Share

Home Stories

Stories 10 Juni 2024

China Lindungi Warisan Budaya Tak Benda Melalui Gim Online

Wayang asli dari Huaxian, Provinsi Shaanxi, yang menjadi inspirasi bagi tim pembuat skin di gim online telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO

Warisan budaya China wayang Huaxian/ CGTN

Context.id, JAKARTA - Dalam perayaan Hari Warisan Budaya dan Alam di China pada Sabtu (9/6), lebih dari 12.000 acara diadakan di seluruh negeri, 9.642 di antaranya berlangsung secara luring, menampilkan berbagai pertunjukan, seminar dan pameran fotografi.

Tujuan dari promosi kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman akan praktik budaya tak benda yang berasal dari China sambil memperbarui upaya-upaya untuk melindunginya.

Salah satu inisiator yang berperan dalam melindungi dan meningkatkan pemahaman akan praktik budaya tersebut adalah Tencent Holdings, perusahaan teknologi permainan terkemuka asal China.

Perusahaan tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa karakter dalam salah satu permainannya, 'Honor of Kings,' akan diubah menjadi dalang boneka bayangan atau wayang, sebagai bagian dari upaya mereka untuk menggabungkan warisan dan budaya dengan teknologi modern.

Inovasi yang dihasilkan dari transformasi ini telah mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan masyarakat China. 



Wayang asli dari Huaxian, Provinsi Shaanxi, yang menjadi inspirasi bagi Dang Fei Hua dan tim desain dalam menciptakan skin karakter permainan tersebut, telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.

"Dalam pandangan saya, transformasi inovatif yang menghormati tradisi adalah kunci bagi warisan budaya tak benda untuk bertahan dan berkembang di era modern," ungkap Dang Fei Hua, salah satu pencipta skin permainan Tencent, seperti dikutip dari China Press, Senin (10/6).

Lebih lanjut, menurut Dang, wayang asli dari Huaxian telah mampu melampaui batas-batas budaya dengan memungkinkan masyarakat China untuk terhubung kembali dengan akar budayanya dan memperkuat identitas mereka.

Pembuatan skin permainan daring yang terinspirasi oleh wayang asal China dianggap sebagai upaya kreatif untuk melindungi dan mempromosikan warisan budaya tak benda di kalangan generasi muda.

Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Lu Yingchuan, menyatakan bahwa upaya sistematis untuk melindungi warisan budaya tak benda melalui lokakarya dan basis demonstrasi telah berhasil meningkatkan kesadaran publik.

"Produk-produk yang dihasilkan dari upaya ini telah merangsang pengembangan barang-barang warisan budaya inovatif dan memberikan semangat baru bagi warisan kuno, menarik minat konsumen, dan juga meningkatkan permintaan pasar," jelas Yingchuan

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 10 Juni 2024

China Lindungi Warisan Budaya Tak Benda Melalui Gim Online

Wayang asli dari Huaxian, Provinsi Shaanxi, yang menjadi inspirasi bagi tim pembuat skin di gim online telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO

Warisan budaya China wayang Huaxian/ CGTN

Context.id, JAKARTA - Dalam perayaan Hari Warisan Budaya dan Alam di China pada Sabtu (9/6), lebih dari 12.000 acara diadakan di seluruh negeri, 9.642 di antaranya berlangsung secara luring, menampilkan berbagai pertunjukan, seminar dan pameran fotografi.

Tujuan dari promosi kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman akan praktik budaya tak benda yang berasal dari China sambil memperbarui upaya-upaya untuk melindunginya.

Salah satu inisiator yang berperan dalam melindungi dan meningkatkan pemahaman akan praktik budaya tersebut adalah Tencent Holdings, perusahaan teknologi permainan terkemuka asal China.

Perusahaan tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa karakter dalam salah satu permainannya, 'Honor of Kings,' akan diubah menjadi dalang boneka bayangan atau wayang, sebagai bagian dari upaya mereka untuk menggabungkan warisan dan budaya dengan teknologi modern.

Inovasi yang dihasilkan dari transformasi ini telah mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan masyarakat China. 



Wayang asli dari Huaxian, Provinsi Shaanxi, yang menjadi inspirasi bagi Dang Fei Hua dan tim desain dalam menciptakan skin karakter permainan tersebut, telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.

"Dalam pandangan saya, transformasi inovatif yang menghormati tradisi adalah kunci bagi warisan budaya tak benda untuk bertahan dan berkembang di era modern," ungkap Dang Fei Hua, salah satu pencipta skin permainan Tencent, seperti dikutip dari China Press, Senin (10/6).

Lebih lanjut, menurut Dang, wayang asli dari Huaxian telah mampu melampaui batas-batas budaya dengan memungkinkan masyarakat China untuk terhubung kembali dengan akar budayanya dan memperkuat identitas mereka.

Pembuatan skin permainan daring yang terinspirasi oleh wayang asal China dianggap sebagai upaya kreatif untuk melindungi dan mempromosikan warisan budaya tak benda di kalangan generasi muda.

Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Lu Yingchuan, menyatakan bahwa upaya sistematis untuk melindungi warisan budaya tak benda melalui lokakarya dan basis demonstrasi telah berhasil meningkatkan kesadaran publik.

"Produk-produk yang dihasilkan dari upaya ini telah merangsang pengembangan barang-barang warisan budaya inovatif dan memberikan semangat baru bagi warisan kuno, menarik minat konsumen, dan juga meningkatkan permintaan pasar," jelas Yingchuan

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Sushila Karki, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Nepal

Setelah meredanya gelombang protes di Nepal, Sushila Karki ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sementara dan disebut menandakan tumbuhnya kepercayaan ...

Renita Sukma . 16 September 2025

Penembak Aktivis Charlie Kirk Ditangkap Setelah 33 Jam Diburu

Tyler Robinson, pria 22 tahun dari Utah, berhasil ditangkap setelah buron 33 jam atas tuduhan membunuh aktivis konservatif Charlie Kirk

Renita Sukma . 14 September 2025

Setelah Penggerebekan Imigrasi AS, Pekerja Korea Selatan Dipulangkan

Sekitar 300 pekerja Korea Selatan akhirnya kembali ke negara setelah sempat ditahan oleh imigrasi AS.

Renita Sukma . 14 September 2025

Ada Tuntutan Bubarkan DPR, Secara Hukum Indonesia Bisa?

Tuntutan pembubaran DPR menggaung saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025. Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyebut hal itu secara hukum tid ...

Renita Sukma . 14 September 2025