Louis Vuitton Dituduh Melakukan Perampasan Budaya Blus Rumania
Louis Vuitton merilis blus yang identik dengan blus Rumania tanpa menyebutkan asal-usul inspirasi budayanya
Context.id, JAKARTA - Perusahaan dan rumah mode internasional, Louis Vuitton dianggap melakukan perampasan budaya pada koleksi blus Rumania 2024 dari La Blouse Roumanie.
Pasalnya Louis Vuitton merilis blus serupa tanpa penetapan budaya Rumania pada desain tersebut. Padahal blus tersebut pernah masuk ke dalam warisan budaya tak benda UNESCO.
Melansir Guardian, media sosial pihak La Blouse Roumaine meminta Louis Vuitton untuk menghilangkan bagian-bagian yang dianggap menduplikat koleksinya tersebut.
Jika tetap menggunakan desain budaya Rumania itu, Louis Vuitton harus mencantumkan kredit yang sesuai bagi pihak La Blouse Roumanie
Pendiri La Blouse Roumaine, Andreea Diana Tanasescu menyerukan untuk melindungi warisan budaya Rumania yang disampaikan melalui pakaian tersebut
BACA JUGA
“Kami perlu melindungi warisan budaya tak benda ini. Merupakan hak budaya kami untuk mengekspresikan identitas melalui pakaian ini, melalui kostum tradisional ini. Ini merupakan bagian dari sejarah Rumania.” tambahnya
Adapun La Blouse Roumaine, merupakan kolektif online yang akan mempromosikan blus Rumania tersebut dengan sulaman rumit yang dikenal sebagai ie.
Toko tersebut sudah didirikan sejak 2013 yang menargetkan para pengrajin untuk menjual produknya. La Blouse Roumaine meminta mereka untuk menghargai sumber inspirasi dari desainnya tersebut.
Meskipun Louis Vuitton telah dikenal dengan desain serta harga yang fantastis namun rumah mode tersebut dianggap menghilangkan makna budaya, orisinalitas, serta cerita dibalik setiap benang yang dijahit oleh tangan pengrajin Rumania.
Menanggapi hal itu, Raluca Turcan, Menteri Kebudayaan Rumania meminta rumah mode mewah asal Prancis tersebut untuk mengakui tindakan lancungnya tersebut.
“Kami akan meminta agar Louis Vuitton mengakui warisan dan nilai budaya model blus tradisional dengan pita,” ujarnya
Perampasan budaya Rumania tanpa pencantuman kredit ini bukanlah yang pertama kali.
Sebelumnya, desainer Amerika Serikat Tory Burch juga dituduh mengambil inspirasi dari La Blouse Roumaine pada mantel tradisionalnya dengan desainnya pada koleksi resor pada 2018.
Hal tersebut memicu kemarahan warga Rumania, terlebih desain tersebut malah mencantumkan negara Afrika yang menjadi inspirasinya. Burch kemudian mengubah keterangan koleksinya tersebut dan menambahkan referensi mantel Rumania.
Penulis: Diandra Zahra
RELATED ARTICLES
Louis Vuitton Dituduh Melakukan Perampasan Budaya Blus Rumania
Louis Vuitton merilis blus yang identik dengan blus Rumania tanpa menyebutkan asal-usul inspirasi budayanya
Context.id, JAKARTA - Perusahaan dan rumah mode internasional, Louis Vuitton dianggap melakukan perampasan budaya pada koleksi blus Rumania 2024 dari La Blouse Roumanie.
Pasalnya Louis Vuitton merilis blus serupa tanpa penetapan budaya Rumania pada desain tersebut. Padahal blus tersebut pernah masuk ke dalam warisan budaya tak benda UNESCO.
Melansir Guardian, media sosial pihak La Blouse Roumaine meminta Louis Vuitton untuk menghilangkan bagian-bagian yang dianggap menduplikat koleksinya tersebut.
Jika tetap menggunakan desain budaya Rumania itu, Louis Vuitton harus mencantumkan kredit yang sesuai bagi pihak La Blouse Roumanie
Pendiri La Blouse Roumaine, Andreea Diana Tanasescu menyerukan untuk melindungi warisan budaya Rumania yang disampaikan melalui pakaian tersebut
BACA JUGA
“Kami perlu melindungi warisan budaya tak benda ini. Merupakan hak budaya kami untuk mengekspresikan identitas melalui pakaian ini, melalui kostum tradisional ini. Ini merupakan bagian dari sejarah Rumania.” tambahnya
Adapun La Blouse Roumaine, merupakan kolektif online yang akan mempromosikan blus Rumania tersebut dengan sulaman rumit yang dikenal sebagai ie.
Toko tersebut sudah didirikan sejak 2013 yang menargetkan para pengrajin untuk menjual produknya. La Blouse Roumaine meminta mereka untuk menghargai sumber inspirasi dari desainnya tersebut.
Meskipun Louis Vuitton telah dikenal dengan desain serta harga yang fantastis namun rumah mode tersebut dianggap menghilangkan makna budaya, orisinalitas, serta cerita dibalik setiap benang yang dijahit oleh tangan pengrajin Rumania.
Menanggapi hal itu, Raluca Turcan, Menteri Kebudayaan Rumania meminta rumah mode mewah asal Prancis tersebut untuk mengakui tindakan lancungnya tersebut.
“Kami akan meminta agar Louis Vuitton mengakui warisan dan nilai budaya model blus tradisional dengan pita,” ujarnya
Perampasan budaya Rumania tanpa pencantuman kredit ini bukanlah yang pertama kali.
Sebelumnya, desainer Amerika Serikat Tory Burch juga dituduh mengambil inspirasi dari La Blouse Roumaine pada mantel tradisionalnya dengan desainnya pada koleksi resor pada 2018.
Hal tersebut memicu kemarahan warga Rumania, terlebih desain tersebut malah mencantumkan negara Afrika yang menjadi inspirasinya. Burch kemudian mengubah keterangan koleksinya tersebut dan menambahkan referensi mantel Rumania.
Penulis: Diandra Zahra
POPULAR
RELATED ARTICLES