Harta Karun Tersembunyi di Hutan Afrika
Rumah bagi keanekaragaman hayati dan penyerap karbon yang tak ternilai
Context.id, JAKARTA - Hutan adat Afrika hanya mencakup 9,1 persen wilayah benua, tetapi menjadi rumah bagi sekitar 80% keanekaragaman hayati daratannya.
Meskipun sangat penting secara ekologis, hutan ini tetap menjadi salah satu bioma paling kurang dipelajari di dunia.
Rudi Swart, seorang peneliti ekologi hutan dari Afrika Selatan menceritakan kepada Al Jazeera bagaimana dirinya memanjat pohon-pohon tinggi di Hutan Groenkop untuk mempelajari keanekaragaman hayati di sana.
Dalam 36 kali pemanjatan selama empat bulan, ia mencatat 105 spesies serangga dan invertebrata. Beberapa spesies lalat melayang baru bahkan telah dideskripsikan secara resmi.
Penelitian di kanopi hutan Afrika menghadapi banyak tantangan, seperti akses yang sulit dan minimnya fasilitas seperti derek kanopi yang tersedia di benua lain.
Para ilmuwan harus menggunakan peralatan panjat, perangkap umpan, atau metode seperti pengasapan kanopi, yang melibatkan penyemprotan pestisida untuk mengumpulkan spesimen.
Kolaborasi ilmiah
Penelitian ini melibatkan kolaborasi antarilmuwan dari berbagai belahan dunia. Spesimen yang dikumpulkan Swart dikirimkan kepada ahli entomologi di museum dan lembaga penelitian internasional untuk diidentifikasi.
Memahami ekologi kanopi hutan sangat penting untuk konservasi keanekaragaman hayati dan mitigasi perubahan iklim.
Kanopi hutan bukan hanya rumah bagi spesies unik, tetapi juga mendukung ekosistem hutan yang lebih luas.
Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang evolusi spesies dan sejarah ekologi benua Afrika.
Meskipun masih banyak yang harus dipelajari, upaya terus berlanjut untuk mengungkap rahasia kanopi hutan Afrika.
RELATED ARTICLES
Harta Karun Tersembunyi di Hutan Afrika
Rumah bagi keanekaragaman hayati dan penyerap karbon yang tak ternilai
Context.id, JAKARTA - Hutan adat Afrika hanya mencakup 9,1 persen wilayah benua, tetapi menjadi rumah bagi sekitar 80% keanekaragaman hayati daratannya.
Meskipun sangat penting secara ekologis, hutan ini tetap menjadi salah satu bioma paling kurang dipelajari di dunia.
Rudi Swart, seorang peneliti ekologi hutan dari Afrika Selatan menceritakan kepada Al Jazeera bagaimana dirinya memanjat pohon-pohon tinggi di Hutan Groenkop untuk mempelajari keanekaragaman hayati di sana.
Dalam 36 kali pemanjatan selama empat bulan, ia mencatat 105 spesies serangga dan invertebrata. Beberapa spesies lalat melayang baru bahkan telah dideskripsikan secara resmi.
Penelitian di kanopi hutan Afrika menghadapi banyak tantangan, seperti akses yang sulit dan minimnya fasilitas seperti derek kanopi yang tersedia di benua lain.
Para ilmuwan harus menggunakan peralatan panjat, perangkap umpan, atau metode seperti pengasapan kanopi, yang melibatkan penyemprotan pestisida untuk mengumpulkan spesimen.
Kolaborasi ilmiah
Penelitian ini melibatkan kolaborasi antarilmuwan dari berbagai belahan dunia. Spesimen yang dikumpulkan Swart dikirimkan kepada ahli entomologi di museum dan lembaga penelitian internasional untuk diidentifikasi.
Memahami ekologi kanopi hutan sangat penting untuk konservasi keanekaragaman hayati dan mitigasi perubahan iklim.
Kanopi hutan bukan hanya rumah bagi spesies unik, tetapi juga mendukung ekosistem hutan yang lebih luas.
Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang evolusi spesies dan sejarah ekologi benua Afrika.
Meskipun masih banyak yang harus dipelajari, upaya terus berlanjut untuk mengungkap rahasia kanopi hutan Afrika.
POPULAR
RELATED ARTICLES