Share

Home Stories

Stories 05 Juni 2024

Perayaan Iduladha 2024 Diprediksikan Serentak

Perbedaan menunjukkan keragaman dan penafsiran terhadap ilmu falak dan metoda hisab dalam menentukan idulfitri dan iduladha

Ilustrasi Iduladha 1445 H/Rizki Al Ghazali

Context.id, JAKARTA - Pemerintah memperkirakan Hari Raya Iduladha 1445 H akan jatuh pada 17 Juni 2024. Namun, hal itu masih menjadi perkiraan sehingga umat Islam Indonesia dianjurkan untuk menunggu keputusan secara resmi melalui sidang isbat Kemenag. 

Sementara itu, Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah memastikan Iduladha tahun ini akan jatuh pada 17 Juni. PP Muhammadiyah menetapkan tanggal tersebut menggunakan perhitungan hisab dan didasarkan oleh Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024

Sementara, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menetapkannya dengan mengamati hilal lebih dulu di berbagai titik pemantauan seluruh Indonesia dan menggunakan metode rukyatul hilal untuk menentukan awal 1 Dzulhijjah 1445 H.

Jika nanti hasil rukyatul hilal Lembaga Falakiyah PBNU menetapkan pada 17 Juni dan juga hasil sidang isbat pemerintah, maka lebaran haji tahun ini akan diselenggarakan bersamaan tanpa adanya perbedaan. 

Hal ini berbeda halnya dengan penetapan Hari Raya Iduladha 1444 H tahun lalu yang jatuh pada 29 Juni 2023 menurut pemerintah dan NU, sementara Muhammadiyah pada 28 Juni 2023 atau merayakan lebih dulu. 



Perbedaan peringatan Iduladha antara pemerintah dan Muhammadiyah juga terjadi pada 2022 lalu. 

Adapun, PP Muhammadiyah menyarankan kepada pemerintah agar libur bersama Iduladha tidak hanya berlangsung selama sehari. Hal ini agar umat Islam yang hari perayaan Iduladhanya tidak berbarengan dengan pemerintah bisa merasakan keadilan 

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi menganjurkan umat muslim Indonesia untuk tetap menjaga kebersamaan dan hubungan antar sesama kendati ada perbedaan hari perayaan Iduladha. 

"Perbedaan menunjukkan keragaman dan penafsiran kita terhadap ilmu falak dan metoda hisab. Nantinya sidang isbat dalam pandangan kami adalah merupakan kesempatan berharga bagi kita semua untuk bersama-sama mencapai kesepakatan dan memberi kepastian kepada umat Islam," ujarnya 

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 05 Juni 2024

Perayaan Iduladha 2024 Diprediksikan Serentak

Perbedaan menunjukkan keragaman dan penafsiran terhadap ilmu falak dan metoda hisab dalam menentukan idulfitri dan iduladha

Ilustrasi Iduladha 1445 H/Rizki Al Ghazali

Context.id, JAKARTA - Pemerintah memperkirakan Hari Raya Iduladha 1445 H akan jatuh pada 17 Juni 2024. Namun, hal itu masih menjadi perkiraan sehingga umat Islam Indonesia dianjurkan untuk menunggu keputusan secara resmi melalui sidang isbat Kemenag. 

Sementara itu, Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah memastikan Iduladha tahun ini akan jatuh pada 17 Juni. PP Muhammadiyah menetapkan tanggal tersebut menggunakan perhitungan hisab dan didasarkan oleh Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024

Sementara, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menetapkannya dengan mengamati hilal lebih dulu di berbagai titik pemantauan seluruh Indonesia dan menggunakan metode rukyatul hilal untuk menentukan awal 1 Dzulhijjah 1445 H.

Jika nanti hasil rukyatul hilal Lembaga Falakiyah PBNU menetapkan pada 17 Juni dan juga hasil sidang isbat pemerintah, maka lebaran haji tahun ini akan diselenggarakan bersamaan tanpa adanya perbedaan. 

Hal ini berbeda halnya dengan penetapan Hari Raya Iduladha 1444 H tahun lalu yang jatuh pada 29 Juni 2023 menurut pemerintah dan NU, sementara Muhammadiyah pada 28 Juni 2023 atau merayakan lebih dulu. 



Perbedaan peringatan Iduladha antara pemerintah dan Muhammadiyah juga terjadi pada 2022 lalu. 

Adapun, PP Muhammadiyah menyarankan kepada pemerintah agar libur bersama Iduladha tidak hanya berlangsung selama sehari. Hal ini agar umat Islam yang hari perayaan Iduladhanya tidak berbarengan dengan pemerintah bisa merasakan keadilan 

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi menganjurkan umat muslim Indonesia untuk tetap menjaga kebersamaan dan hubungan antar sesama kendati ada perbedaan hari perayaan Iduladha. 

"Perbedaan menunjukkan keragaman dan penafsiran kita terhadap ilmu falak dan metoda hisab. Nantinya sidang isbat dalam pandangan kami adalah merupakan kesempatan berharga bagi kita semua untuk bersama-sama mencapai kesepakatan dan memberi kepastian kepada umat Islam," ujarnya 

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025