Share

Stories 22 April 2024

Daftar Komoditas Paling Banyak Diekspor Indonesia ke Iran pada 2023

Indonesia mencatatkan ekspor ke Iran sebesar US 195,13 juta pada 2023

Context.id, Jakarta - Konflik yang terjadi antara Iran dan Israel dikhawatirkan berdampak terhadap Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki hubungan dagang cukup erat dengan Negeri Para Mullah tersebut. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia dan Iran mencatatkan surplus sebesar US$183,41 juta pada 2023. 

Neraca dagang kedua negara tersebut cenderung surplus selama satu dekade terakhir. Hanya saja, mengalami defisit pada 2017 sebesar US$48,55 juta dan US$122,64 juta. 

Secara rinci, Indonesia mencatatkan ekspor ke Iran sebesar US$195,13 juta pada 2023. Nilai tersebut mengalami penurunan 19,27% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai US$241,72 juta. 

Sementara, impor Indonesia dari Iran tercatat sebesar US$11,72 juta pada tahun lalu. Nilainya juga lebih rendah 19,37% dibandingkan pada 2022 yang sebesar US$11,72 juta.



Adapun komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke Iran pada 2023 yakni buah-buahan. Pasalnya, ekspor komoditas dengan kode HS 08 itu mencapai US$57,91 juta pada tahun lalu. 

Indonesia juga mengeskpor kendaraan dan bagiannya ke Iran senilai US$50,32 juta pada 2023. Produk kimia menempati posisi ketiga terbanyak diekspor ke Iran dengan nilai mencapai US$19,58 juta.

Berikut daftar beberapa komoditas yang diekspor Indonesia ke Iran pada 2023:
1. [HS08] Buah-buahan: US$57,91 juta
2. [HS 87] Kendaraan dan bagiannya: US$50,32 juta
3. [HS 38] Berbagai produk kimia: US$19,58 juta
4. [HS 44] Kayu dan barang dari kayu: US$18,95 juta
5. [HS 15] Lemak dan minyak hewani/nabati: US$11 juta
6. [HS 09] Kopi, teh, dan rempah-rempah: US$5,95 juta
7. [HS 21] Berbagai makanan olahan: US$5,41 juta
8. [HS 84] Mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya: US$4,17 juta
9. [HS 85] Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya: US$3,13 juta
10. [HS 34] Sabun dan preparat pembersih: US$3,06 juta



Penulis : Ririn oktaviani

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 22 April 2024

Daftar Komoditas Paling Banyak Diekspor Indonesia ke Iran pada 2023

Indonesia mencatatkan ekspor ke Iran sebesar US 195,13 juta pada 2023

Context.id, Jakarta - Konflik yang terjadi antara Iran dan Israel dikhawatirkan berdampak terhadap Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki hubungan dagang cukup erat dengan Negeri Para Mullah tersebut. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia dan Iran mencatatkan surplus sebesar US$183,41 juta pada 2023. 

Neraca dagang kedua negara tersebut cenderung surplus selama satu dekade terakhir. Hanya saja, mengalami defisit pada 2017 sebesar US$48,55 juta dan US$122,64 juta. 

Secara rinci, Indonesia mencatatkan ekspor ke Iran sebesar US$195,13 juta pada 2023. Nilai tersebut mengalami penurunan 19,27% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai US$241,72 juta. 

Sementara, impor Indonesia dari Iran tercatat sebesar US$11,72 juta pada tahun lalu. Nilainya juga lebih rendah 19,37% dibandingkan pada 2022 yang sebesar US$11,72 juta.



Adapun komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke Iran pada 2023 yakni buah-buahan. Pasalnya, ekspor komoditas dengan kode HS 08 itu mencapai US$57,91 juta pada tahun lalu. 

Indonesia juga mengeskpor kendaraan dan bagiannya ke Iran senilai US$50,32 juta pada 2023. Produk kimia menempati posisi ketiga terbanyak diekspor ke Iran dengan nilai mencapai US$19,58 juta.

Berikut daftar beberapa komoditas yang diekspor Indonesia ke Iran pada 2023:
1. [HS08] Buah-buahan: US$57,91 juta
2. [HS 87] Kendaraan dan bagiannya: US$50,32 juta
3. [HS 38] Berbagai produk kimia: US$19,58 juta
4. [HS 44] Kayu dan barang dari kayu: US$18,95 juta
5. [HS 15] Lemak dan minyak hewani/nabati: US$11 juta
6. [HS 09] Kopi, teh, dan rempah-rempah: US$5,95 juta
7. [HS 21] Berbagai makanan olahan: US$5,41 juta
8. [HS 84] Mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya: US$4,17 juta
9. [HS 85] Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya: US$3,13 juta
10. [HS 34] Sabun dan preparat pembersih: US$3,06 juta



Penulis : Ririn oktaviani

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024