Stories - 18 October 2024

Menjaga Kekayaan, Peran Family Office dari Era Klasik hingga Kontemporer

Family office menjaga dan memupuk kekayaan bangsawan dari era klasik hingga kontemporer melalui strategi investasi.


Family Office/digitaloceanspaces.com

Context.id, JAKARTA - Di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah, kantor keluarga (family office) telah muncul sebagai pilar penting dalam pengelolaan harta keluarga ultra-kaya. 

Menurut laporan Forbes pada Januari lalu, saat ini family office semakin membludak dari awalnya hanya sedikit pada periode 80-an menjadi kurang lebih 15.000 di seluruh dunia. Dari jumlah itu total aset yang dikelola mencapai sekitar US$5,9 triliun. 

Hannes Hofmann, kepala grup family office di Citi Private Bank, menyatakan optimisme sektor ini akan terus tumbuh dan memberi dampak positif bagi individu ultra-kaya serta ekonomi global secara keseluruhan.

Family office modern menawarkan berbagai layanan, mulai dari pengelolaan investasi hingga dukungan untuk perusahaan kecil dan menengah di pasar yang berkembang. Namun, dengan pertumbuhan ini datang risiko yang perlu dikelola. 

Salah satu tantangan utama adalah transfer kekayaan antar generasi. Wealth-X, dalam laporan di Financial Today memperkirakan transfer ini bisa mencapai US$18,3 triliun pada tahun 2030, tetapi prosesnya tidak selalu mulus. 

Fenomena "kutukan generasi ketiga," di mana konflik dan keputusan buruk dapat menggerogoti kekayaan, menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan family office.

Di luar tantangan internal, family office juga dihadapkan pada risiko eksternal seperti geopolitik yang semakin meningkat.

Ketegangan di Timur Tengah dan China dengan Taiwan, menjadi faktor utama yang memengaruhi keputusan alokasi aset. 

Laporan Global Family Office dari UBS tahun 2024 menunjukkan banyak family office kini lebih berhati-hati dalam menghadapi potensi konflik yang bisa mengganggu pasar.

Potensi Indonesia
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam berbagai kesempatan mengungkapkan Indonesia perlu berupaya lebih keras agar tidak tertinggal dari negara jiran dalam menarik investasi family office. 

Luhut menekankan pentingnya memberikan insentif dan kemudahan bagi investor untuk mendirikan family office di Indonesia, terutama dengan tawaran kebijakan bebas pajak yang dapat menarik minat lebih banyak investor asing.

Dengan pertumbuhan jumlah keluarga kaya di Indonesia yang terus meningkat, pemerintah berkomitmen untuk memfasilitasi keberadaan family office sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan investasi domestik. 

Direktorat Jenderal Imigrasi juga mendukung inisiatif ini dengan mempermudah proses visa dan izin tinggal bagi pendiri dan staf family office.

Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang lebih ramah bagi investasi, sehingga Indonesia dapat menjadi pusat bagi pengelolaan kekayaan yang lebih baik di kawasan Asia Tenggara.

Meskipun berbagai risiko ini ada, banyak manajer kekayaan optimistis melalui peningkatan profesionalisme dan pengalaman finansial akan membantu family office mengelola risiko dengan lebih baik. 

James Whittaker dari Deutsche Bank Private Bank mencatat diversifikasi menjadi kunci untuk menghadapi ketidakpastian ini.

Sejarah family office
Sebenarnya konsep family office bukan baru-baru ini saja muncul melainkan jauh ke belakang, bahkan sebelum periode modern. 

Mengacu Wigmore Association, sejak abad ke-6, keluarga bangsawan di China bahkan sudah mengandalkan manajer atau akuntan untuk mengelola kekayaan mereka. 

Family office modern pertama kali dibentuk oleh House of Morgan pada tahun 1838 dan diikuti oleh keluarga Rockefeller pada tahun 1882. 

Selama 30 tahun terakhir, mereka telah berevolusi menjadi entitas independen yang membantu keluarga kaya dalam pengelolaan aset yang kompleks.

Di China konsep ini juga telah berkembang, dengan akar yang kuat dalam budaya dan dinamika keluarga. 

Reformasi ekonomi yang dimulai lebih dari 40 tahun lalu telah mempercepat pertumbuhan kekayaan pribadi warga negara China, dan kini terdapat sekitar 133.000 keluarga ultra-kaya di negara tersebut. 

Potensi transfer kekayaan yang mencapai US$3 triliun dalam dekade mendatang, family office di China menghadapi tantangan dan peluang yang unik.

Ke depannya, melalui manajemen yang lebih baik dan diversifikasi portofolio, banyak yang percaya family office akan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kekayaan bagi generasi mendatang. 


Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Menjaga Kekayaan, Peran Family Office dari Era Klasik hingga Kontemporer

Family office menjaga dan memupuk kekayaan bangsawan dari era klasik hingga kontemporer melalui strategi investasi.

Context.id | 18-10-2024

Wiski Jepang Kalahkan Skotlandia: Era Baru Industri Wiski Dunia

Wiski Jepang mengalahkan Skotlandia dalam kompetisi, mencerminkan pertumbuhan pesat pasar wiski di Asia yang diproyeksikan mencapai US 89,2 miliar ...

Context.id | 18-10-2024

Hasil Investigasi: Roblox Dianggap Abaikan Keselamatan Anak

Roblox mengabaikan keselamatan anak, membiarkan konten berbahaya dan pelecehan seksual daring merajalela

Context.id | 18-10-2024

Diawali dari Karya Seni, Robot akan Bisa Bikin Apa Lagi?

Teknologi robot mencatat sejarah dengan keberhasilan membuat lukisan yang bahkan dijual di rumah lelang bergengsi. Tanda robot semakin humanis?

Context.id | 17-10-2024