Share

Home Originals

Originals 22 Februari 2023

Kenapa Presiden Indonesia Banyak dari Jawa?

Hingga saat ini, Presiden Indonesia selalu dari Jawa. Mulai dari Sukarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi.

Context.id, JAKARTA - Sebenarnya sih, nggak ada satupun peraturan di Indonesia yang mengatur bahwa hanya orang keturunan Jawa yang boleh jadi presiden. Namun hingga saat ini, Presiden Indonesia selalu dari Jawa. Mulai dari Sukarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi.

Sebenarnya hal ini tidak terlepas dari superioritas yang dimiliki Suku Jawa. Mulai dari, pulau yang memiliki penduduk paling banyak, suku paling banyak, pusat pemerintahan, hingga sejarah Indonesia yang berpusat di Jawa. 

Tak heran, bahkan ramalan Jayabaya juga menyebutkan bahwa penguasa Indonesia merupakan keturunan Majapahit yang lagi-lagi berasal dari Jawa. 

Lalu, Menteri Korrdinator Investasi dan Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan juga menyatakan, “Kalau Anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya enggak tahu 25 tahun lagi, sudah lupain deh. Nggak usah kita memaksakan diri kita. Sakit hati, yang bikin sakit hati ya kita sendiri.”


Originals 22 Februari 2023

Kenapa Presiden Indonesia Banyak dari Jawa?

Hingga saat ini, Presiden Indonesia selalu dari Jawa. Mulai dari Sukarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi.

Context.id, JAKARTA - Sebenarnya sih, nggak ada satupun peraturan di Indonesia yang mengatur bahwa hanya orang keturunan Jawa yang boleh jadi presiden. Namun hingga saat ini, Presiden Indonesia selalu dari Jawa. Mulai dari Sukarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi.

Sebenarnya hal ini tidak terlepas dari superioritas yang dimiliki Suku Jawa. Mulai dari, pulau yang memiliki penduduk paling banyak, suku paling banyak, pusat pemerintahan, hingga sejarah Indonesia yang berpusat di Jawa. 

Tak heran, bahkan ramalan Jayabaya juga menyebutkan bahwa penguasa Indonesia merupakan keturunan Majapahit yang lagi-lagi berasal dari Jawa. 

Lalu, Menteri Korrdinator Investasi dan Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan juga menyatakan, “Kalau Anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya enggak tahu 25 tahun lagi, sudah lupain deh. Nggak usah kita memaksakan diri kita. Sakit hati, yang bikin sakit hati ya kita sendiri.”



RELATED ARTICLES

Mengapa Harga Emas Naik-Turun Seperti Rollercoaster? Ini Sejarahnya

Dalam dunia yang makin tak menentu dari perang dagang hingga ketegangan geopolitik emas kembali menjadi primadona.

Naufal Jauhar Nazhif . 30 April 2025

Salib: Dari Alat Hukuman Brutal Menjadi Simbol Iman

Salib tidak lagi dibaca sebagai instrumen hukuman, melainkan lambang kasih ilahi.

Naufal Jauhar Nazhif . 29 April 2025

Emas Diburu dan Harganya Melambung, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Seperti banyak fenomena dalam pasar keuangan, emas bergerak mengikuti kekuatan klasik: ketakutan, ketidakpastian dan tentu saja, logika ekonomi dasar.

Naufal Jauhar Nazhif . 28 April 2025

Jumbo, Saat Film Animasi Indonesia Mencetak Sejarah di Layar Lebar

Di tengah dominasi horor dan drama cinta rumit, sebuah film animasi lokal mencuri perhatian dan pecahkan rekor

Renita Sukma . 25 April 2025