Stories - 16 January 2024
Beragam Tantangan di Balik Produksi Film Kereta Berdarah
Ceritanya menarik karena membahas juga kelas sosial, di samping set film yang cuma berada di gerbong kereta saja
Context.id, JAKARTA - Aktris Agnes Naomi sangat menggemari menyukai film horor dan percaya ada dimensi lain dalam kehidupan ini.
Agnes baru saja menyelesaikan proyek terbarunya yakni film bergenre horor dengan judul Kereta Berdarah.
Menurutnya film ini menawarkan hal baru dalam khazanah perfilman di Indonesia misalkan sosok makhluk dari dimensi lain berbeda dari film horor kebanyakan.
“Ceritanya menarik karena membahas juga kelas sosial, di samping set film yang cuma berada di gerbong kereta saja,” ujarnya saat mengunjungi Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (16/1/2024).
Dalam film itu, Agnes Naomi berperan sebagai Martha, seorang karakter yang terinspirasi dari sosok nonfiksi.
BACA JUGA
- Benarkah Data KAI Diretas Hacker?
- Destinasi Wisata Gratis di Singapura
- Profil Frederik X, Raja Baru Denmark
Martha, kata Agnes, adalah seorang anak yang berasal dari keluarga kaya raya dan terbiasa dengan fasilitas bagus. Latar belakang kelas sosial inilah yang mendorong Martha untuk menempati kelas VIP di kereta tersebut.
Menurutnya, begitu menerima tawaran film yang disutradarai Rizal Mantovani itu, dia segera melakukan riset tentang karakter Martha agar bisa lebih menjiwai karakter tersebut.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam proses pengambilan gambar di film itu adalah sebagian besar adegannya dilakukan di depan green screen sehingga mereka ditantang untuk lebih berimajinasi tentang situasi sesuai dengan adegannya.
“Misalkan adegannya kereta masuk ke terowongan lalu berbelok ke kanan, kita juga harus memiringkan badan ke kanan berimajinasi mengikuti gerak kereta,” tuturnya.
Agnes mengaku film tersebut merupakan genre horor pertama yang pernah diperani olehnya. Satu hal yang mendorong dia antusias terlibat dalam film tersebut yakni dia memang menyukai film dengan genre tersebut.
Selain itu, dia juga meyakini tentang dimensi lain dalam kehidupan ini. Dimensi yang juga merupakan tempat makhluk-makluk kasat mata yang tidak bisa dilihat.
“Aku percaya kita hidup berdampingan dengan dimensi yang belum bisa kita lihat atau interaksi langsung. Tapi kalau ditanya, ngulik banget tidak tapi aku percaya kita hidup tidak sendiri,” pungkasnya.
Berbeda dengan Agnes Naomi yang menggilai film horor, aktor Kiki Narendra yang juga terlibat di film Kereta Berdarah mengaku dia sebenarnya tidak menggemari film horor. Hal ini dikarenakan dia mengakui sebagai seorang penakut.
“Karena itu kalau tips supaya bisa menonton film horor ya tutup saja telinganya,” ujarnya.
Dalam film itu dia berperan sebagai Bara, seorang bupati yang daerahnya dilalui oleh kereta itu. Dia juga turut andil membangun jalur rel tersebut agar kereta bisa membawa penumpang ke sebuah resor baru.
Mirip seperti Naomi, menurutnya film itu cukup menantang karena pengambilan gambar dilakukan di depan green screen sehingga para pemeran memang dituntut untuk memainkan imajinasi mereka mengenai situasi sesuai dengan adegan.
Adapun aktris sekaligus penyanyi Zara Leola akan berperan sebagai Kembang. Karakter ini digambarkan sebagai adik dari Purnama. Keduanya, diceritakan sedang dalam perjalanan berlibur ke sebuah resor sebelum teror mengerikan terjadi.
Menurutnya, karakter Kembang dalam film itu adalah seorang adik, bertolak belakang dengan dirinya yang merupakan seorang anak sulung dan terbiasa mengawasi atau memberikan komando kepada adik-adiknya.
“Jadi di film ini aku harus berperan sebagai seorang adik yang mengikuti apa kata kakaknya,” tuturnya.
Di film itu, sosok Purnama juga merupakan seorang anak yang kehilangan orang tuanya sehingga agar bisa lebih menjiwai peran itu, dia sengaja tidak meminta orang tuanya untu mendampingi dia selama proses pengambilan gambar.
“Di situlah aku benar-benar merasa jauh dari orang tua dan makin menjiwai karakter ini,” tuturnya.
Adapun alur film Kereta Berdarah akan mengikuti perjalanan liburan dari kakak beradik beranam Purnama (Hana Malasan) dan Kembang (Zara Leola).
Purnama yang kala itu baru sembuh dari penyakit kanker ingin sedikit menghibur diri dengan berwisata bersama adiknya.
Tujuan liburan mereka adalah ke sebuah resor alam dengan pemandangan indah yang baru saja dibuka. Untuk pergi ke sana, keduanya harus menaiki kereta wisata yang khusus melayani perjalanan ke resor tujuan. Tak ada tanda-tanda yang aneh pada awalnya. Hanya, perjalanan memang akan panjang.
Kereta juga akan melewati setidaknya lima terowongan. Di sanalah, misteri mulai bermunculan. Sebab, tiap satu terowongan terlewati, satu gerbong paling akhir di kereta tersebut hilang.
Kini, nyawa penumpang dan petugas kereta jadi taruhan. Dari sini, teror horor berpadu dengan upaya menyelamatkan diri jadi suguhan cerita yang membuat film ini akan terlihat menarik.
Penulis : Noviarizal Fernandez
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Di Tengah Perang dan Pengungsian: Mengapa Warga Palestina Tak Mau Pergi?
Warga Palestina tetap bertahan di tengah perang karena keterikatan emosional terhadap tanah, identitas budaya, serta harapan akan masa depan yang ...
Context.id | 09-10-2024
Dua Pelopor Kecerdasan Buatan (AI) Raih Nobel Fisika 2024
Dua pelopor kecerdasan buatan (AI) menerima Nobel Fisika 2024 sebagai pengakuan atas kontribusi inovatif mereka dalam mengubah pemahaman kita tent ...
Context.id | 09-10-2024
Kembalinya Pedagang Maut Viktor Bout ke Perdagangan Senjata Global
Kembalinya Viktor Bout menggambarkan perjalanan kontroversialnya dari penjara menuju kembali terlibat dalam perdagangan senjata global yang komple ...
Context.id | 09-10-2024
Krisis Air Global, Tahun-tahun Terkering dalam Tiga Dekade
Krisis air global selama tiga dekade terakhir disebabkan oleh perubahan iklim dan pengelolaan yang buruk, berdampak pada lingkungan, sosial, dan e ...
Naufal Jauhar Nazhif | 09-10-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context