Warga Florida AS Diterpa Badai Milton yang Disebabkan Perubahan Iklim
Ribuan warga AS)khususnya di negara bagian Florida sedang berjuang menghadapi bencana alam Badai Milton yang mengancam nyawa
Context.id, JAKARTA - Ribuan warga Amerika Serikat (AS) khususnya di negara bagian Florida saat ini sedang berjuang menghadapi bencana alam Badai Milton yang mempunyai daya rusak yang dapat mengancam keselamatan mereka.
Presiden AS Joe Biden meminta warga segera melakukan evakuasi, mengingat potensi bencana alam terburuk yang dapat melanda negara bagian tersebut dalam seratus tahun terakhir.
"Ini soal hidup dan mati, dan itu bukanlah sebuah hiperbola," ujar Biden dilansir dari media Gedung Putih.
Badai tersebut secara resmi dinyatakan sebagai badai tropis pada hari Minggu 6 Oktober, menurut Pusat Badai Nasional AS (NHC) badai ini saat ini menguat menjadi badai Kategori 5.
BACA JUGA
Badai Milton tercatat sebagai badai ketiga yang paling cepat menguat di Samudra Atlantik. Dalam waktu hanya satu hari, Milton bertransformasi dari badai tropis menjadi badai Kategori 5, peringkat tertinggi untuk badai dengan kecepatan angin mencapai 157 mph.
Badai ini diperkirakan akan mencapai kawasan pantai barat Florida pada Rabu (9/10) atau Kamis (10/10) dan mengancam jutaan penduduk di Teluk Tampa yang baru ini juga dilanda Badai Helene, yang mengakibatkan puluhan orang tewas.
Apa itu badai kategori 5?
Kategori 5 adalah kategori tertinggi dari skala Saffir–Simpson yang digunakan untuk mengukur dampak kerusakan yang dapat timbul ketika badai tersebut menghantam daratan pada penduduk.
Badai kategori ini menyebabkan kegagalan atap total pada banyak tempat tinggal dan bangunan industri, dan beberapa kegagalan bangunan menyeluruh, bangunan utilitas berukuran kecil tersapu atau hilang.
NHC menjelaskan dalam beberapa hari ini terjadi peningkatan kecepatan angin maksimum yang berkelanjutan dari siklon tropis meningkat setidaknya 30 knot dalam 24 jam. Tiga puluh knot setara dengan hampir 35 mil per jam.
NHC juga menyatakan dalam diskusi prakiraan cuaca pada Senin 7 Agustus 2024 bahwa badai Milton menimbulkan ancaman ekstrem bagi warga Florida khususnya di sebagian pantai barat Florida.
"Ini adalah situasi yang sangat mengancam jiwa, dan penduduk di wilayah tersebut harus mengikuti arahan dari pejabat setempat dan segera mengungsi jika diminta."
Selain gelombang badai, NHC juga memperingatkan bahwa angin topan yang berpotensi menghancurkan sebagian wilayah pantai barat Florida.
"Hujan akan meningkatkan risiko banjir bandang, banjir perkotaan, dan banjir daerah, serta potensi banjir sungai sedang hingga besar," tambah lembaga tersebut.
Dilansir dari tweet lembaga non profit sains Climate Central mencatat peningkatan cepat yang dialamai Badai Milton menyatakan bahwa kenaikan suhu laut "akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia ... memicu badai tropis yang lebih kuat."
"#Milton meningkat pesat di atas suhu permukaan laut di Teluk Meksiko bagian barat, yang kemungkinan besar menjadi sangat panas akibat perubahan iklim" ujar akun Climate Central kemudian dalam thread tersebut
RELATED ARTICLES
Warga Florida AS Diterpa Badai Milton yang Disebabkan Perubahan Iklim
Ribuan warga AS)khususnya di negara bagian Florida sedang berjuang menghadapi bencana alam Badai Milton yang mengancam nyawa
Context.id, JAKARTA - Ribuan warga Amerika Serikat (AS) khususnya di negara bagian Florida saat ini sedang berjuang menghadapi bencana alam Badai Milton yang mempunyai daya rusak yang dapat mengancam keselamatan mereka.
Presiden AS Joe Biden meminta warga segera melakukan evakuasi, mengingat potensi bencana alam terburuk yang dapat melanda negara bagian tersebut dalam seratus tahun terakhir.
"Ini soal hidup dan mati, dan itu bukanlah sebuah hiperbola," ujar Biden dilansir dari media Gedung Putih.
Badai tersebut secara resmi dinyatakan sebagai badai tropis pada hari Minggu 6 Oktober, menurut Pusat Badai Nasional AS (NHC) badai ini saat ini menguat menjadi badai Kategori 5.
BACA JUGA
Badai Milton tercatat sebagai badai ketiga yang paling cepat menguat di Samudra Atlantik. Dalam waktu hanya satu hari, Milton bertransformasi dari badai tropis menjadi badai Kategori 5, peringkat tertinggi untuk badai dengan kecepatan angin mencapai 157 mph.
Badai ini diperkirakan akan mencapai kawasan pantai barat Florida pada Rabu (9/10) atau Kamis (10/10) dan mengancam jutaan penduduk di Teluk Tampa yang baru ini juga dilanda Badai Helene, yang mengakibatkan puluhan orang tewas.
Apa itu badai kategori 5?
Kategori 5 adalah kategori tertinggi dari skala Saffir–Simpson yang digunakan untuk mengukur dampak kerusakan yang dapat timbul ketika badai tersebut menghantam daratan pada penduduk.
Badai kategori ini menyebabkan kegagalan atap total pada banyak tempat tinggal dan bangunan industri, dan beberapa kegagalan bangunan menyeluruh, bangunan utilitas berukuran kecil tersapu atau hilang.
NHC menjelaskan dalam beberapa hari ini terjadi peningkatan kecepatan angin maksimum yang berkelanjutan dari siklon tropis meningkat setidaknya 30 knot dalam 24 jam. Tiga puluh knot setara dengan hampir 35 mil per jam.
NHC juga menyatakan dalam diskusi prakiraan cuaca pada Senin 7 Agustus 2024 bahwa badai Milton menimbulkan ancaman ekstrem bagi warga Florida khususnya di sebagian pantai barat Florida.
"Ini adalah situasi yang sangat mengancam jiwa, dan penduduk di wilayah tersebut harus mengikuti arahan dari pejabat setempat dan segera mengungsi jika diminta."
Selain gelombang badai, NHC juga memperingatkan bahwa angin topan yang berpotensi menghancurkan sebagian wilayah pantai barat Florida.
"Hujan akan meningkatkan risiko banjir bandang, banjir perkotaan, dan banjir daerah, serta potensi banjir sungai sedang hingga besar," tambah lembaga tersebut.
Dilansir dari tweet lembaga non profit sains Climate Central mencatat peningkatan cepat yang dialamai Badai Milton menyatakan bahwa kenaikan suhu laut "akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia ... memicu badai tropis yang lebih kuat."
"#Milton meningkat pesat di atas suhu permukaan laut di Teluk Meksiko bagian barat, yang kemungkinan besar menjadi sangat panas akibat perubahan iklim" ujar akun Climate Central kemudian dalam thread tersebut
POPULAR
RELATED ARTICLES