Stories - 07 June 2023

BPS: Jumlah Pekerja Profesional Perempuan Turun

Tenaga kerja profesional perempuan sempat meningkat pada 2021, tetapi menurun pada 2022.


Sejumlah karyawan memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis - Rachman

Context.id, JAKARTA - Badan Pusat Statistis (BPS) melaporkan jumlah tenaga kerja profesional perempuan di Indonesia semakin menurun sejak 2022.

Padahal, tenaga kerja profesional perempuan sempat meningkat pada 2021 yaitu mencapai 49,99 persen. Jumlah tenaga kerja profesional perempuandi Tanah Air kemudian menurun pada 2022 menjadi 48,65 persen atau turun 1,34 persen.

Jika dibagi dari segi wilayah dari total 48,65 persen pekerja profesional perempuan di Indonesia, Provinsi Sumatera Barat menjadi daerah dengan perempuan pekerja profesional paling banyak yaitu sebesar 60,1 persen pada 2022.

BACA JUGA Sistem Pemilu Tertutup Jadi Polemik, Begini Sejarahnya

Provinsi Gorontalo berada di posisi kedua dengan jumlah perempuan profesional sebanyak 59,52 persen.Selanjutnya adalah Provinsi Sulawesi Utara dengan 55,39 persen.

Provinsi Sulawesi Barat menyusul dengan 54,82 persen pekerja profesional perempuan dan Provinsi Aceh pada urutan berikutnya dengan 54,08 persen.

Sementara itu, tiga provinsi dengan jumlah pekerja profesional perempuan terendah adalah Banten dengan 42,25 persen, Papua Barat 41,61 persen danProvinsi Papua sekitar 34,91 persen.

Pekerjaan Profesional Perempuan

BPS mencatat ada 52,74 juta perempuan yang menjadi pekerja di seluruh Indonesia pada 2022.

Dari jumlah itu, sebanyak 24,44 persen di antaranya menjadi tenaga usaha penjualan.

Sekitar 24,6 persen pekerja profesional perempuan lainnya berusaha pada bidang perkebunan, pertanian serta peternakan dan kehutanan.

BACA JUGA Tadashi Yanai dan Transformasi Toko Warisan Jadi Uniqlo

Adapun, pekerja laki-laki paling banyak berprofesi sebagai tenaga produksi, operator alat angkutan, dan pekerja kasar dengan proporsi sebesar 36,34 persen.

Selanjutnya adalah tenaga usaha pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan perburuan yang sebesar 29,83 persen.


Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Oktaviano Donald

MORE  STORIES

Apa Itu Bursa Karbon Indonesia?

Indonesia meluncurkan bursa karbon yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak krisis iklim

Noviarizal Fernandez | 27-09-2023

Tok! Pemerintah Segera Batasi Social Commerce

Pemerintah benar-benar menunjukkan keseriusan mengatur social commerce yang menjadi ajang jual beli produk impor dan menggerus UMKM

Noviarizal Fernandez | 25-09-2023

Fintech Terus Sasar Pendanaan UMKM

Perusahaan teknologi finansial terus menyasar pembiayaan bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah.

Noviarizal Fernandez | 25-09-2023

Minat Tinggi Warga Ikut Uji Coba Kereta Cepat

Tiket untuk ikut uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh sudah ludes. Padahal, tiket gratis untuk uji coba tahap dua baru dibuka kemarin ...

Noviarizal Fernandez | 25-09-2023