Kenapa Pengawal Paus Disebut Swiss Guard?
Paus hidup di Vatikan, negara-kota di dalam Italia. Tapi, kenapa tentaranya disebut Swiss Guard?
Context.id, JAKARTA - Selayaknya sebuah pemimpin, Paus juga memiliki pengawalnya sendiri. Berbeda dengan Paspampres atau pengawal khusus presiden di negara lainnya, pengawal Paus bisa dibilang sekaligus tentara maupun polisi Vatikan.
Paus sendiri merupakan pemimpin tertinggi umat Katolik di seluruh dunia, sekaligus pemimpin negara Vatikan, yakni sebuah negara-kota yang terletak di dalam wilayah Italia. Meski begitu, pengawal dari seorang Paus disebut sebagai Swiss Guard.
Kamu tidak salah baca. Swiss Guard memiliki kata ‘Swiss’ yang merupakan referensi dari Negara Swiss, yang letaknya lumayan jauh di arah utara Negara Vatikan.
Lalu, kenapa pengawal Paus tersebut tidak disebut ‘Pope Guard’ atau ‘Vatican Guard’ saja? Jawabannya sederhana, yakni karena Swiss Guard memang terdiri dari orang-orang Swiss.
Kembali ke abad ke-15 akhir, tepatnya pada 1494, saat itu Negara Kepausan tidak hanya meliputi Vatikan yang kecil di sekitar Basilika Santo Petrus seperti sekarang.
BACA JUGA
Saat itu, wilayahnya jauh lebih luas, meliputi wilayah Florence, Ferrara hingga Mantua. Jika kamu melihat petanya, wilayahnya hampir meliputi setengah dari Italia Utara.
Kebetulan di tahun yang sama, semenanjung Italia sedang dilanda perang, yang nantinya bakal jadi perang berkepanjangan, dari 1494 sampai 1559. Perang ini tak lepas dari ambisi Spanyol untuk menguasai Sisilia dan Napoli di Selatan.
Akibat hal ini, banyak negara bagian di semenanjung Italia yang membutuhkan pasukan militer dengan jumlah besar. Pada 1505, seorang Uskup Swiss bernama Matthäus Schiner mengusulkan untuk membentuk kontingen Swiss permanen untuk melindungi Paus Julius II.
Setahun kemudian, tepatnya pada 22 Januari 1506, kontingen pertama yang terdiri dari 150 Swiss Guard pun tiba di Vatikan. Tentara pengawal tersebut dipimpin oleh Kapten von Silenen.
Kenapa Harus Orang Swiss?
Pada abad kegelapan, mungkin orang-orang Eropa akan menyebut ‘Viking’ sebagai pejuang terhebat di dunia. Tapi pada abad ke-15 hingga 16, Orang-orang Swiss lah yang dikenal sebagai prajurit terbaik.
Reputasi mereka sebagai prajurit dan tentara bayaran tidak diragukan lagi. Berbagai pemimpin dan penguasa Eropa kerap menggunakan jasa mereka sebagai tentara bayaran. Dilansir dari Britannica, orang-orang Swiss sangat laris di kalangan penguasa Prancis dan Spanyol.
Bahkan, sepertinya kehebatan orang Swiss sebagai prajurit sudah dikenal sejak Romawi masih berkuasa, setidaknya di masa hidupnya seorang Sarjana Romawi, Tacitus (56 SM - 120 M).
Menurut Tacitus, “Bangsa Helvetia adalah bangsa pejuang, terkenal karena keberanian prajurit mereka.” Helvetia sendiri adalah julukan Latin bagi negara Swiss.
Kehebatan orang-orang Swiss sebagai prajurit ini pun berhasil dibuktikan oleh Swiss Guard. Contohnya saat tragedi ‘Penjarahan Roma’ pada 1527, sebanyak 147 Swiss Guard dari total 189 tewas demi membela Paus Clement VII.
Kini, Swiss Guard masih mengawal Paus. Masih sama seperti dulu, Swiss Guard hanya berjumlah 150 pasukan, dan bertugas menggunakan baju ala Renaisans.
Hal yang juga berbeda, saat ini Swiss justru dikenal sebagai negara yang menghindari perang. Mereka memiliki tentara, tapi dalam skala kecil dan kebanyakan dari kombatan wajib militer yang dikenakan bagi pria usia 19-35 tahun.
RELATED ARTICLES
Kenapa Pengawal Paus Disebut Swiss Guard?
Paus hidup di Vatikan, negara-kota di dalam Italia. Tapi, kenapa tentaranya disebut Swiss Guard?
Context.id, JAKARTA - Selayaknya sebuah pemimpin, Paus juga memiliki pengawalnya sendiri. Berbeda dengan Paspampres atau pengawal khusus presiden di negara lainnya, pengawal Paus bisa dibilang sekaligus tentara maupun polisi Vatikan.
Paus sendiri merupakan pemimpin tertinggi umat Katolik di seluruh dunia, sekaligus pemimpin negara Vatikan, yakni sebuah negara-kota yang terletak di dalam wilayah Italia. Meski begitu, pengawal dari seorang Paus disebut sebagai Swiss Guard.
Kamu tidak salah baca. Swiss Guard memiliki kata ‘Swiss’ yang merupakan referensi dari Negara Swiss, yang letaknya lumayan jauh di arah utara Negara Vatikan.
Lalu, kenapa pengawal Paus tersebut tidak disebut ‘Pope Guard’ atau ‘Vatican Guard’ saja? Jawabannya sederhana, yakni karena Swiss Guard memang terdiri dari orang-orang Swiss.
Kembali ke abad ke-15 akhir, tepatnya pada 1494, saat itu Negara Kepausan tidak hanya meliputi Vatikan yang kecil di sekitar Basilika Santo Petrus seperti sekarang.
BACA JUGA
Saat itu, wilayahnya jauh lebih luas, meliputi wilayah Florence, Ferrara hingga Mantua. Jika kamu melihat petanya, wilayahnya hampir meliputi setengah dari Italia Utara.
Kebetulan di tahun yang sama, semenanjung Italia sedang dilanda perang, yang nantinya bakal jadi perang berkepanjangan, dari 1494 sampai 1559. Perang ini tak lepas dari ambisi Spanyol untuk menguasai Sisilia dan Napoli di Selatan.
Akibat hal ini, banyak negara bagian di semenanjung Italia yang membutuhkan pasukan militer dengan jumlah besar. Pada 1505, seorang Uskup Swiss bernama Matthäus Schiner mengusulkan untuk membentuk kontingen Swiss permanen untuk melindungi Paus Julius II.
Setahun kemudian, tepatnya pada 22 Januari 1506, kontingen pertama yang terdiri dari 150 Swiss Guard pun tiba di Vatikan. Tentara pengawal tersebut dipimpin oleh Kapten von Silenen.
Kenapa Harus Orang Swiss?
Pada abad kegelapan, mungkin orang-orang Eropa akan menyebut ‘Viking’ sebagai pejuang terhebat di dunia. Tapi pada abad ke-15 hingga 16, Orang-orang Swiss lah yang dikenal sebagai prajurit terbaik.
Reputasi mereka sebagai prajurit dan tentara bayaran tidak diragukan lagi. Berbagai pemimpin dan penguasa Eropa kerap menggunakan jasa mereka sebagai tentara bayaran. Dilansir dari Britannica, orang-orang Swiss sangat laris di kalangan penguasa Prancis dan Spanyol.
Bahkan, sepertinya kehebatan orang Swiss sebagai prajurit sudah dikenal sejak Romawi masih berkuasa, setidaknya di masa hidupnya seorang Sarjana Romawi, Tacitus (56 SM - 120 M).
Menurut Tacitus, “Bangsa Helvetia adalah bangsa pejuang, terkenal karena keberanian prajurit mereka.” Helvetia sendiri adalah julukan Latin bagi negara Swiss.
Kehebatan orang-orang Swiss sebagai prajurit ini pun berhasil dibuktikan oleh Swiss Guard. Contohnya saat tragedi ‘Penjarahan Roma’ pada 1527, sebanyak 147 Swiss Guard dari total 189 tewas demi membela Paus Clement VII.
Kini, Swiss Guard masih mengawal Paus. Masih sama seperti dulu, Swiss Guard hanya berjumlah 150 pasukan, dan bertugas menggunakan baju ala Renaisans.
Hal yang juga berbeda, saat ini Swiss justru dikenal sebagai negara yang menghindari perang. Mereka memiliki tentara, tapi dalam skala kecil dan kebanyakan dari kombatan wajib militer yang dikenakan bagi pria usia 19-35 tahun.
POPULAR
RELATED ARTICLES