Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Kok Bisa?
Paus Fransiskus ternyata hanya memiliki satu paru-paru, karena mengidap infeksi pernapasan parah di saat dia masih remaja.
Context.id, JAKARTA - Sekitar 11 tahun yang lalu, ketika Paus Fransiskus masih berusia 76 tahun, dia tiba di Vatikan untuk ditasbihkan sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik seluruh dunia.
Bersamaan dengan itu, dirinya membawa riwayat kesehatannya dan terungkap pernah menjalani operasi pengangkatan satu paru-parunya saat umurnya masih 20-an.
Mengutip Businessinsider, paru-parunya harus diangkat karena Paus kelahiran Argentina itu sempat menderita infeksi pernapasan parah.
Tapi yang jadi pertanyaan, bagaimana Paus Fransiskus bisa hidup dengan satu paru? Apakah dia tidak kesulitan bernafas saat menjalani tugas sebagai pemimpin umat Katolik sekaligus pemimpin Vatikan yang begitu padat?
Richard Shemin, ahli bedah jantung dan toraks di Ronald Reagan UCLA Medical Center punya jawaban soal pertanyaan itu.
BACA JUGA
"Orang-orang yang menghabiskan seluruh hidup mereka dengan satu paru-paru, biasanya dapat beradaptasi dengan sangat baik," katanya dilansir dari latimes.
Tetapi, tetap saja ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu orang yang hidup dengan satu paru-paru harus bisa melindungi dirinya sendiri, seperti menghindari penyakit pneumonia atau influenza yang serius.
"Itu dengan asumsi mereka tidak merokok dan melakukan segala yang mereka bisa agar faktor lingkungan tidak merusak paru-paru mereka yang masih baik," jelas Richard Shemin.
Saat ini, penyebab utama pengangkatan paru-paru didominasi oleh kanker paru-paru. Tapi beberapa dekade lalu, sebelum adanya antibiotik atau obat-obatan yang seampuh sekarang, pengangkatan paru-paru dijadikan tindakan radikal untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh tuberkulosis atau pneumonia berat.
Sebenarnya, Manusia Butuh Berapa Paru-paru?
Menurut Shemin, manusia tidak membutuhkan dua paru-paru untuk bertahan hidup. Sebab fungsi paru-paru diukur berdasarkan jumlah udara yang dapat dikeluarkan seseorang dalam satu detik.
Sebagai contoh, orang yang sehat dengan dua paru-paru akan mengeluarkan 4 liter udara. Sedangkan orang sehat dengan satu paru-paru akan mengeluarkan 2,5 hingga 2,75 liter udara.
Bahkan berdasarkan John Belperio, seorang profesor perawatan paru dan kritis di David Geffen School of Medicine di UCLA, seseorang yang dapat menghembuskan 1,5 liter udara saja bisa bertahan hidup dalam waktu yang lama.
“Orang dapat hidup dengan satu paru-paru dan biasanya hal itu tidak mengganggu kehidupan seseorang, sungguh, dengan cara apa pun,” kata Belperio.
Bahkan jika seseorang memiliki kehidupan dengan jadwal yang padat, sering bepergian, satu paru-paru tidak akan membatasi kemampuan mereka untuk bekerja.
“Mereka hidup pada dasarnya sama lamanya dengan orang normal. Biasanya, mereka dapat berolahraga, tergantung pada kondisi mereka, cukup mirip dengan orang normal. Jadi mereka tidak benar-benar memiliki keterbatasan fisik yang nyata.” lanjutnya.
Contohnya bisa langsung dilihat dari seorang Paus Fransiskus. Hidup dengan satu paru-paru, memiliki jadwal yang sangat padat, tapi dirinya masih bisa berkhutbah dan memimpin jutaan umatnya di umurnya yang sudah sangat tua, 87 tahun.
RELATED ARTICLES
Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Kok Bisa?
Paus Fransiskus ternyata hanya memiliki satu paru-paru, karena mengidap infeksi pernapasan parah di saat dia masih remaja.
Context.id, JAKARTA - Sekitar 11 tahun yang lalu, ketika Paus Fransiskus masih berusia 76 tahun, dia tiba di Vatikan untuk ditasbihkan sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik seluruh dunia.
Bersamaan dengan itu, dirinya membawa riwayat kesehatannya dan terungkap pernah menjalani operasi pengangkatan satu paru-parunya saat umurnya masih 20-an.
Mengutip Businessinsider, paru-parunya harus diangkat karena Paus kelahiran Argentina itu sempat menderita infeksi pernapasan parah.
Tapi yang jadi pertanyaan, bagaimana Paus Fransiskus bisa hidup dengan satu paru? Apakah dia tidak kesulitan bernafas saat menjalani tugas sebagai pemimpin umat Katolik sekaligus pemimpin Vatikan yang begitu padat?
Richard Shemin, ahli bedah jantung dan toraks di Ronald Reagan UCLA Medical Center punya jawaban soal pertanyaan itu.
BACA JUGA
"Orang-orang yang menghabiskan seluruh hidup mereka dengan satu paru-paru, biasanya dapat beradaptasi dengan sangat baik," katanya dilansir dari latimes.
Tetapi, tetap saja ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu orang yang hidup dengan satu paru-paru harus bisa melindungi dirinya sendiri, seperti menghindari penyakit pneumonia atau influenza yang serius.
"Itu dengan asumsi mereka tidak merokok dan melakukan segala yang mereka bisa agar faktor lingkungan tidak merusak paru-paru mereka yang masih baik," jelas Richard Shemin.
Saat ini, penyebab utama pengangkatan paru-paru didominasi oleh kanker paru-paru. Tapi beberapa dekade lalu, sebelum adanya antibiotik atau obat-obatan yang seampuh sekarang, pengangkatan paru-paru dijadikan tindakan radikal untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh tuberkulosis atau pneumonia berat.
Sebenarnya, Manusia Butuh Berapa Paru-paru?
Menurut Shemin, manusia tidak membutuhkan dua paru-paru untuk bertahan hidup. Sebab fungsi paru-paru diukur berdasarkan jumlah udara yang dapat dikeluarkan seseorang dalam satu detik.
Sebagai contoh, orang yang sehat dengan dua paru-paru akan mengeluarkan 4 liter udara. Sedangkan orang sehat dengan satu paru-paru akan mengeluarkan 2,5 hingga 2,75 liter udara.
Bahkan berdasarkan John Belperio, seorang profesor perawatan paru dan kritis di David Geffen School of Medicine di UCLA, seseorang yang dapat menghembuskan 1,5 liter udara saja bisa bertahan hidup dalam waktu yang lama.
“Orang dapat hidup dengan satu paru-paru dan biasanya hal itu tidak mengganggu kehidupan seseorang, sungguh, dengan cara apa pun,” kata Belperio.
Bahkan jika seseorang memiliki kehidupan dengan jadwal yang padat, sering bepergian, satu paru-paru tidak akan membatasi kemampuan mereka untuk bekerja.
“Mereka hidup pada dasarnya sama lamanya dengan orang normal. Biasanya, mereka dapat berolahraga, tergantung pada kondisi mereka, cukup mirip dengan orang normal. Jadi mereka tidak benar-benar memiliki keterbatasan fisik yang nyata.” lanjutnya.
Contohnya bisa langsung dilihat dari seorang Paus Fransiskus. Hidup dengan satu paru-paru, memiliki jadwal yang sangat padat, tapi dirinya masih bisa berkhutbah dan memimpin jutaan umatnya di umurnya yang sudah sangat tua, 87 tahun.
POPULAR
RELATED ARTICLES