Share

Home Stories

Stories 20 Juni 2025

Peluang UMKM Indonesia Masuk ke Pasar Asia Tengah

Kedutaan Besar Kazakhstan untuk Indonesia memberikan peluang bagi UMKM Indonesia agar dapat memasarkan produknya di Kazakhstan.

Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia (kedua kiri) berbincang dengan pebisnis UMKM Indonesia di Jakarta, Kamis (19/6/2025)

Context.id, JAKARTA - Ada kabar gembira untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Indonesia yang ingin merambah pasar Asia Tengah. Pemerintah Kazakhstan membuka peluang baru bagi pebisnis UMKM asal Indonesia untuk menjalin kerja sama inovatif.

Saat bertemu dengan anggota Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND), Kamis (19/6) di Jakarta, Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Serzhan Abdykarimov mengatakan pemerintah sangat antusias untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan hubungan bilateral kedua negara.

“Kazakhstan membuka peluang luas di sektor pertanian, energi, kesehatan, infrastruktur, dan digitalisasi. Kami mengundang dunia usaha Indonesia untuk memanfaatkan iklim investasi kami yang stabil dan kompetitif,” ujar Abdykarimov.

Kedubes Kazakhstan akan memberikan informasi kepada UMKM Indonesia terkait aturan berbisnis di Kazakhstan, mulai dari perlindungan hukum bagi investor dan berbagai insentif yang ditawarkan melalui zona ekonomi khusus dan Pusat Keuangan Internasional Astana (AIFC), seperti keringanan pajak, bea cukai, subsidi, dan akses ke infrastruktur modern.

Peluang ini berpotensi besar untuk mengungkit ekspor Indonesia ke depannya. Dengan memanfaatkan Kazakhstan sebagai hub, produk Indonesia bisa mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas. Hal ini tidak hanya meningkatkan volume ekspor, tetapi juga diversifikasi tujuan ekspor Indonesia.



Meskipun potensi kerja sama terbuka sangat besar, namun nilai ekspor Indonesia ke Kazakhstan masih relatif kecil. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, nilai ekspor Kazakhstan pada tahun 2023 sekitar Rp746,86 triliun (US$45,6 juta) dengan asumsi kurs Rp16.414,70/US$.

Peluang baru ini pun diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekspor sekaligus memperbaiki neraca perdagangan Indonesia-Kazakhstan yang masih minus dalam beberapa tahun terakhir.

Rencananya, pimpinan KEIND akan melakukan kunjungan bisnis ke Kazakhstan guna mempelajari lebih mendalam lingkungan investasi, regulasi hukum, serta mengenal secara langsung infrastruktur, peluang lokalisasi produksi dan kondisi menjalankan bisnis.

Saat ini KEIND menaungi sekitar 10.000 anggota UMKM dari 28 provinsi dan memiliki perwakilan di 10 yurisdiksi asing. 



Penulis : Helen Angelia

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 20 Juni 2025

Peluang UMKM Indonesia Masuk ke Pasar Asia Tengah

Kedutaan Besar Kazakhstan untuk Indonesia memberikan peluang bagi UMKM Indonesia agar dapat memasarkan produknya di Kazakhstan.

Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia (kedua kiri) berbincang dengan pebisnis UMKM Indonesia di Jakarta, Kamis (19/6/2025)

Context.id, JAKARTA - Ada kabar gembira untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Indonesia yang ingin merambah pasar Asia Tengah. Pemerintah Kazakhstan membuka peluang baru bagi pebisnis UMKM asal Indonesia untuk menjalin kerja sama inovatif.

Saat bertemu dengan anggota Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND), Kamis (19/6) di Jakarta, Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Serzhan Abdykarimov mengatakan pemerintah sangat antusias untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan hubungan bilateral kedua negara.

“Kazakhstan membuka peluang luas di sektor pertanian, energi, kesehatan, infrastruktur, dan digitalisasi. Kami mengundang dunia usaha Indonesia untuk memanfaatkan iklim investasi kami yang stabil dan kompetitif,” ujar Abdykarimov.

Kedubes Kazakhstan akan memberikan informasi kepada UMKM Indonesia terkait aturan berbisnis di Kazakhstan, mulai dari perlindungan hukum bagi investor dan berbagai insentif yang ditawarkan melalui zona ekonomi khusus dan Pusat Keuangan Internasional Astana (AIFC), seperti keringanan pajak, bea cukai, subsidi, dan akses ke infrastruktur modern.

Peluang ini berpotensi besar untuk mengungkit ekspor Indonesia ke depannya. Dengan memanfaatkan Kazakhstan sebagai hub, produk Indonesia bisa mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas. Hal ini tidak hanya meningkatkan volume ekspor, tetapi juga diversifikasi tujuan ekspor Indonesia.



Meskipun potensi kerja sama terbuka sangat besar, namun nilai ekspor Indonesia ke Kazakhstan masih relatif kecil. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, nilai ekspor Kazakhstan pada tahun 2023 sekitar Rp746,86 triliun (US$45,6 juta) dengan asumsi kurs Rp16.414,70/US$.

Peluang baru ini pun diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekspor sekaligus memperbaiki neraca perdagangan Indonesia-Kazakhstan yang masih minus dalam beberapa tahun terakhir.

Rencananya, pimpinan KEIND akan melakukan kunjungan bisnis ke Kazakhstan guna mempelajari lebih mendalam lingkungan investasi, regulasi hukum, serta mengenal secara langsung infrastruktur, peluang lokalisasi produksi dan kondisi menjalankan bisnis.

Saat ini KEIND menaungi sekitar 10.000 anggota UMKM dari 28 provinsi dan memiliki perwakilan di 10 yurisdiksi asing. 



Penulis : Helen Angelia

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025