Share

Home Stories

Stories 10 Mei 2024

AlphaFold-3, Produk AI yang Dapat Merancang Obat dan Diagnosa Penyakit

Peneliti DeepMind dan Isomorphic Labs telah berhasil memprediksi perilaku protein mikroskopis dan memetakan perilaku molekul DNA manusia

Context.id, JAKARTA - Google DeepMind yang fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan telah meluncurkan versi utama model AI ‘AlphaFold’ guna membantu para ilmuwan merancang obat dan menganalisa penyakit lebih efisien. 

Melansir Reuters, dengan kemajuan signifikan AI di bidang biologi molekuler, para peneliti DeepMind dan perusahaan Isomorphic Labs telah berhasil memprediksi perilaku protein mikroskopis dan memetakan perilaku molekul kehidupan, termasuk DNA manusia.

Menggunakan AI, peneliti mengamati interaksi protein dari enzim penting metabolisme manusia, hingga antibodi yang melawan penyakit menular.

Hasil pengamatan itu menjadi kunci penemuan dan pengembangan obat yang efisien dengan menggunakan AI.

“Dengan kemampuan baru ini, kami dapat merancang molekul yang akan mengikat ke tempat tertentu pada protein, dan kami dapat memprediksi seberapa kuat itu akan mengikat,” jelas CEO DeepMind, Demis Hassabis, seperti dikutip, Jumat, (10/5).



Bahkan DeepMind juga mengatakan penemuan tersebut dapat mengurangi waktu dan uang yang dibutuhkan untuk mengembangkan perawatan dan obat-obatan.

Tak hanya itu, Hassabis juga menyatakan jika server AlphaFold nantinya akan disediakan secara online dan gratis untuk dapat digunakan oleh para ilmuwan dalam menguji hipotesis mereka sebelum mengimplementasikannya. 

“Server tersedia untuk penggunaan akademik, nonkomersial, tetapi Isomorphic Labs bekerja sama dengan mitra farmasi untuk menggunakan model AlphaFold untuk program penemuan obat,” ucap Hassabis.

Peluncuran AlphaFold3 ini disambut baik oleh beberapa ahli biologi, karena kemampuannya untuk membantu mereka menurunkan batas-batas penelitian dalam hal produksi dan pengujian desain biologis.

Meskipun demikian, sebelum mereka meluncurkan AlphaFold3, Google telah meluncurkan kecerdasan buatan AlphaFold generasi pertama dan kedua di 2021 silam. 

Pada generasi sebelumnya, AlphaFold hanya dapat memprediksi struktur protein saja, sedangkan AlphaFold3 menurut Hassabis telah melampaui beberapa generasi sebelumnya dalam memperkuat model biologi.

Pasalnya AlphaFold3 ini dapat memodelkan DNA, RNA, molekul yang lebih kecil dan juga telah memperluas kemampuannya untuk penggunaan ilmiah.

“AlphaFold2 adalah tonggak besar dalam biologi, sedangkan AlphaFold3 adalah langkah besar menggunakan AI untuk memahami dan memodelkan biologi lebih jauh lagi,” ujarnya. 

Penulis: Candra Sumirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 10 Mei 2024

AlphaFold-3, Produk AI yang Dapat Merancang Obat dan Diagnosa Penyakit

Peneliti DeepMind dan Isomorphic Labs telah berhasil memprediksi perilaku protein mikroskopis dan memetakan perilaku molekul DNA manusia

Context.id, JAKARTA - Google DeepMind yang fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan telah meluncurkan versi utama model AI ‘AlphaFold’ guna membantu para ilmuwan merancang obat dan menganalisa penyakit lebih efisien. 

Melansir Reuters, dengan kemajuan signifikan AI di bidang biologi molekuler, para peneliti DeepMind dan perusahaan Isomorphic Labs telah berhasil memprediksi perilaku protein mikroskopis dan memetakan perilaku molekul kehidupan, termasuk DNA manusia.

Menggunakan AI, peneliti mengamati interaksi protein dari enzim penting metabolisme manusia, hingga antibodi yang melawan penyakit menular.

Hasil pengamatan itu menjadi kunci penemuan dan pengembangan obat yang efisien dengan menggunakan AI.

“Dengan kemampuan baru ini, kami dapat merancang molekul yang akan mengikat ke tempat tertentu pada protein, dan kami dapat memprediksi seberapa kuat itu akan mengikat,” jelas CEO DeepMind, Demis Hassabis, seperti dikutip, Jumat, (10/5).



Bahkan DeepMind juga mengatakan penemuan tersebut dapat mengurangi waktu dan uang yang dibutuhkan untuk mengembangkan perawatan dan obat-obatan.

Tak hanya itu, Hassabis juga menyatakan jika server AlphaFold nantinya akan disediakan secara online dan gratis untuk dapat digunakan oleh para ilmuwan dalam menguji hipotesis mereka sebelum mengimplementasikannya. 

“Server tersedia untuk penggunaan akademik, nonkomersial, tetapi Isomorphic Labs bekerja sama dengan mitra farmasi untuk menggunakan model AlphaFold untuk program penemuan obat,” ucap Hassabis.

Peluncuran AlphaFold3 ini disambut baik oleh beberapa ahli biologi, karena kemampuannya untuk membantu mereka menurunkan batas-batas penelitian dalam hal produksi dan pengujian desain biologis.

Meskipun demikian, sebelum mereka meluncurkan AlphaFold3, Google telah meluncurkan kecerdasan buatan AlphaFold generasi pertama dan kedua di 2021 silam. 

Pada generasi sebelumnya, AlphaFold hanya dapat memprediksi struktur protein saja, sedangkan AlphaFold3 menurut Hassabis telah melampaui beberapa generasi sebelumnya dalam memperkuat model biologi.

Pasalnya AlphaFold3 ini dapat memodelkan DNA, RNA, molekul yang lebih kecil dan juga telah memperluas kemampuannya untuk penggunaan ilmiah.

“AlphaFold2 adalah tonggak besar dalam biologi, sedangkan AlphaFold3 adalah langkah besar menggunakan AI untuk memahami dan memodelkan biologi lebih jauh lagi,” ujarnya. 

Penulis: Candra Sumirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025