Share

Home Stories

Stories 11 September 2024

Google Kehilangan Marwahnya Sebagai Mesin Pencari

Apa benar Google mulai ditinggalkan GenZ?

Ilustrasi \\\\\\\\\\\\\\\'googling\\\\\\\\\\\\\\\' - Unsplash

Context.id, JAKARTA - Semenjak Google hadir dan mengenalkan diri sebagai mesin pencari, kata ‘Google’ bertransformasi dari yang hanya sebuah nama menjadi sebuah kata kerja.

Kalau kamu termasuk generasi Baby Boomers atau Milenial, pasti beberapa kali, atau mungkin sering menggunakan kata ‘googling’ sebagai kata ganti ‘searching’. Hal ini tak lepas dari kebiasaan banyak orang untuk melakukan pencarian dengan Google.

Telah lama Google menjadi top of mind bagi mesin pencarian di internet. Tapi, marwah Google tersebut sepertinya telah menurun. Terutama ketika GenZ mulai mengambil alih internet dari generasi-generasi sebelumnya.

Munculnya teknologi baru dan preferensi yang terus berkembang, studi dari Business Insider menunjukkan bahwa GenZ lebih suka menggunakan kata ‘mencari’ atau ‘searching’ dibandingkan dengan ‘googling’.

Hal ini bisa terjadi karena GenZ tumbuh di era pasca-Google, Orkut, ataupun Facebook. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton video pendek, terutama di Instagram dan juga TikTok.



Medsos Mesin Pencari

Mengutip dari Bernstein Research, saat ini generasi muda lebih suka menggunakan aplikasi media sosial untuk melakukan pencarian dan mendapatkan rekomendasi terkait informasi baru. 

Saat ini, hampir semua media sosial telah menyematkan fitur ‘search’ yang memudahkan pengguna untuk melakukan pencarian terkait sebuah informasi.

Tapi, beda dengan Google, di platform medsos, biasanya informasi yang didapatkan berasal dari sebuah konten, baik itu foto ataupun video.

Selain itu, kerja mesin pencari juga mulai digantikan oleh kecerdasan buatan, salah satunya adalah ChatGPT.

Terkait AI, Google dan Microsoft pun tidak mau kalah. Mereka juga telah mengembangkan AI-nya sendiri melalui Gemini dan CoPilots.

Google Bakal Ditinggalkan?

Bagi sejumlah generasi digital GenZ yang lahir pada 1997 hingga 2014, mungkin Google sudah menjadi ‘masa lalu’. Kemudian, muncul ketakutan bahwa Google akan benar-benar ditinggalkan.

Tapi, nampaknya Sundar Pichai masih bisa bernafas lega. Sebab menurut sebuah jurnal, meskipun banyak yang meninggalkan, Google masih tetap mendominasi sebagai mesin pencari bagi para Gen Z.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 11 September 2024

Google Kehilangan Marwahnya Sebagai Mesin Pencari

Apa benar Google mulai ditinggalkan GenZ?

Ilustrasi \\\\\\\\\\\\\\\'googling\\\\\\\\\\\\\\\' - Unsplash

Context.id, JAKARTA - Semenjak Google hadir dan mengenalkan diri sebagai mesin pencari, kata ‘Google’ bertransformasi dari yang hanya sebuah nama menjadi sebuah kata kerja.

Kalau kamu termasuk generasi Baby Boomers atau Milenial, pasti beberapa kali, atau mungkin sering menggunakan kata ‘googling’ sebagai kata ganti ‘searching’. Hal ini tak lepas dari kebiasaan banyak orang untuk melakukan pencarian dengan Google.

Telah lama Google menjadi top of mind bagi mesin pencarian di internet. Tapi, marwah Google tersebut sepertinya telah menurun. Terutama ketika GenZ mulai mengambil alih internet dari generasi-generasi sebelumnya.

Munculnya teknologi baru dan preferensi yang terus berkembang, studi dari Business Insider menunjukkan bahwa GenZ lebih suka menggunakan kata ‘mencari’ atau ‘searching’ dibandingkan dengan ‘googling’.

Hal ini bisa terjadi karena GenZ tumbuh di era pasca-Google, Orkut, ataupun Facebook. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton video pendek, terutama di Instagram dan juga TikTok.



Medsos Mesin Pencari

Mengutip dari Bernstein Research, saat ini generasi muda lebih suka menggunakan aplikasi media sosial untuk melakukan pencarian dan mendapatkan rekomendasi terkait informasi baru. 

Saat ini, hampir semua media sosial telah menyematkan fitur ‘search’ yang memudahkan pengguna untuk melakukan pencarian terkait sebuah informasi.

Tapi, beda dengan Google, di platform medsos, biasanya informasi yang didapatkan berasal dari sebuah konten, baik itu foto ataupun video.

Selain itu, kerja mesin pencari juga mulai digantikan oleh kecerdasan buatan, salah satunya adalah ChatGPT.

Terkait AI, Google dan Microsoft pun tidak mau kalah. Mereka juga telah mengembangkan AI-nya sendiri melalui Gemini dan CoPilots.

Google Bakal Ditinggalkan?

Bagi sejumlah generasi digital GenZ yang lahir pada 1997 hingga 2014, mungkin Google sudah menjadi ‘masa lalu’. Kemudian, muncul ketakutan bahwa Google akan benar-benar ditinggalkan.

Tapi, nampaknya Sundar Pichai masih bisa bernafas lega. Sebab menurut sebuah jurnal, meskipun banyak yang meninggalkan, Google masih tetap mendominasi sebagai mesin pencari bagi para Gen Z.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Beras Bisa Bikin Bir Non-Alkohol Lebih Enak?

Bir yang dibuat dengan beras memiliki rasa worty yang lebih rendah, karena kadar aldehida yang lebih sedikit

Renita Sukma . 25 July 2025

Konten TikTok Picu Self Diagnosis dan Misinformasi soal Kesehatan Mental

Pengguna TikTok perlu hati-hati dalam menerima informasi soal konten bertema kesehatan mental.

Context.id . 25 July 2025

The Devil Wears Prada 2: Andy Sachs Ikuti Jejak Karir Miranda?

Dari asisten Miranda ke jurnalis surat kabar, kini Andy Sachs kembali tampil mewah. Apa yang terjadi di \"The Devil Wears Prada 2 \"?

Context.id . 25 July 2025

Polemik Transfer Data Pribadi Warga Indonesia Masih dalam Tahap Negosiasi

Transfer data milik masyarakat Indonesia dalam kesepakatan dagang dengan AS jadi sorotan dan timbulkan tanggapan dari berbagai pihak soal nasib da ...

Context.id . 25 July 2025