Share

Stories 02 Oktober 2023

Tok! Kereta Cepat Whoosh Resmi Beroperasi

Kereta cepat pertama di Indonesia yang menghubungkan Jakarta dan Bandung di Jawa Barat, akhirnya resmi beroperasi untuk publik.

Presiden Joko Widodo meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Context.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh. Peresmian bersama dengan sejumlah menteri itu di lakukan di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023) pukul 09.00 WIB.

Saat meresmikan KCJB Whoosh, presiden ditemani Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Meseskab Pramono Anung, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki. 

Selain itu hadir juga Menkominfo Budi Arie, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Ketua Wantimpres Wiranto, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan sejumlah pejabat lain. Kini, KCJB sudah dioperasionalkan secara umum.

"Dengan mengucap bismillahirahmannirahim Kereta Cepat Jakarta Bandung, Whoosh, saya nyatakan dioperasikan," kata Jokowi sembari secara simbolik menekan tombol dan tandatangan prasasti sebagai tanda peresmian.

Saat berbincang dengan wartawan yang hadir, Presiden Jokowi mengatakan sudah tiga kali mencoba kereta ini dan rasanya sangat cepat, nyaman. Waktu tempuhnya pun cukup cepat, sambung presiden, yakni 29 menit dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang.  

Baca Juga:  Minat Tinggi Warga Ikut Uji Coba Kereta Cepat

"Untuk tarif, nanti segera kita putuskan, tapi kurang lebih antara Rp250-Rp350 [ribu], kurang lebih. Dan, ini kita perpanjang untuk gratisnya, kira-kira sampai pertengahan bulan," ujarnya seperti dikutip dari website Seskab, Senin (2/10/2023)

Mengenai keuntungan, biaya yang membengkan dan jaminan APBN untuk utang pembangunan kereta cepat ini, Presiden Jokowi enggan menjawab dan mengatakan hal itu harus dijawab oleh KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China). 

"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat, karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi. MRT ya, supaya tahu semuanya, MRT itu subsidi dari pemerintah DKI itu Rp800 miliar, itu baru satu jalur pendek, nanti semakin panjang. Tapi itu memang fungsi pemerintah memberikan pelayanan pada masyarakat dengan transportasi massal, sehingga tidak semuanya naik mobil pribadi, naik kendaraan pribadi," jelas presiden. 

Presiden melanjutkan, Indonesia memiliki pendekatan yang berbeda. Untuk MRT dengan Jepang, pendanaan juga Jepang, konstruksi juga Jepang. Sedangkan LRT semuanya dari dalam, dari INKA, dari WIKA dan Kereta cepat beda lagi, yakni dengan China.  

Perpanjangan Uji Coba

Pemerintah sendiri memutuskan memperpanjang masa uji coba KCJB tak lain karena banyak masyarakat yang tertarik mencoba merasakan naik kereta cepat yang diberi nama Whoosh tersebut.

"Tiketnya nanti bisa dicek di situs kcic.co.id sehingga masyarakat bisa langsung memesan mana rute dan jadwal yang diinginkan dan yang masih tersedia," ujar Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti di Jakarta, Senin (2/10).

Baca Juga:   Ketika Luhut Ngebut dari Jakarta-Karawang

Emir menambahkan, dalam program uji coba PT Kereta Cepat Indonesia China(KCIC) bakal menyiapkan delapan perjalanan, yang terdiri dari empat perjalanan dari Stasiun Halim-Tegalluar dan empat perjalanan dari Stasiun Tegalluar-Halim.

Izin Whoosh

Diketahui, izin operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung diterbitkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Api Cepat Indonesia-China.

Soal kelanjutan rute, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya juga bakal membuat konsep kereta cepat dengan tujuan Surabaya. Namun, kata dia, masih sebatas mengonsep dahulu.

"Kita akan membuat konsep bahwa nanti eksekusi ya seperti apa, tapi visi-misi dari Surabaya harus dibuat. Insyaallah sekarang kan kita buat sudah, baru teknologinya, orangnya baru, orang kita nggak bisa, bikin regulasi nggak gampang, tapi ini semua sudah terbuat dengan baik. Sehingga kita tinggal mereplikasikan," kata Budi dalam kesempatan yang berbeda. 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 02 Oktober 2023

Tok! Kereta Cepat Whoosh Resmi Beroperasi

Kereta cepat pertama di Indonesia yang menghubungkan Jakarta dan Bandung di Jawa Barat, akhirnya resmi beroperasi untuk publik.

Presiden Joko Widodo meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Context.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh. Peresmian bersama dengan sejumlah menteri itu di lakukan di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023) pukul 09.00 WIB.

Saat meresmikan KCJB Whoosh, presiden ditemani Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Meseskab Pramono Anung, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki. 

Selain itu hadir juga Menkominfo Budi Arie, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Ketua Wantimpres Wiranto, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan sejumlah pejabat lain. Kini, KCJB sudah dioperasionalkan secara umum.

"Dengan mengucap bismillahirahmannirahim Kereta Cepat Jakarta Bandung, Whoosh, saya nyatakan dioperasikan," kata Jokowi sembari secara simbolik menekan tombol dan tandatangan prasasti sebagai tanda peresmian.

Saat berbincang dengan wartawan yang hadir, Presiden Jokowi mengatakan sudah tiga kali mencoba kereta ini dan rasanya sangat cepat, nyaman. Waktu tempuhnya pun cukup cepat, sambung presiden, yakni 29 menit dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang.  

Baca Juga:  Minat Tinggi Warga Ikut Uji Coba Kereta Cepat

"Untuk tarif, nanti segera kita putuskan, tapi kurang lebih antara Rp250-Rp350 [ribu], kurang lebih. Dan, ini kita perpanjang untuk gratisnya, kira-kira sampai pertengahan bulan," ujarnya seperti dikutip dari website Seskab, Senin (2/10/2023)

Mengenai keuntungan, biaya yang membengkan dan jaminan APBN untuk utang pembangunan kereta cepat ini, Presiden Jokowi enggan menjawab dan mengatakan hal itu harus dijawab oleh KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China). 

"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat, karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi. MRT ya, supaya tahu semuanya, MRT itu subsidi dari pemerintah DKI itu Rp800 miliar, itu baru satu jalur pendek, nanti semakin panjang. Tapi itu memang fungsi pemerintah memberikan pelayanan pada masyarakat dengan transportasi massal, sehingga tidak semuanya naik mobil pribadi, naik kendaraan pribadi," jelas presiden. 

Presiden melanjutkan, Indonesia memiliki pendekatan yang berbeda. Untuk MRT dengan Jepang, pendanaan juga Jepang, konstruksi juga Jepang. Sedangkan LRT semuanya dari dalam, dari INKA, dari WIKA dan Kereta cepat beda lagi, yakni dengan China.  

Perpanjangan Uji Coba

Pemerintah sendiri memutuskan memperpanjang masa uji coba KCJB tak lain karena banyak masyarakat yang tertarik mencoba merasakan naik kereta cepat yang diberi nama Whoosh tersebut.

"Tiketnya nanti bisa dicek di situs kcic.co.id sehingga masyarakat bisa langsung memesan mana rute dan jadwal yang diinginkan dan yang masih tersedia," ujar Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti di Jakarta, Senin (2/10).

Baca Juga:   Ketika Luhut Ngebut dari Jakarta-Karawang

Emir menambahkan, dalam program uji coba PT Kereta Cepat Indonesia China(KCIC) bakal menyiapkan delapan perjalanan, yang terdiri dari empat perjalanan dari Stasiun Halim-Tegalluar dan empat perjalanan dari Stasiun Tegalluar-Halim.

Izin Whoosh

Diketahui, izin operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung diterbitkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Api Cepat Indonesia-China.

Soal kelanjutan rute, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya juga bakal membuat konsep kereta cepat dengan tujuan Surabaya. Namun, kata dia, masih sebatas mengonsep dahulu.

"Kita akan membuat konsep bahwa nanti eksekusi ya seperti apa, tapi visi-misi dari Surabaya harus dibuat. Insyaallah sekarang kan kita buat sudah, baru teknologinya, orangnya baru, orang kita nggak bisa, bikin regulasi nggak gampang, tapi ini semua sudah terbuat dengan baik. Sehingga kita tinggal mereplikasikan," kata Budi dalam kesempatan yang berbeda. 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Jaga Kesehatan Sopir, Jepang Siapkan Jalan Otomatis untuk Logistik

Jepang merancang jalur transportasi otomatis antara Tokyo dan Osaka untuk mengantisipasi krisis pengemudi truk serta lonjakan kebutuhan logistik.

Context.id . 07 November 2024

Kolaborasi Manusia dan Kecerdasan Buatan Mengubah Metode Perawatan Kanker

Teknologi AI merevolusi deteksi, diagnosis, dan perawatan kanker dengan meningkatkan akurasi dan kecepatan, namun perlu kehati-hatian dan keputusa ...

Context.id . 06 November 2024

Jack Ma Berbagi Pelajaran Hidup bagi Generasi Muda

Jack Ma, pendiri Alibaba, mengajarkan kesuksesan datang dari ketekunan menghadapi kegagalan, belajar dari kesalahan dan memberikan dampak positif ...

Context.id . 06 November 2024

Mungkinkah Mars Menjadi Tempat Tinggal? Temuan Baru Soal Kehidupan Mikroba

NASA menemukan area di Mars yang berpotensi mendukung kehidupan mikroba, tersembunyi di bawah lapisan es dan debu.

Context.id . 31 October 2024