Share

Stories 03 Juli 2024

Family Office antara Potensi dan Tantangan

Pemerintah juga perlu menyiapkan infrastruktur yang memadai, seperti melalui skema insentif-disinsentif serta kepastian hukum

Ilustrasi pengelolaan aset Family Office/Cambridge Family Enterprise Group

Context.id, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan tugas khusus dari Presiden Jokowi. Luhut didapuk untuk membentuk tim khusus untuk mewujudkan rencana pemerintah dalam membentuk Family Office. 

Pemerintah memang sedang mengkaji skema yang bakal mengurusi manajemen kekayaan setidaknya satu individu atau keluarga kaya atau family office. Bagi Luhut, ini jadi salah satu cara mendapatkan pendapatan dari negara lain dalam menumbuhkan ekonomi nasional. 

Selain nantinya menaikkan peredaran modal di dalam negeri, family office juga akan memunculkan peluang peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan lapangan pekerjaan dari investasi dan konsumsi lokal. 

Usulan Luhut soal skema ini didasari oleh beberapa negara di dunia yang menjadi tuan rumah dari aset tersebut. Salah satunya adalah Singapura yang mempunyai sekitar 1.500 family office dengan simpanan sebesar US$1,6 triliun. 

Nantinya, Luhut akan mencanangkan Bali sebagai markas family office. Namun terdapat juga peluang penerapan family office di Ibu kota Nusantara (IKN).



Konsep Family Office
Family office atau kantor keluarga sendiri merupakan perusahaan swasta yang mengelola kekayaan setidaknya satu individu atau keluarga dengan kekayaan yang melimpah. 

Melansir dataindonesia, terdapat dua tipe yang mampu dilayani oleh family office. Pertama, High-Net-Worth Individual yang merupakan individu yang memiliki aset likuid setara US$1 juta atau lebih. 

Kedua, Ultra-High-Net-Worth Individual memiliki aset likuid US$30 juta atau lebih. 

Tujuan dari family office ini yaitu perencanaan kekayaan jangka panjang, manajemen gaya hidup, membantu mewujudkan tujuan filantropi, menjaga kekayaan, dan manajemen investasi untuk mengembangkan kekayaan.

Selain itu juga terdapat tiga jenis family office. Pertama, Single Family Office (SFO), yang hanya melayani satu keluarga kaya saja. 

Seluruh sumber daya dan layanan fokus untuk memenuhi kebutuhan keuangan, investasi, dan manajemen gaya hidup keluarga tersebut. 

Pelayanan yang ditawarkan SFO sangat privat dan khusus, dengan kendali penuh dari keluarga terhadap kekayaan mereka. 

Kedua, Multi Family Office (MFO).  Jenis ini terdiri dari beberapa keluarga atau individu, dengan layanan yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah karena dibagi di beberapa keluarga. 

Ketiga, Outsourced Family Office yang mengikutsertakan pihak ketiga dalam pengelolaan kekayaan. Umumnya, layanan ini disediakan oleh perbankan dan sekuritas. 

Untung Rugi
Apabila terwujud, family office akan menambah pendapatan negara mencapai US$500 miliar atau sekitar Rp8.181 triliun. 

Secara umum, Menparekraf Sandiaga Uno menyebut bahwa skema family office telah menyimpan sekitar Rp191,48 kuadriliun yang diatur dengan model kantor keluarga. 

Sandi menambahkan, jika 5% pelaku family office datang ke Indonesia, negara dapat memperoleh pendapatan hingga US$ 500 miliar. 

Namun dilansir Bisnis, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menganggap family office akan menyusahkan pemerintah untuk memburu pajak orang kaya. 

Lanjutnya, perancangan family office juga bertolak belakang dari hasil survei Earth For All 2024 yang menyebut bahwa 86% masyarakat Indonesia menyokong pemberlakuan pajak kekayaan.  

Melansir Bloomberg, pada Rabu (3/7/2024), enam single family office di Singapura terlibat dalam kasus pencucian uang senilai 2,2 miliar dollar AS. Enam SFO ini  menerima insentif pajak dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan setelah terbukti melakukan pencucian uang manfaat pajaknya telah dicabut. 

 

Kontributor: Fadlan Priatna



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 03 Juli 2024

Family Office antara Potensi dan Tantangan

Pemerintah juga perlu menyiapkan infrastruktur yang memadai, seperti melalui skema insentif-disinsentif serta kepastian hukum

Ilustrasi pengelolaan aset Family Office/Cambridge Family Enterprise Group

Context.id, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan tugas khusus dari Presiden Jokowi. Luhut didapuk untuk membentuk tim khusus untuk mewujudkan rencana pemerintah dalam membentuk Family Office. 

Pemerintah memang sedang mengkaji skema yang bakal mengurusi manajemen kekayaan setidaknya satu individu atau keluarga kaya atau family office. Bagi Luhut, ini jadi salah satu cara mendapatkan pendapatan dari negara lain dalam menumbuhkan ekonomi nasional. 

Selain nantinya menaikkan peredaran modal di dalam negeri, family office juga akan memunculkan peluang peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan lapangan pekerjaan dari investasi dan konsumsi lokal. 

Usulan Luhut soal skema ini didasari oleh beberapa negara di dunia yang menjadi tuan rumah dari aset tersebut. Salah satunya adalah Singapura yang mempunyai sekitar 1.500 family office dengan simpanan sebesar US$1,6 triliun. 

Nantinya, Luhut akan mencanangkan Bali sebagai markas family office. Namun terdapat juga peluang penerapan family office di Ibu kota Nusantara (IKN).



Konsep Family Office
Family office atau kantor keluarga sendiri merupakan perusahaan swasta yang mengelola kekayaan setidaknya satu individu atau keluarga dengan kekayaan yang melimpah. 

Melansir dataindonesia, terdapat dua tipe yang mampu dilayani oleh family office. Pertama, High-Net-Worth Individual yang merupakan individu yang memiliki aset likuid setara US$1 juta atau lebih. 

Kedua, Ultra-High-Net-Worth Individual memiliki aset likuid US$30 juta atau lebih. 

Tujuan dari family office ini yaitu perencanaan kekayaan jangka panjang, manajemen gaya hidup, membantu mewujudkan tujuan filantropi, menjaga kekayaan, dan manajemen investasi untuk mengembangkan kekayaan.

Selain itu juga terdapat tiga jenis family office. Pertama, Single Family Office (SFO), yang hanya melayani satu keluarga kaya saja. 

Seluruh sumber daya dan layanan fokus untuk memenuhi kebutuhan keuangan, investasi, dan manajemen gaya hidup keluarga tersebut. 

Pelayanan yang ditawarkan SFO sangat privat dan khusus, dengan kendali penuh dari keluarga terhadap kekayaan mereka. 

Kedua, Multi Family Office (MFO).  Jenis ini terdiri dari beberapa keluarga atau individu, dengan layanan yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah karena dibagi di beberapa keluarga. 

Ketiga, Outsourced Family Office yang mengikutsertakan pihak ketiga dalam pengelolaan kekayaan. Umumnya, layanan ini disediakan oleh perbankan dan sekuritas. 

Untung Rugi
Apabila terwujud, family office akan menambah pendapatan negara mencapai US$500 miliar atau sekitar Rp8.181 triliun. 

Secara umum, Menparekraf Sandiaga Uno menyebut bahwa skema family office telah menyimpan sekitar Rp191,48 kuadriliun yang diatur dengan model kantor keluarga. 

Sandi menambahkan, jika 5% pelaku family office datang ke Indonesia, negara dapat memperoleh pendapatan hingga US$ 500 miliar. 

Namun dilansir Bisnis, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menganggap family office akan menyusahkan pemerintah untuk memburu pajak orang kaya. 

Lanjutnya, perancangan family office juga bertolak belakang dari hasil survei Earth For All 2024 yang menyebut bahwa 86% masyarakat Indonesia menyokong pemberlakuan pajak kekayaan.  

Melansir Bloomberg, pada Rabu (3/7/2024), enam single family office di Singapura terlibat dalam kasus pencucian uang senilai 2,2 miliar dollar AS. Enam SFO ini  menerima insentif pajak dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan setelah terbukti melakukan pencucian uang manfaat pajaknya telah dicabut. 

 

Kontributor: Fadlan Priatna



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024