Share

Home Stories

Stories 07 Juni 2023

Rumah Tusuk Sate Bikin Untung atau Buntung?

Rumah tusuk sate dianggap membawa kesialan kepada penghuninya. Benarkah?

Ilustrasi pembangunan perumahan - JIBI

Context.id, JAKARTA - Rumah 'tusuk sate' sudah sejak lama menjadi momok bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian. Pasalnya, rumah yang masuk kategori 'tusuk sate' ini dianggap membawa kesialan dan sulit untuk dijual kembali.

Secara umum, rumah 'tusuk sate' memiliki fasad yang menghadap langsung dengan jalan lurus. Umumnya ruas jalan sekitar rumah tusuk sate membentuk 'T' dengan posisi rumah di pangkal pertemuan dua garis pada huruf tersebut.

Dengan kata lain, rumah tusuk sate biasanya bisa langsung terlihat dari ujung jalan lurus lantaran tidak ada yang menghalangi.

BACA JUGA     Sherpa, Sang Penyelamat Menuju Puncak Gunung Everest 

Sejak dahulu hingga kini, mitos mengenai rumah tusuk sate ini berkembang di masyarakat. Yang pasti, rumah tusuk sate tersebut dianggap akan membawa kesialan kepada salah satu pemilik atau orang yang tinggal di situ mulai dari penyakit, rawan kecelakaan dan gangguan terhadap keharmonisan keluarga.

Alhasil, banyak pemilik rumah dengan posisi tusuk sate kesulitan untuk menjual kembali rumahnya, meski ditawarkan dengan harga murah dan sudah direnovasi.

Faktanya, rumah tusuk sate tidak semengerikan mitos yang dipegang oleh masyarakat tersebut. Bahkan, rumah tusuk sate bisa menguntungkan pembelinya.

BACA JUGA    ST010 Laris Manis, Cek Jadwal Penawaran 4 SBN Ritel Ini 

Pakar Feng Shui, Suhu Xiang Yi membeberkan bahwa rumah tusuk sate bisa menjadi lokasi yang bagus untuk berbisnis karena bisa terlihat dari berbagai sisi.

Selain itu, jika ingin dihuni, rumah tusuk sate bisa ditata ulang arahnya agar mendapatkan energi yang positif.

“Jadi memang banyak mitos ya, tetapi untuk berbisnis rumah tusuk sate ini sangat bagus. Tetapi jika ingin dijadikan tempat tinggal, cukup ditata ulang saja,” tuturnya kepada Context.id di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

 

 

Mitos Rumah Tusuk Sate


 
Terkait mitos rumah tusuk sate mendatangkan penyakit, Xiang Yi menilai hunian yang berhadapan langsung dengan jalan dan tanpa penghalang apapun memiliki aliran angin yang sangat kuat. Aliran angin itu akan membawa debu dan kotoran yang membawa penyakit bagi pemilik rumah.

Oleh karena itu, pemilik hunian disarankan, jika memiliki anggaran lebih, untuk memindahkan pintu dan jendela rumah ke samping. 

"Bukan berhadapan langsung dengan jalan, sehingga debu dan kotoran bisa dihindari."

 

BACA JUGA    10 Orang Terkaya di Dunia, Bernard Arnault Masih Jawara

 
Xiang Yi juga menilai mitos rawan kecelakaan memang wajar berkembang lantaran rumah tusuk sate berhadapan langsung dengan jalan lurus sehingga dapat tertabrak mobil maupun motor yang dikemudikan dengan tidak hati-hati.

"Solusinya adalah menaruh pot bunga berukuran besar di depan rumah sehingga jika ada pengendara motor maupun mobil yang lalai, tidak langsung menabrak rumah, tetapi terhalang oleh pot bunga," jelasnya. 
 
Selain itu, pemilik rumah tusuk sate juga bisa memasang pagar besi dan dinding untuk menghindari kecelakaan tersebut. Menurutnya, tanah bagian depan juga mesti disisakan untuk halaman untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
 
Xiang Yi juga menjelaskan mengenai mitos rumah tusuk sate yang dapat mengganggu keharmonisan keluarga. Dia menilai hunian tersebut juga bisa terpapar sinar matahari langsung sehingga membuat rumah menjadi panas dan berdampak ke suasana hati pemilik rumah. 
 
"Solusinya, pasanglah Air Conditioner [AC] dan kanopi yang agak lebar di halaman rumah, ditambah tanaman pohon yang rindang, sehingga rumah tusuk sate tetap bisa sejuk, meskipun terkena sinaran matahari secara langsung."



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Oktaviano Donald

Stories 07 Juni 2023

Rumah Tusuk Sate Bikin Untung atau Buntung?

Rumah tusuk sate dianggap membawa kesialan kepada penghuninya. Benarkah?

Ilustrasi pembangunan perumahan - JIBI

Context.id, JAKARTA - Rumah 'tusuk sate' sudah sejak lama menjadi momok bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian. Pasalnya, rumah yang masuk kategori 'tusuk sate' ini dianggap membawa kesialan dan sulit untuk dijual kembali.

Secara umum, rumah 'tusuk sate' memiliki fasad yang menghadap langsung dengan jalan lurus. Umumnya ruas jalan sekitar rumah tusuk sate membentuk 'T' dengan posisi rumah di pangkal pertemuan dua garis pada huruf tersebut.

Dengan kata lain, rumah tusuk sate biasanya bisa langsung terlihat dari ujung jalan lurus lantaran tidak ada yang menghalangi.

BACA JUGA     Sherpa, Sang Penyelamat Menuju Puncak Gunung Everest 

Sejak dahulu hingga kini, mitos mengenai rumah tusuk sate ini berkembang di masyarakat. Yang pasti, rumah tusuk sate tersebut dianggap akan membawa kesialan kepada salah satu pemilik atau orang yang tinggal di situ mulai dari penyakit, rawan kecelakaan dan gangguan terhadap keharmonisan keluarga.

Alhasil, banyak pemilik rumah dengan posisi tusuk sate kesulitan untuk menjual kembali rumahnya, meski ditawarkan dengan harga murah dan sudah direnovasi.

Faktanya, rumah tusuk sate tidak semengerikan mitos yang dipegang oleh masyarakat tersebut. Bahkan, rumah tusuk sate bisa menguntungkan pembelinya.

BACA JUGA    ST010 Laris Manis, Cek Jadwal Penawaran 4 SBN Ritel Ini 

Pakar Feng Shui, Suhu Xiang Yi membeberkan bahwa rumah tusuk sate bisa menjadi lokasi yang bagus untuk berbisnis karena bisa terlihat dari berbagai sisi.

Selain itu, jika ingin dihuni, rumah tusuk sate bisa ditata ulang arahnya agar mendapatkan energi yang positif.

“Jadi memang banyak mitos ya, tetapi untuk berbisnis rumah tusuk sate ini sangat bagus. Tetapi jika ingin dijadikan tempat tinggal, cukup ditata ulang saja,” tuturnya kepada Context.id di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

 

 

Mitos Rumah Tusuk Sate


 
Terkait mitos rumah tusuk sate mendatangkan penyakit, Xiang Yi menilai hunian yang berhadapan langsung dengan jalan dan tanpa penghalang apapun memiliki aliran angin yang sangat kuat. Aliran angin itu akan membawa debu dan kotoran yang membawa penyakit bagi pemilik rumah.

Oleh karena itu, pemilik hunian disarankan, jika memiliki anggaran lebih, untuk memindahkan pintu dan jendela rumah ke samping. 

"Bukan berhadapan langsung dengan jalan, sehingga debu dan kotoran bisa dihindari."

 

BACA JUGA    10 Orang Terkaya di Dunia, Bernard Arnault Masih Jawara

 
Xiang Yi juga menilai mitos rawan kecelakaan memang wajar berkembang lantaran rumah tusuk sate berhadapan langsung dengan jalan lurus sehingga dapat tertabrak mobil maupun motor yang dikemudikan dengan tidak hati-hati.

"Solusinya adalah menaruh pot bunga berukuran besar di depan rumah sehingga jika ada pengendara motor maupun mobil yang lalai, tidak langsung menabrak rumah, tetapi terhalang oleh pot bunga," jelasnya. 
 
Selain itu, pemilik rumah tusuk sate juga bisa memasang pagar besi dan dinding untuk menghindari kecelakaan tersebut. Menurutnya, tanah bagian depan juga mesti disisakan untuk halaman untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
 
Xiang Yi juga menjelaskan mengenai mitos rumah tusuk sate yang dapat mengganggu keharmonisan keluarga. Dia menilai hunian tersebut juga bisa terpapar sinar matahari langsung sehingga membuat rumah menjadi panas dan berdampak ke suasana hati pemilik rumah. 
 
"Solusinya, pasanglah Air Conditioner [AC] dan kanopi yang agak lebar di halaman rumah, ditambah tanaman pohon yang rindang, sehingga rumah tusuk sate tetap bisa sejuk, meskipun terkena sinaran matahari secara langsung."



Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Oktaviano Donald


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025