Semua Serba Makin Mahal, Kelas Menengah bakal Turun Kelas?
Baru-baru ini, pemerintah mengumumkan sejumlah kebijakan yang akan berdampak pada kenaikan biaya hidup masyarakat.
Context.id, JAKARTA - Baru ini, pemerintah mengumumkan sejumlah kebijakan yang akan berdampak pada kenaikan biaya hidup masyarakat. Sejalan dengan itu, jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia juga semakin menyusut.
Ada beberapa kebijakan baru pemerintah yang akan membuat sulit masyarakat dan mungkin saja semakin menyusutkan kelas menengah karena mereka kembali jatuh ke kelompok miskin.
Pertama mulai dari pajak aja ya. Jadi ada Pajak Pertambahan Nilai alias PPN, yang katanya bakal naik 1%. Hal ini membuat PPN yang sebelumnya 11%, menjadi 12% pada tahun depan. Artinya kalian beli dan makan apa-apa bakal semakin mahal
Kemudian tarif Kereta Api Listrik atau KRL, yang sedang diusulkan untuk dinaikkan tarifnya sebesar Rp1.000. Tapi kalau kata Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Kenaikan ini belum akan terjadi dalam waktu dekat. Karena masih harus dikaji terlebih dahulu sama pemerintahan baru, artinya tahun depan.
Kemudian, ada lagi wacana program pensiun tambahan. Oh iya, berdasarkan Pasal 189 Ayat (4) UU P2SK, program ini beda dengan program jaminan hari tua dan jaminan pensiun yang sudah ada. Itu tandanya, gaji pekerja akan dipotong lagi!
BACA JUGA
Padahal belum ada setahun, pemerintah mengesahkan Tapera, yang nantinya gaji pekerja juga akan dipotong 2,5%, alias dalam tanda kutip gotong royong untuk subsidi rumah masyarakat yang tidak mampu, walaupun pemberlakuannya masih ditunda
Eits belum selesai. Bagi masyarakat yang suka merokok dan minum manis, siap-siap harga rokok dan minuman manis juga akan naik tahun depan! Kalau ini semua terjadi tanpa diiringi dengan peningkatan penghasilan, jumlah penduduk miskin di Indonesia bakal meningkat.
Contoh dari kenaikan PPN saja, ekonomi Indonesia diprediksi bakal makin loyo. Hal itu diungkapkan Abdul Manap Pulungan peneliti Center of Macroeconomics and Finance Indef.
“Ketika kebijakan PPN diambil, secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, di mana orang akan menahan konsumsi, karena mempengaruhi pendapatan yang akan dibelanjakan,” ujarnya.
Bahkan menurut BPS, kini banyak penduduk kelas menengah yang telah turun kelas. Di sisi lain, jumlah penduduk rentan miskin terus meningkat.
RELATED ARTICLES
Semua Serba Makin Mahal, Kelas Menengah bakal Turun Kelas?
Baru-baru ini, pemerintah mengumumkan sejumlah kebijakan yang akan berdampak pada kenaikan biaya hidup masyarakat.
Context.id, JAKARTA - Baru ini, pemerintah mengumumkan sejumlah kebijakan yang akan berdampak pada kenaikan biaya hidup masyarakat. Sejalan dengan itu, jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia juga semakin menyusut.
Ada beberapa kebijakan baru pemerintah yang akan membuat sulit masyarakat dan mungkin saja semakin menyusutkan kelas menengah karena mereka kembali jatuh ke kelompok miskin.
Pertama mulai dari pajak aja ya. Jadi ada Pajak Pertambahan Nilai alias PPN, yang katanya bakal naik 1%. Hal ini membuat PPN yang sebelumnya 11%, menjadi 12% pada tahun depan. Artinya kalian beli dan makan apa-apa bakal semakin mahal
Kemudian tarif Kereta Api Listrik atau KRL, yang sedang diusulkan untuk dinaikkan tarifnya sebesar Rp1.000. Tapi kalau kata Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Kenaikan ini belum akan terjadi dalam waktu dekat. Karena masih harus dikaji terlebih dahulu sama pemerintahan baru, artinya tahun depan.
Kemudian, ada lagi wacana program pensiun tambahan. Oh iya, berdasarkan Pasal 189 Ayat (4) UU P2SK, program ini beda dengan program jaminan hari tua dan jaminan pensiun yang sudah ada. Itu tandanya, gaji pekerja akan dipotong lagi!
BACA JUGA
Padahal belum ada setahun, pemerintah mengesahkan Tapera, yang nantinya gaji pekerja juga akan dipotong 2,5%, alias dalam tanda kutip gotong royong untuk subsidi rumah masyarakat yang tidak mampu, walaupun pemberlakuannya masih ditunda
Eits belum selesai. Bagi masyarakat yang suka merokok dan minum manis, siap-siap harga rokok dan minuman manis juga akan naik tahun depan! Kalau ini semua terjadi tanpa diiringi dengan peningkatan penghasilan, jumlah penduduk miskin di Indonesia bakal meningkat.
Contoh dari kenaikan PPN saja, ekonomi Indonesia diprediksi bakal makin loyo. Hal itu diungkapkan Abdul Manap Pulungan peneliti Center of Macroeconomics and Finance Indef.
“Ketika kebijakan PPN diambil, secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, di mana orang akan menahan konsumsi, karena mempengaruhi pendapatan yang akan dibelanjakan,” ujarnya.
Bahkan menurut BPS, kini banyak penduduk kelas menengah yang telah turun kelas. Di sisi lain, jumlah penduduk rentan miskin terus meningkat.
POPULAR
RELATED ARTICLES