Stories - 08 January 2024

Heboh Kematian 3 Ekor Harimau di Kebun Binatang Medan

Satwa langka ini mengalami pneumonia dan renal disease karena menempati kandang yang tidak layak, rusak dan lembab.

Context.id, JAKARTA - Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah nasib yang dialami oleh seekor harimau di kebun bintang Medan. Sudah terkurung di dalam kebun binatang, harimau bernama Nurhaliza alias Putri itu ditemukan mati pada 31 Desember 2023.

Satwa langka yang bahkan mendekati kepunahan ini mengalami pneumonia dan renal disease karena menempati kandang yang tidak layak, rusak dan lembab.

Kematian Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) menjadi sorotan karena dalam dua bulan terakhir sudah ada tiga ekor harimau yang meregang nyawa di kebun binatang itu.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara, Rudianto Saragih Napitu mengatakan harimau betina berumur 9 tahun ini terakhir menjalani pemeriksaan kesehatan pada 14 November 2023. Dari pemeriksaan itu,  terdapat gangguan paru, nafas tersengal-sengal dan bersuara.

"Kemudian adanya radang dalam gambaran darah dan peningkatan BUN yang terkorelasi dengan hasil USG [penebalan dinding pelvis renalis dan dinding vesika urinaria], kondisi gigi kurang baik yang ditandai dengan penumpukan karang gigi," kata Rudianto, Senin (1/8/2024).



Menurutnya, sebelum meninggal Nurhaliza terlihat lesu, nafsu makan turun dari satu bulan yang lalu, disertai nafas berat dan berbunyi, pergerakan lambat dan lemah, serta nafas sesak dan sering muntah setelah makan.

"Diagnosa hasil medical check up harimau yang memiliki berat badan 50 kg itu karena mengalami pneumonia dan renal disease. Tim Medis telah melakukan nekropsi atau bedah bangkai, pada Senin 1 Januari 2023 pukul 10.11 WIB," ungkapnya.

Sebelumnya, ada dua kucing besar yang terlebih dahulu mati di kebun binatang itu yaitu seekor harimau Sumatra bernama Erha ditemukan tidak bernyawa pada 3 November 2023, dan seekor lagi, harimau Benggala bernama Avatar mati pada Desember 2023.

Kematian tiga ekor harimau dalam dua bulan terakhir melahirkan kecamatan keras pemerhati lingkungan. Wahana Lingkungan Hidup menemukan adanya indikasi pembiaran terhadap pengelolaan kebun binatang tersebut.

“Pemerintah tidak belajar dari pengalaman kematian harimau di Medan Zoo dan indikasi pembiaran. Dari peristiwa yang kesekian kali ini, patut bagi Pemerintah dalam hal ini pihak Dirjen KSDAE KLHK RI untuk mengevaluasi total pengelolaan Kebun Binatang Medan," kata Direktur Walhi  Sumut, Rianda Purba


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Perebutan Likuiditas di Indonesia, Apa Itu?

Likuditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Suku Inuit di Alaska, Tetap Sehat Walau Tak Makan Sayur

Suku Inuit tetap sehat karena memakan banyak organ daging mentah yang mempunyai kandungan vitamin C, nutrisi, dan lemak jenuh tinggi

Context.id | 26-07-2024

Dampingi Korban Kekerasan Seksual Malah Terjerat UU ITE

Penyidik dianggap tidak memperhatikan dan berupaya mencari fakta-fakta yang akurat berkaitan dengan kasus kekerasan seksual

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Ini Aturan Penggunaan Bahan Pengawet Makanan

Pengawet makanan dari bahan kimia boleh digunakan dengan batas kadar yang sudah ditentukan BPOM

Noviarizal Fernandez | 25-07-2024