Peluang UMKM Indonesia Masuk ke Pasar Asia Tengah
Kedutaan Besar Kazakhstan untuk Indonesia memberikan peluang bagi UMKM Indonesia agar dapat memasarkan produknya di Kazakhstan.

Context.id, JAKARTA - Ada kabar gembira untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Indonesia yang ingin merambah pasar Asia Tengah. Pemerintah Kazakhstan membuka peluang baru bagi pebisnis UMKM asal Indonesia untuk menjalin kerja sama inovatif.
Saat bertemu dengan anggota Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND), Kamis (19/6) di Jakarta, Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Serzhan Abdykarimov mengatakan pemerintah sangat antusias untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan hubungan bilateral kedua negara.
“Kazakhstan membuka peluang luas di sektor pertanian, energi, kesehatan, infrastruktur, dan digitalisasi. Kami mengundang dunia usaha Indonesia untuk memanfaatkan iklim investasi kami yang stabil dan kompetitif,” ujar Abdykarimov.
Kedubes Kazakhstan akan memberikan informasi kepada UMKM Indonesia terkait aturan berbisnis di Kazakhstan, mulai dari perlindungan hukum bagi investor dan berbagai insentif yang ditawarkan melalui zona ekonomi khusus dan Pusat Keuangan Internasional Astana (AIFC), seperti keringanan pajak, bea cukai, subsidi, dan akses ke infrastruktur modern.
Peluang ini berpotensi besar untuk mengungkit ekspor Indonesia ke depannya. Dengan memanfaatkan Kazakhstan sebagai hub, produk Indonesia bisa mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas. Hal ini tidak hanya meningkatkan volume ekspor, tetapi juga diversifikasi tujuan ekspor Indonesia.
BACA JUGA
Meskipun potensi kerja sama terbuka sangat besar, namun nilai ekspor Indonesia ke Kazakhstan masih relatif kecil. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, nilai ekspor Kazakhstan pada tahun 2023 sekitar Rp746,86 triliun (US$45,6 juta) dengan asumsi kurs Rp16.414,70/US$.
Peluang baru ini pun diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekspor sekaligus memperbaiki neraca perdagangan Indonesia-Kazakhstan yang masih minus dalam beberapa tahun terakhir.
Rencananya, pimpinan KEIND akan melakukan kunjungan bisnis ke Kazakhstan guna mempelajari lebih mendalam lingkungan investasi, regulasi hukum, serta mengenal secara langsung infrastruktur, peluang lokalisasi produksi dan kondisi menjalankan bisnis.
Saat ini KEIND menaungi sekitar 10.000 anggota UMKM dari 28 provinsi dan memiliki perwakilan di 10 yurisdiksi asing.
POPULAR
RELATED ARTICLES
Peluang UMKM Indonesia Masuk ke Pasar Asia Tengah
Kedutaan Besar Kazakhstan untuk Indonesia memberikan peluang bagi UMKM Indonesia agar dapat memasarkan produknya di Kazakhstan.

Context.id, JAKARTA - Ada kabar gembira untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Indonesia yang ingin merambah pasar Asia Tengah. Pemerintah Kazakhstan membuka peluang baru bagi pebisnis UMKM asal Indonesia untuk menjalin kerja sama inovatif.
Saat bertemu dengan anggota Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND), Kamis (19/6) di Jakarta, Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Serzhan Abdykarimov mengatakan pemerintah sangat antusias untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan hubungan bilateral kedua negara.
“Kazakhstan membuka peluang luas di sektor pertanian, energi, kesehatan, infrastruktur, dan digitalisasi. Kami mengundang dunia usaha Indonesia untuk memanfaatkan iklim investasi kami yang stabil dan kompetitif,” ujar Abdykarimov.
Kedubes Kazakhstan akan memberikan informasi kepada UMKM Indonesia terkait aturan berbisnis di Kazakhstan, mulai dari perlindungan hukum bagi investor dan berbagai insentif yang ditawarkan melalui zona ekonomi khusus dan Pusat Keuangan Internasional Astana (AIFC), seperti keringanan pajak, bea cukai, subsidi, dan akses ke infrastruktur modern.
Peluang ini berpotensi besar untuk mengungkit ekspor Indonesia ke depannya. Dengan memanfaatkan Kazakhstan sebagai hub, produk Indonesia bisa mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas. Hal ini tidak hanya meningkatkan volume ekspor, tetapi juga diversifikasi tujuan ekspor Indonesia.
BACA JUGA
Meskipun potensi kerja sama terbuka sangat besar, namun nilai ekspor Indonesia ke Kazakhstan masih relatif kecil. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, nilai ekspor Kazakhstan pada tahun 2023 sekitar Rp746,86 triliun (US$45,6 juta) dengan asumsi kurs Rp16.414,70/US$.
Peluang baru ini pun diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekspor sekaligus memperbaiki neraca perdagangan Indonesia-Kazakhstan yang masih minus dalam beberapa tahun terakhir.
Rencananya, pimpinan KEIND akan melakukan kunjungan bisnis ke Kazakhstan guna mempelajari lebih mendalam lingkungan investasi, regulasi hukum, serta mengenal secara langsung infrastruktur, peluang lokalisasi produksi dan kondisi menjalankan bisnis.
Saat ini KEIND menaungi sekitar 10.000 anggota UMKM dari 28 provinsi dan memiliki perwakilan di 10 yurisdiksi asing.
POPULAR
RELATED ARTICLES