Catat Sejarah! Indonesia Berlaga di Final Thomas dan Uber Cup 2024
Tim nasional bulu tangkis Indonesia mencatat momen bersejarah karena berhasil menembus final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 secara bersamaan
Context.id, JAKARTA - Indonesia pada akhirnya harus mengakui keunggulan China pada final Thomas dan Uber Cup 2024. Dari tujuh pertandingan yang berlangsung pada final putra dan putri antara kedua negara itu, Indonesia hanya memenangi satu di antaranya.
Pada laga puncak di Chengdu Hi Tech Zone Sports Centre Gymnasium, China, Minggu (5/5/2024), tim putra China berhak atas lambang supremasi kejuaraan dunia beregu putra, Piala Thomas, setelah mengalahkan Indonesia 3-1. Adapun Piala Uber didapat tuan rumah setelah menang 3-0.
Kendati kalah, Tim nasional bulu tangkis Indonesia mencatat momen bersejarah karena berhasil menembus final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 secara bersamaan.
Terakhir kalinya Indonesia mencapai final kedua ajang bersamaan adalah pada 1998. Saat itu, tim Thomas berhaasil meraih juara usai mengalahkan Malaysia 3-2.
Sedangkan tim Uber menempati peringkat dua setelah kalah dari China 1-4. Tim uber Indonesia terakhir menjadi juara pada 1996 saat masih diperkuat pemain legendaris seperti Susi Susanti dan Mia Audina.
BACA JUGA
Selain itu, bagi Indonesia, ini merupakan final pertama bagi tim putri di Piala Uber sejak edisi 2008, ketika Maria Kristin, Lilyana Natsir dan kawan-kawan menantang tim China di kandang sendiri, dan kalah 0-3.
Bagi China, kemenangan dari Indonesia ini memperpanjang rekor 16 kemenangan mereka, sebagai tim putri tersukses sepanjang masa pada ajang beregu putri ini.
Pada final kemarin, tim Uber Indonesia paling tidak harus puas meraih medali perak setelah setelah penantian 16 tahun.
Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga mengatakan, sebelumnya Indonesia hanya ditargetkan untuk mencapai semifinal sehingga pencapaian ini merupakan langkah yang bagus.
“Awalnya kan tim Uber (Indonesia) ditargetkan semifinal, artinya ini sudah melampaui target. Saya rasa ini adalah langkah bagus mereka untuk ke depannya," katanya.
Sedangkan untuk tim Thomas, ini menjadi ke-11 kalinya Indonesia bertanding di babak final kompetisi tersebut, dan menjadi negara kedua yang sampai ke babak finalis setelah negara China dengan 20 kali pertandingan.
Indonesia masih memimpin sebagai negara terbanyak yang memenangi 14 kali piala Thomas Cup dibuntuti China dengan 11 kali juara.
Penulis: Diandra Zahra
RELATED ARTICLES
Catat Sejarah! Indonesia Berlaga di Final Thomas dan Uber Cup 2024
Tim nasional bulu tangkis Indonesia mencatat momen bersejarah karena berhasil menembus final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 secara bersamaan
Context.id, JAKARTA - Indonesia pada akhirnya harus mengakui keunggulan China pada final Thomas dan Uber Cup 2024. Dari tujuh pertandingan yang berlangsung pada final putra dan putri antara kedua negara itu, Indonesia hanya memenangi satu di antaranya.
Pada laga puncak di Chengdu Hi Tech Zone Sports Centre Gymnasium, China, Minggu (5/5/2024), tim putra China berhak atas lambang supremasi kejuaraan dunia beregu putra, Piala Thomas, setelah mengalahkan Indonesia 3-1. Adapun Piala Uber didapat tuan rumah setelah menang 3-0.
Kendati kalah, Tim nasional bulu tangkis Indonesia mencatat momen bersejarah karena berhasil menembus final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 secara bersamaan.
Terakhir kalinya Indonesia mencapai final kedua ajang bersamaan adalah pada 1998. Saat itu, tim Thomas berhaasil meraih juara usai mengalahkan Malaysia 3-2.
Sedangkan tim Uber menempati peringkat dua setelah kalah dari China 1-4. Tim uber Indonesia terakhir menjadi juara pada 1996 saat masih diperkuat pemain legendaris seperti Susi Susanti dan Mia Audina.
BACA JUGA
Selain itu, bagi Indonesia, ini merupakan final pertama bagi tim putri di Piala Uber sejak edisi 2008, ketika Maria Kristin, Lilyana Natsir dan kawan-kawan menantang tim China di kandang sendiri, dan kalah 0-3.
Bagi China, kemenangan dari Indonesia ini memperpanjang rekor 16 kemenangan mereka, sebagai tim putri tersukses sepanjang masa pada ajang beregu putri ini.
Pada final kemarin, tim Uber Indonesia paling tidak harus puas meraih medali perak setelah setelah penantian 16 tahun.
Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga mengatakan, sebelumnya Indonesia hanya ditargetkan untuk mencapai semifinal sehingga pencapaian ini merupakan langkah yang bagus.
“Awalnya kan tim Uber (Indonesia) ditargetkan semifinal, artinya ini sudah melampaui target. Saya rasa ini adalah langkah bagus mereka untuk ke depannya," katanya.
Sedangkan untuk tim Thomas, ini menjadi ke-11 kalinya Indonesia bertanding di babak final kompetisi tersebut, dan menjadi negara kedua yang sampai ke babak finalis setelah negara China dengan 20 kali pertandingan.
Indonesia masih memimpin sebagai negara terbanyak yang memenangi 14 kali piala Thomas Cup dibuntuti China dengan 11 kali juara.
Penulis: Diandra Zahra
POPULAR
RELATED ARTICLES