Timnas Tidak Lolos Semifinal AFF U-19, Dicurangi?
Tim Nasional (Timnas) sepak bola U-19 Indonesia dipastikan gagal melaju ke semifinal turnamen Piala AFF U-19 2022.
Context, JAKARTA - Tim Nasional (Timnas) sepak bola U-19 Indonesia dipastikan gagal melaju ke semifinal turnamen Piala AFF U-19 2022 yang diselenggarakan di Jakarta dan Bekasi. Penyebabnya adalah regulasi head-to-head yang membuat Indonesia gagal masuk dua besar Grup A.
Selama 5 kali bertanding di Piala AFF U-19, Timnas U-19 Indonesia berhasil mencetak 17 gol, kebobolan 2 gol, sehingga Goal Difference yang didapatkan Indonesia mencapai angka 15. Angka-angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai tim dengan gol terbanyak dan tim yang kebobolan paling sedikit.
Sepanjang kompetisi, Indonesia juga tidak pernah menelan kekalahan. Total, Timnas berhasil meraih 3 kemenangan dan 2 kali seri. Selain itu, poin akhir yang didapatkan Indonesia adalah 11 poin, sama dengan Vietnam dan Thailand di Grup A. Namun ternyata, hal ini belum bisa membawa Timnas ke semifinal karena regulasi head-to-head.
Gagal Karena Regulasi Head-To-Head
Gol yang banyak dan performa yang meyakinkan dari para pemain tidak cukup untuk membawa Timnas U-19 ke semifinal Piala AFF U-19. Karena, sesuai dengan regulasi head-to-head, di laga terakhir Timnas U-19 tidak hanya harus menang melawan Myanmar agar bisa lolos. Syarat lainnya, pertandingan Vietnam melawan Thailand harus berakhir imbang tanpa gol atau saling mengalahkan.
Di pertandingan terakhir tersebut, Indonesia berhasil menang meyakinkan dengan skor 5-1 melawan Myanmar. Namun, sayangnya pertandingan Vietnam melawan Thailand berakhir imbang dengan skor 1-1. Sebagai tuan rumah, kejadian ini sangat disayangkan bagi para pemain, pelatih, hingga suporter.
Peraturan Head-To-Head Diprotes Indonesia
Setelah pertandingan usai, Pelatih Timnas U-19 Shin Tae-yong menyatakan protesnya kepada regulasi head-to-head. Menurutnya, regulasi model head-to-head ini sudah tidak layak lagi untuk dipakai. Buktinya, keanehan aturan ini telah membuat Timnas U-19 tersingkir meskipun tampil gemilang.
"Head to head seperti situasi ini sudah tidak dipakai oleh FIFA dan AFC. Tetapi memang sedikit aneh regulasi ini masih dipakai oleh AFF," ujar Shin Tae-yong
Selain itu, Shin Tae-yong juga menyatakan jika peraturan ini membuat rival Indonesia di Grup A, Vietnam dan Thailand bermain tidak fairplay. Hal ini pun terlihat di pertandingan Vietnam melawan Thailand. Dalam 10 menit terakhir, kedua tim tampak tidak ingin saling serang dan cenderung bermain santai. Hasilnya, pertandingan berakhir imbang 1-1 dan Indonesia pun tersingkir.
Menurut Shin Tae-yong, pertandingan tidak fairplay yang dilakukan oleh Vietnam dan Thailand semata-mata karena mereka takut dengan Indonesia.
“Saya sedikit tersinggung dan tidak begitu senang (dengan pertandingan Vietnam melawan Thailand). Mungkin mereka takut dengan Indonesia. Mereka merasakan kekuatan sepak bola Indonesia semakin baik,” ujar Shin Tae-yong setelah pertandingan.
Selain Shin Tae-yong, protes atas regulasi head-to-head dan permainan Vietnam melawan Thailand juga dilakukan oleh netizen di media sosial. Sebagian besar dari mereka merasa jika Vietnam dan Thailand telah bermain curang di menit-menit akhir.
“Kami akui Timnas Indonesia U-19 tidak lolos karena kalah head to head. Namun yang kami kritik adalah permainan Vietnam vs Thailand seperti match fixing dan sepak bola gajah,” tulis akun Twitter dengan username @LigaIndonesia45.
PSSI akan Layangkan Protes
Menanggapi kejadian yang merugikan Timnas U-19, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berniat untuk mengajukan protes kepada Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
"Kami akan mendiskusikannya secara internal besok. Kami akan memutar kembali video pertandingan dan menganalisisnya dengan beberapa pihak termasuk direktur teknik sebelum memastikan apakah kami akan mengajukan protes," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Menurut PSSI, ada indikasi kecurangan dalam pertandingan Vietnam melawan Thailand. Alasannya, kedua tim tampak seperti tidak ingin mencetak gol saat skor masih imbang 1-1. Meskipun demikian, PSSI mengaku jika ia tidak bisa menilai pertandingan tersebut curang atau tidak.
"Kami tidak bisa menilai apakah ada 'permainan' atau tidak. Nanti yang bisa menilai adalah Komisi Disiplin AFF. Yang jelas kami kecewa. Mereka (Thailand dan Vietnam-red) adalah negara besar, masa permainannya begitu-begitu saja.", kata Iriawan
RELATED ARTICLES
Timnas Tidak Lolos Semifinal AFF U-19, Dicurangi?
Tim Nasional (Timnas) sepak bola U-19 Indonesia dipastikan gagal melaju ke semifinal turnamen Piala AFF U-19 2022.
Context, JAKARTA - Tim Nasional (Timnas) sepak bola U-19 Indonesia dipastikan gagal melaju ke semifinal turnamen Piala AFF U-19 2022 yang diselenggarakan di Jakarta dan Bekasi. Penyebabnya adalah regulasi head-to-head yang membuat Indonesia gagal masuk dua besar Grup A.
Selama 5 kali bertanding di Piala AFF U-19, Timnas U-19 Indonesia berhasil mencetak 17 gol, kebobolan 2 gol, sehingga Goal Difference yang didapatkan Indonesia mencapai angka 15. Angka-angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai tim dengan gol terbanyak dan tim yang kebobolan paling sedikit.
Sepanjang kompetisi, Indonesia juga tidak pernah menelan kekalahan. Total, Timnas berhasil meraih 3 kemenangan dan 2 kali seri. Selain itu, poin akhir yang didapatkan Indonesia adalah 11 poin, sama dengan Vietnam dan Thailand di Grup A. Namun ternyata, hal ini belum bisa membawa Timnas ke semifinal karena regulasi head-to-head.
Gagal Karena Regulasi Head-To-Head
Gol yang banyak dan performa yang meyakinkan dari para pemain tidak cukup untuk membawa Timnas U-19 ke semifinal Piala AFF U-19. Karena, sesuai dengan regulasi head-to-head, di laga terakhir Timnas U-19 tidak hanya harus menang melawan Myanmar agar bisa lolos. Syarat lainnya, pertandingan Vietnam melawan Thailand harus berakhir imbang tanpa gol atau saling mengalahkan.
Di pertandingan terakhir tersebut, Indonesia berhasil menang meyakinkan dengan skor 5-1 melawan Myanmar. Namun, sayangnya pertandingan Vietnam melawan Thailand berakhir imbang dengan skor 1-1. Sebagai tuan rumah, kejadian ini sangat disayangkan bagi para pemain, pelatih, hingga suporter.
Peraturan Head-To-Head Diprotes Indonesia
Setelah pertandingan usai, Pelatih Timnas U-19 Shin Tae-yong menyatakan protesnya kepada regulasi head-to-head. Menurutnya, regulasi model head-to-head ini sudah tidak layak lagi untuk dipakai. Buktinya, keanehan aturan ini telah membuat Timnas U-19 tersingkir meskipun tampil gemilang.
"Head to head seperti situasi ini sudah tidak dipakai oleh FIFA dan AFC. Tetapi memang sedikit aneh regulasi ini masih dipakai oleh AFF," ujar Shin Tae-yong
Selain itu, Shin Tae-yong juga menyatakan jika peraturan ini membuat rival Indonesia di Grup A, Vietnam dan Thailand bermain tidak fairplay. Hal ini pun terlihat di pertandingan Vietnam melawan Thailand. Dalam 10 menit terakhir, kedua tim tampak tidak ingin saling serang dan cenderung bermain santai. Hasilnya, pertandingan berakhir imbang 1-1 dan Indonesia pun tersingkir.
Menurut Shin Tae-yong, pertandingan tidak fairplay yang dilakukan oleh Vietnam dan Thailand semata-mata karena mereka takut dengan Indonesia.
“Saya sedikit tersinggung dan tidak begitu senang (dengan pertandingan Vietnam melawan Thailand). Mungkin mereka takut dengan Indonesia. Mereka merasakan kekuatan sepak bola Indonesia semakin baik,” ujar Shin Tae-yong setelah pertandingan.
Selain Shin Tae-yong, protes atas regulasi head-to-head dan permainan Vietnam melawan Thailand juga dilakukan oleh netizen di media sosial. Sebagian besar dari mereka merasa jika Vietnam dan Thailand telah bermain curang di menit-menit akhir.
“Kami akui Timnas Indonesia U-19 tidak lolos karena kalah head to head. Namun yang kami kritik adalah permainan Vietnam vs Thailand seperti match fixing dan sepak bola gajah,” tulis akun Twitter dengan username @LigaIndonesia45.
PSSI akan Layangkan Protes
Menanggapi kejadian yang merugikan Timnas U-19, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berniat untuk mengajukan protes kepada Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
"Kami akan mendiskusikannya secara internal besok. Kami akan memutar kembali video pertandingan dan menganalisisnya dengan beberapa pihak termasuk direktur teknik sebelum memastikan apakah kami akan mengajukan protes," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Menurut PSSI, ada indikasi kecurangan dalam pertandingan Vietnam melawan Thailand. Alasannya, kedua tim tampak seperti tidak ingin mencetak gol saat skor masih imbang 1-1. Meskipun demikian, PSSI mengaku jika ia tidak bisa menilai pertandingan tersebut curang atau tidak.
"Kami tidak bisa menilai apakah ada 'permainan' atau tidak. Nanti yang bisa menilai adalah Komisi Disiplin AFF. Yang jelas kami kecewa. Mereka (Thailand dan Vietnam-red) adalah negara besar, masa permainannya begitu-begitu saja.", kata Iriawan
POPULAR
RELATED ARTICLES