Share

Home Stories

Stories 21 April 2022

Pengguna Netflix Turun Drastis, Bagaimana Sahamnya?

Saham Netflix di Wall Street kini merosot akibat penurunan pelanggan paling drastis selama sepuluh tahun terakhir.

Context.id, JAKARTA - Netflix kehilangan 200.000 pengguna pada periode Januari-Maret 2022. Hal ini disebut-sebut sebagai penurunan paling drastis dalam sepuluh tahun terakhir.

Hal ini terjadi setelah perusahaan menaikkan harga di pasar utama Netflix, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Pada waktu yang bersamaan, perusahaan streaming ini juga menghentikan layanannya di Rusia, sehingga jumlah pengguna pun berkurang.

Saham Netflix di Wall Street kini merosot hingga 39 persen pada Rabu (20/4/2022). Kapitalisasi pasar perusahaan juga turun US$50 miliar atau setara dengan Rp717,85 triliun.

Melansir dari Al Jazeera, layanan Netflix bahkan diproyeksikan menyusut hingga 2 juta pelanggan lagi pada kuartal kedua tahun ini.

“Masalah besar dengan Netflix adalah terlalu mudah untuk meninggalkan layanan,” ujar Russ Mould, direktur investasi di AJ Bell.

Netflix memperkirakan ada lebih banyak kerugian yang datang. Oleh karena itu, pihak Netflix mulai menindak pengguna yang berbagi akun. Apalagi ada 100 juta rumah tangga yang telah melanggar aturan dengan membagikan kata sandi.

Kebijakan baru sedang dijalankan Netflix untuk mengantisipasi penurunan drastis dengan menghadirkan iklan. Dilansir dari USA Today, pada laporan kuartal pertama Netflix, perusahaan streaming ini akan menyertakan iklan dengan harga layanan yang lebih rendah di masa yang akan datang.

Dalam panggilan telefon USA Today dengan salah satu pendiri Netflix Reed Hastings mengatakan, sebenarnya ia menentang fitur periklanan yang kompleks. Ia lebih menyukai fitur berlangganan yang menurutnya lebih sederhana.

“Tapi (secara luas) saya lebih memilih pilihan mayoritas konsumen,” ujar Hastings.

Pasalnya, konsumen kebanyakan lebih suka membayar hal yang lebih rendah dan tidak begitu peduli pada iklan. Namun, hal itu akan menghilangkan salah satu daya tarik utama Netflix, yakni menonton acara TV atau film tanpa gangguan iklan.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 21 April 2022

Pengguna Netflix Turun Drastis, Bagaimana Sahamnya?

Saham Netflix di Wall Street kini merosot akibat penurunan pelanggan paling drastis selama sepuluh tahun terakhir.

Context.id, JAKARTA - Netflix kehilangan 200.000 pengguna pada periode Januari-Maret 2022. Hal ini disebut-sebut sebagai penurunan paling drastis dalam sepuluh tahun terakhir.

Hal ini terjadi setelah perusahaan menaikkan harga di pasar utama Netflix, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Pada waktu yang bersamaan, perusahaan streaming ini juga menghentikan layanannya di Rusia, sehingga jumlah pengguna pun berkurang.

Saham Netflix di Wall Street kini merosot hingga 39 persen pada Rabu (20/4/2022). Kapitalisasi pasar perusahaan juga turun US$50 miliar atau setara dengan Rp717,85 triliun.

Melansir dari Al Jazeera, layanan Netflix bahkan diproyeksikan menyusut hingga 2 juta pelanggan lagi pada kuartal kedua tahun ini.

“Masalah besar dengan Netflix adalah terlalu mudah untuk meninggalkan layanan,” ujar Russ Mould, direktur investasi di AJ Bell.

Netflix memperkirakan ada lebih banyak kerugian yang datang. Oleh karena itu, pihak Netflix mulai menindak pengguna yang berbagi akun. Apalagi ada 100 juta rumah tangga yang telah melanggar aturan dengan membagikan kata sandi.

Kebijakan baru sedang dijalankan Netflix untuk mengantisipasi penurunan drastis dengan menghadirkan iklan. Dilansir dari USA Today, pada laporan kuartal pertama Netflix, perusahaan streaming ini akan menyertakan iklan dengan harga layanan yang lebih rendah di masa yang akan datang.

Dalam panggilan telefon USA Today dengan salah satu pendiri Netflix Reed Hastings mengatakan, sebenarnya ia menentang fitur periklanan yang kompleks. Ia lebih menyukai fitur berlangganan yang menurutnya lebih sederhana.

“Tapi (secara luas) saya lebih memilih pilihan mayoritas konsumen,” ujar Hastings.

Pasalnya, konsumen kebanyakan lebih suka membayar hal yang lebih rendah dan tidak begitu peduli pada iklan. Namun, hal itu akan menghilangkan salah satu daya tarik utama Netflix, yakni menonton acara TV atau film tanpa gangguan iklan.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025