Siapakah Kim Keon-hee, ‘Lady Macbeth’ Korea Selatan?
Saat suaminya, Presiden Yoon Suk-yeol, dimakzulkan oleh parlemen, banyak yang menyalahkan Kim atas kejatuhan politik sang presiden
Context.id, JAKARTA - Kim Keon-hee, Ibu Negara Korea Selatan, menjadi sorotan setelah tuduhan korupsi, manipulasi saham dan dugaan campur tangan politik yang dianggap menjadi salah satu penyebab suaminya dimakzulkan dari kursi presiden.
Lahir pada September 1972 di Provinsi Gyeonggi, Kim Keon-hee (lahir Kim Myeong-sin) mengganti namanya pada 2008.
Dia meraih gelar seni dari Universitas Kyonggi dan mendirikan perusahaan seni Covana Contents pada 2009, tiga tahun sebelum menikah dengan Yoon.
Pasangan ini tidak memiliki anak, tetapi mereka dikenal sebagai pecinta hewan dengan enam anjing dan lima kucing. Kim juga aktif dalam kampanye pelarangan konsumsi daging anjing di Korea Selatan.
Di dunia mode, Kim menarik perhatian karena gaya busananya yang elegan dalam berbagai pertemuan internasional.
Media Korea Selatan pernah menjulukinya sebagai "fashionista" karena pilihan pakaiannya yang mewah.
Namun, bukan hanya kesan positif yang menetap di benak warga Korea Selatan. Pandangan negatif juga dilekatkan pada Kim.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, ada banyak kasus atau tuduhan yang dialamatkan kepada Kim di antaranya:
1. Pemalsuan CV
Pada 2021, Kim dituduh memalsukan riwayat akademisnya saat melamar pekerjaan mengajar. Dia mengklaim memiliki jabatan di organisasi yang belum berdiri dan menyebut dirinya lulusan Universitas New York, meskipun tidak pernah terdaftar di sana.
2. Manipulasi Harga Saham
Kim dan ibunya diduga memanipulasi saham perusahaan mobil Deutsch Motors, meraup keuntungan 2,3 miliar won (US$1,68 juta). Namun, pada Oktober 2024, jaksa membebaskannya dari tuduhan tersebut.
3. Pelanggaran Hukum Antikorupsi
Video yang menunjukkan Kim menerima tas tangan senilai US$2.200 dari seorang pendeta memicu tuduhan pelanggaran hukum antikorupsi. Namun, jaksa memutuskan tidak akan mengajukan tuntutan karena kurangnya bukti suap.
4. Campur Tangan Politik
Film dokumenter First Lady memperlihatkan percakapan telepon antara Kim dan jurnalis Lee Myung-soo. Kim diduga menyebut suaminya sebagai boneka dan mengklaim memiliki pengaruh besar atas dirinya.
Bahkan, Kim disamakan dengan Lady Macbeth, karakter dalam drama Macbeth karya William Shakespeare
Karakter Lady Macbeth adalah tokoh wanita yang kuat, ambisius, dan kejam. Dia menjadi pembisik suaminya, Macbeth, untuk membunuh Duncan, Raja Skotlandia, agar ramalan para penyihir menjadi kenyataan.
Lady Macbeth membantu Macbeth pulih dari rasa takutnya setelah pembunuhan Duncan dan menutupinya. Bahkan Macbeth pun menjadi tiran.
Meskipun menghadapi gelombang kritik, saat itu Yoon Suk-yeol tetap membela istrinya. Namun, publik sudah terlanjur terluka dan mulai mengurangi dukungannya.
Setelah upaya darurat militernya gagal, popularitas Yoon merosot ke titik terendah, hanya 11% menurut survei Gallup Korea.
Ramon Pacheco Pardo, pakar Korea di King's College London, mengatakan skandal Kim menjadi salah satu penyebab utama kejatuhan politik Yoon.
Meski demikian, ia menilai bahwa keputusan akhir Mahkamah Konstitusi mengenai pemakzulan Yoon akan bergantung pada kebijakan darurat militernya, bukan skandal istrinya.
RELATED ARTICLES
Siapakah Kim Keon-hee, ‘Lady Macbeth’ Korea Selatan?
Saat suaminya, Presiden Yoon Suk-yeol, dimakzulkan oleh parlemen, banyak yang menyalahkan Kim atas kejatuhan politik sang presiden
Context.id, JAKARTA - Kim Keon-hee, Ibu Negara Korea Selatan, menjadi sorotan setelah tuduhan korupsi, manipulasi saham dan dugaan campur tangan politik yang dianggap menjadi salah satu penyebab suaminya dimakzulkan dari kursi presiden.
Lahir pada September 1972 di Provinsi Gyeonggi, Kim Keon-hee (lahir Kim Myeong-sin) mengganti namanya pada 2008.
Dia meraih gelar seni dari Universitas Kyonggi dan mendirikan perusahaan seni Covana Contents pada 2009, tiga tahun sebelum menikah dengan Yoon.
Pasangan ini tidak memiliki anak, tetapi mereka dikenal sebagai pecinta hewan dengan enam anjing dan lima kucing. Kim juga aktif dalam kampanye pelarangan konsumsi daging anjing di Korea Selatan.
Di dunia mode, Kim menarik perhatian karena gaya busananya yang elegan dalam berbagai pertemuan internasional.
Media Korea Selatan pernah menjulukinya sebagai "fashionista" karena pilihan pakaiannya yang mewah.
Namun, bukan hanya kesan positif yang menetap di benak warga Korea Selatan. Pandangan negatif juga dilekatkan pada Kim.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, ada banyak kasus atau tuduhan yang dialamatkan kepada Kim di antaranya:
1. Pemalsuan CV
Pada 2021, Kim dituduh memalsukan riwayat akademisnya saat melamar pekerjaan mengajar. Dia mengklaim memiliki jabatan di organisasi yang belum berdiri dan menyebut dirinya lulusan Universitas New York, meskipun tidak pernah terdaftar di sana.
2. Manipulasi Harga Saham
Kim dan ibunya diduga memanipulasi saham perusahaan mobil Deutsch Motors, meraup keuntungan 2,3 miliar won (US$1,68 juta). Namun, pada Oktober 2024, jaksa membebaskannya dari tuduhan tersebut.
3. Pelanggaran Hukum Antikorupsi
Video yang menunjukkan Kim menerima tas tangan senilai US$2.200 dari seorang pendeta memicu tuduhan pelanggaran hukum antikorupsi. Namun, jaksa memutuskan tidak akan mengajukan tuntutan karena kurangnya bukti suap.
4. Campur Tangan Politik
Film dokumenter First Lady memperlihatkan percakapan telepon antara Kim dan jurnalis Lee Myung-soo. Kim diduga menyebut suaminya sebagai boneka dan mengklaim memiliki pengaruh besar atas dirinya.
Bahkan, Kim disamakan dengan Lady Macbeth, karakter dalam drama Macbeth karya William Shakespeare
Karakter Lady Macbeth adalah tokoh wanita yang kuat, ambisius, dan kejam. Dia menjadi pembisik suaminya, Macbeth, untuk membunuh Duncan, Raja Skotlandia, agar ramalan para penyihir menjadi kenyataan.
Lady Macbeth membantu Macbeth pulih dari rasa takutnya setelah pembunuhan Duncan dan menutupinya. Bahkan Macbeth pun menjadi tiran.
Meskipun menghadapi gelombang kritik, saat itu Yoon Suk-yeol tetap membela istrinya. Namun, publik sudah terlanjur terluka dan mulai mengurangi dukungannya.
Setelah upaya darurat militernya gagal, popularitas Yoon merosot ke titik terendah, hanya 11% menurut survei Gallup Korea.
Ramon Pacheco Pardo, pakar Korea di King's College London, mengatakan skandal Kim menjadi salah satu penyebab utama kejatuhan politik Yoon.
Meski demikian, ia menilai bahwa keputusan akhir Mahkamah Konstitusi mengenai pemakzulan Yoon akan bergantung pada kebijakan darurat militernya, bukan skandal istrinya.
POPULAR
RELATED ARTICLES