Ketika Semenanjung Arab Diguyur Hujan Lebat
Banjir besar menelan 18 korban tewas di Oman dan juga mengakibatkan kelumpuhan di beberapa negara Timur Tengah
Context.id, JAKARTA - Semenanjung Arab yang terkenal gersang dan bercurah hujan rendah malah diguyur hujan deras.
Akibatnya, terjadi bencana banjir di Dubai, Uni Emirat Arab dan sekitarnya, yang menelan korban jiwa.
Adapun Komite Nasional Manajemen Darurat Oman mengatakan bahwa di negaranya setidaknya 18 orang tewas akibat banjir tersebut.
Banjir itu memenuhi jalan raya dan menciptakan kondisi berbahaya di seluruh wilayah Dubai dan Oman, yang biasanya gersang dan tidak biasa dilanda hujan lebat dan banjir bandang.
Pusat Meteorologi Nasional di Abu Dhabi mengatakan bahwa curah hujan di UEA melampaui rekor apapun sejak 75 tahun lalu, dengan pencatatan yang dimulai pada 1949.
BACA JUGA
Daerah Khatm Al Shakla di luar Kota Al Ain, dekat perbatasan dengan Oman menerima curah hujan hingga setinggi 10 inchi dalam waktu kurang dari 24 jam.
Pusat Meteorologi menyebutnya sebagai peristiwa luar biasa dalam sejarah iklim UEA sejak dimulainya pencatatan data iklim dan diperkirakan beberapa jam mendatang akan terjadi pencatatan curah hujan dalam jumlah yang lebih besar.
Perlu diketahui, curah hujan sebesar 5,59 inchi telah turun di Dubai selama 24 jam. Sedangkan rata-rata curah hujan sebesar 3,73 inchi setiap tahun di Bandara Internasional Dubai, pusat perjalanan utama di Timur Tengah dan sekitarnya.
Otoritas Manajemen Krisis dan Bencana Darurat Nasional UEA mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah, dengan mobil harus di parkir di lokasi yang aman dan tinggi jauh dari daerah yang rawan banjir.
Badai dan hujan lebat di Oman, dalam beberapa hari terakhir menewaskan 10 anak sekolah dan seorang pengemudi dewasa di dalam kendaraan yang tersapu air banjir.
Sementara itu, negara-negara di Timur Tengah lainnya termasuk Qatar dan Arab Saudi, juga dilanda kondisi basah yang luar biasa pada pekan ini.
RELATED ARTICLES
Ketika Semenanjung Arab Diguyur Hujan Lebat
Banjir besar menelan 18 korban tewas di Oman dan juga mengakibatkan kelumpuhan di beberapa negara Timur Tengah
Context.id, JAKARTA - Semenanjung Arab yang terkenal gersang dan bercurah hujan rendah malah diguyur hujan deras.
Akibatnya, terjadi bencana banjir di Dubai, Uni Emirat Arab dan sekitarnya, yang menelan korban jiwa.
Adapun Komite Nasional Manajemen Darurat Oman mengatakan bahwa di negaranya setidaknya 18 orang tewas akibat banjir tersebut.
Banjir itu memenuhi jalan raya dan menciptakan kondisi berbahaya di seluruh wilayah Dubai dan Oman, yang biasanya gersang dan tidak biasa dilanda hujan lebat dan banjir bandang.
Pusat Meteorologi Nasional di Abu Dhabi mengatakan bahwa curah hujan di UEA melampaui rekor apapun sejak 75 tahun lalu, dengan pencatatan yang dimulai pada 1949.
BACA JUGA
Daerah Khatm Al Shakla di luar Kota Al Ain, dekat perbatasan dengan Oman menerima curah hujan hingga setinggi 10 inchi dalam waktu kurang dari 24 jam.
Pusat Meteorologi menyebutnya sebagai peristiwa luar biasa dalam sejarah iklim UEA sejak dimulainya pencatatan data iklim dan diperkirakan beberapa jam mendatang akan terjadi pencatatan curah hujan dalam jumlah yang lebih besar.
Perlu diketahui, curah hujan sebesar 5,59 inchi telah turun di Dubai selama 24 jam. Sedangkan rata-rata curah hujan sebesar 3,73 inchi setiap tahun di Bandara Internasional Dubai, pusat perjalanan utama di Timur Tengah dan sekitarnya.
Otoritas Manajemen Krisis dan Bencana Darurat Nasional UEA mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah, dengan mobil harus di parkir di lokasi yang aman dan tinggi jauh dari daerah yang rawan banjir.
Badai dan hujan lebat di Oman, dalam beberapa hari terakhir menewaskan 10 anak sekolah dan seorang pengemudi dewasa di dalam kendaraan yang tersapu air banjir.
Sementara itu, negara-negara di Timur Tengah lainnya termasuk Qatar dan Arab Saudi, juga dilanda kondisi basah yang luar biasa pada pekan ini.
POPULAR
RELATED ARTICLES