Pengguna Terus Turun, Netflix Digugat Investor
Netflix digugat investor karena meremehkan penurunan jumlah pengguna dan optimis yang berlebihan.
Context.id, JAKARTA - Netflix Inc. digugat investor karena meremehkan penurunan jumlah pengguna dan optimis yang berlebihan terhadap prospek bisnisnya, sehingga dianggap menyesatkan.
Diketahui sebelumnya Netflix menyatakan bahwa penurunan dikarenakan banyaknya pelanggan yang membagi akun yang dimiliki dengan orang lain.
Selain itu, Netflix juga menyatakan bahwa penurunan ini diakibatkan oleh meningkatnya persaingan dengan layanan streaming lainnya, seperti Disney+, HBO Max, iQiyi, Prime Video, Viu, dan Hulu.
Menurut para investor, Netflix dianggap meremehkan dampak-dampak ini dan memberikan informasi prospek bisnisnya yang dirasa menyesatkan tentang kehilangan pelanggan. Akibat informasi yang menyesatkan ini, investor mengaku telah mengalami kerugian yang signifikan.
“Akibat tindakan dan kelalaian tergugat (Netflix) yang salah dan penurunan tajam dalam nilai pasar perusahaan, penggugat dan class member lainnya telah menderita kerugian dan kerusakan yang signifikan,” ujar pengaduan dari investor.
Pada periode Januari - Maret 2022, Netflix kehilangan 200.000 anggota. Penurunan anggota ini disebut-sebut sebagai penurunan terendah sejak sepuluh tahun terakhir.
Hal inipun berakibat pada harga saham Netflix yang merosot hingga 48,87 persen pada periode 6 April - 6 Mei 2022. Melansir dari Axios, Netflix juga telah kehilangan nilai pasar hingga US$200 miliar.
RELATED ARTICLES
Pengguna Terus Turun, Netflix Digugat Investor
Netflix digugat investor karena meremehkan penurunan jumlah pengguna dan optimis yang berlebihan.
Context.id, JAKARTA - Netflix Inc. digugat investor karena meremehkan penurunan jumlah pengguna dan optimis yang berlebihan terhadap prospek bisnisnya, sehingga dianggap menyesatkan.
Diketahui sebelumnya Netflix menyatakan bahwa penurunan dikarenakan banyaknya pelanggan yang membagi akun yang dimiliki dengan orang lain.
Selain itu, Netflix juga menyatakan bahwa penurunan ini diakibatkan oleh meningkatnya persaingan dengan layanan streaming lainnya, seperti Disney+, HBO Max, iQiyi, Prime Video, Viu, dan Hulu.
Menurut para investor, Netflix dianggap meremehkan dampak-dampak ini dan memberikan informasi prospek bisnisnya yang dirasa menyesatkan tentang kehilangan pelanggan. Akibat informasi yang menyesatkan ini, investor mengaku telah mengalami kerugian yang signifikan.
“Akibat tindakan dan kelalaian tergugat (Netflix) yang salah dan penurunan tajam dalam nilai pasar perusahaan, penggugat dan class member lainnya telah menderita kerugian dan kerusakan yang signifikan,” ujar pengaduan dari investor.
Pada periode Januari - Maret 2022, Netflix kehilangan 200.000 anggota. Penurunan anggota ini disebut-sebut sebagai penurunan terendah sejak sepuluh tahun terakhir.
Hal inipun berakibat pada harga saham Netflix yang merosot hingga 48,87 persen pada periode 6 April - 6 Mei 2022. Melansir dari Axios, Netflix juga telah kehilangan nilai pasar hingga US$200 miliar.
POPULAR
RELATED ARTICLES