depannya akan lebih banyak masyarakat yang membeli motor listrik dan mendapatkan manfaat dari subsidi itu serta membantu pemerintah mencapai target penurunan emisi karbon.

Baca Juga  :  RI Kebut Ekosistem Kendaraan Listrik Demi NZE 2060

Sampai saat ini sudah terdaftar 16 perusahaan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua yang menjadi peserta program dan 38 model yang yang masuk dalam platform penyaluran bantuan.

Kendati begitu, menyatakan Kemenperin tidak terlalu ambil pusing penyerapan subsidi motor listrik masih minim lantaran program tersebut masih akan dilanjutkan tahun depan.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Hendro Martono mengatakan kuota subsidi motor listrik yang akan ditetapkan sebanyak 600.000 unit sesuai dengan hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

“Program [subsidi] kan 2 tahun. Jadi, tahun depan masih ada dan mudah-mudahan tahun depan bisa meningkat,” tuturnya seperti dilansir dari laman Bisnis, Kamis (26/10/2023).

Mengenai rendahnya serapan subsidi tersebut, Hendro menyebut karena syarat penerimaan 1 NIK 1 unit baru berlaku pada September 2023.

“September kemarin baru terapkan 1 NIK 1 motor. Lalu, kita perhatikan 1 hari sekitar 150 [pendaftar] lah rata-rata. Kalau [kuota] tidak habis tahun depan masih ada,” tuturnya.

Di satu sisi, dia menyebut masih ada kemungkinan kuota subsidi pada 2024 bisa melebihi 600.000 unit. Hal ini pun menurutnya masih bisa dibicarakan oleh para pemangku kepentingan.

“Ya itu masih kita bisa diskusikan [sisa kuota 2023],” katanya.

Andalkan IMOS+  

Selain berharap pada serapan tahun depan, pemerintah juga berharap pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) yang berlangsung pada 25-29 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten akan dapat membantu penjualan motor listrik.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat pembukaan acara laporan penjualan IMOS tahun lalu mencatatkan transaksi sekitar Rp 110 miliar atau setara 3.000 unit penjualan sepeda motor.

Ia menargetkan pameran tahun ini bisa mencatatkan capaian hingga dua kali lipat atau naik ke Rp 200 miliar yang setara 6.000 unit, termasuk motor listrik.

Baca Juga  :  Daftar Motor Listrik yang Mejeng di GIIAS 2023

Pameran IMOS+ 2023 diharapkan dapat menjadi ajang sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka merasa aman dalam mengendarai motor listrik.  

Industri sepeda motor listrik terus berkembang dengan makin banyaknya tipe dan teknologi kendaraan listrik di Tanah Air.

Adapun jajaran produk motor listrik yang berpartisipasi pada pameran tahun ini di antaranya Alva, Ion, Gova EV, Polytron, Savart EV, Crarged EV, Dhelvic, Selis, Kool EV, Lisgo, Greentech, dan Gova selain tentunya jenama terkenal seperti Honda dan Yamaha.

Saat ini terdapat 48 perusahaan roda dua listrik dengan kapasitas nasional 1,4 juta unit per tahun dalam ekosistem sepeda motor listrik berbasis baterai.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui program subsidi motor listrik bisa mengunjungi laman Sisapira.id. Di laman ini, masyarakat bisa melihat merek atau model motor listrik serta daftar dealernya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 26 Oktober 2023

Serapan Subsidi Motor Listrik Masih Rendah

Penyerapan subsidi motor listrik yang diberikan pemerintah sebesar Rp7 juta untuk mendongkrak penjualan kendaraan bebas emisi masih rendah

Pengunjung memeriksa motor listrik di galeri motor Gesits, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Abdurachman

Context.id, JAKARTA -  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat hingga menjelang akhir tahun program subsidi motor listrik baru tersalurkan kepada lebih dari 7.500 penerima manfaat.

Padahal, target kuota subsidi motor listrik sebanyak 200.000 unit hingga akhir 2023. Alhasil, dengan sisa waktu 2 bulan lagi sebelum akhir tahun, tampaknya target itu sulit tercapai.

Kemenperin sendiri sebenarnya sejak Agustus 2023 lalu sudah jor-joran mempermudah syarat bagi masyarakat membeli motor listrik. Masyarakat yang ingin membeli motor listrik hanya cukup bermodal KTP atau memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Setiap KTP berlaku untuk satu pembelian motor listrik. Nantinya masyarakat akan mendapatkan subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap ke depannya akan lebih banyak masyarakat yang membeli motor listrik dan mendapatkan manfaat dari subsidi itu serta membantu pemerintah mencapai target penurunan emisi karbon.

Baca Juga  :  RI Kebut Ekosistem Kendaraan Listrik Demi NZE 2060

Sampai saat ini sudah terdaftar 16 perusahaan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua yang menjadi peserta program dan 38 model yang yang masuk dalam platform penyaluran bantuan.

Kendati begitu, menyatakan Kemenperin tidak terlalu ambil pusing penyerapan subsidi motor listrik masih minim lantaran program tersebut masih akan dilanjutkan tahun depan.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Hendro Martono mengatakan kuota subsidi motor listrik yang akan ditetapkan sebanyak 600.000 unit sesuai dengan hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

“Program [subsidi] kan 2 tahun. Jadi, tahun depan masih ada dan mudah-mudahan tahun depan bisa meningkat,” tuturnya seperti dilansir dari laman Bisnis, Kamis (26/10/2023).

Mengenai rendahnya serapan subsidi tersebut, Hendro menyebut karena syarat penerimaan 1 NIK 1 unit baru berlaku pada September 2023.

“September kemarin baru terapkan 1 NIK 1 motor. Lalu, kita perhatikan 1 hari sekitar 150 [pendaftar] lah rata-rata. Kalau [kuota] tidak habis tahun depan masih ada,” tuturnya.

Di satu sisi, dia menyebut masih ada kemungkinan kuota subsidi pada 2024 bisa melebihi 600.000 unit. Hal ini pun menurutnya masih bisa dibicarakan oleh para pemangku kepentingan.

“Ya itu masih kita bisa diskusikan [sisa kuota 2023],” katanya.

Andalkan IMOS+  

Selain berharap pada serapan tahun depan, pemerintah juga berharap pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) yang berlangsung pada 25-29 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten akan dapat membantu penjualan motor listrik.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat pembukaan acara laporan penjualan IMOS tahun lalu mencatatkan transaksi sekitar Rp 110 miliar atau setara 3.000 unit penjualan sepeda motor.

Ia menargetkan pameran tahun ini bisa mencatatkan capaian hingga dua kali lipat atau naik ke Rp 200 miliar yang setara 6.000 unit, termasuk motor listrik.

Baca Juga  :  Daftar Motor Listrik yang Mejeng di GIIAS 2023

Pameran IMOS+ 2023 diharapkan dapat menjadi ajang sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka merasa aman dalam mengendarai motor listrik.  

Industri sepeda motor listrik terus berkembang dengan makin banyaknya tipe dan teknologi kendaraan listrik di Tanah Air.

Adapun jajaran produk motor listrik yang berpartisipasi pada pameran tahun ini di antaranya Alva, Ion, Gova EV, Polytron, Savart EV, Crarged EV, Dhelvic, Selis, Kool EV, Lisgo, Greentech, dan Gova selain tentunya jenama terkenal seperti Honda dan Yamaha.

Saat ini terdapat 48 perusahaan roda dua listrik dengan kapasitas nasional 1,4 juta unit per tahun dalam ekosistem sepeda motor listrik berbasis baterai.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui program subsidi motor listrik bisa mengunjungi laman Sisapira.id. Di laman ini, masyarakat bisa melihat merek atau model motor listrik serta daftar dealernya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025