Kenapa Ada Valentine?
Pada abad ke-5, Paus Gelasius I menjadikan 14 Februari menjadi hari Santo Valentine untuk mengusir ritual pangan penghormatan Dewa Romawi.
Context.id, JAKARTA - Ribuan tahun yang lalu, ada sebuah festival kesuburan bernama Lupercalia, sebuah perayaan untuk menghormati Dewa Pertanian Romawi serta para pendiri Romawi.
Kemudian, mereka akan mengorbankan kambing dan anjing yang akan dipotong dan kulit kambing akan dieluskan ke pipi wanita Romawi serta hasil panennya.
Lalu, nama-nama wanita muda di seluruh kota akan dimasukan ke dalam guci besar untuk mengikuti perjodohan dimana namanya akan diambil oleh para pria lajang. Pasangan itu pun kemudian akan dipasangkan selama Lupercalia. Sayangnya, walaupun tujuannya baik, festival ini juga dilakukan sembari bermabuk-mabukan.
Sampailah ke saat era kekristenan lahir, dimana festival ini hampir tidak boleh dirayakan. Pasalnya, selain tidak baik, hal ini juga merupakan penghormatan pada Dewa Romawi yang bertentangan dengan ajaran Kristen.
Lalu pada abad ke-5, Paus Gelasius I menjadikan 14 Februari menjadi hari Santo Valentine untuk mengusir ritual pangan penghormatan Dewa Romawi.
RELATED ARTICLES
Kenapa Ada Valentine?
Pada abad ke-5, Paus Gelasius I menjadikan 14 Februari menjadi hari Santo Valentine untuk mengusir ritual pangan penghormatan Dewa Romawi.
Context.id, JAKARTA - Ribuan tahun yang lalu, ada sebuah festival kesuburan bernama Lupercalia, sebuah perayaan untuk menghormati Dewa Pertanian Romawi serta para pendiri Romawi.
Kemudian, mereka akan mengorbankan kambing dan anjing yang akan dipotong dan kulit kambing akan dieluskan ke pipi wanita Romawi serta hasil panennya.
Lalu, nama-nama wanita muda di seluruh kota akan dimasukan ke dalam guci besar untuk mengikuti perjodohan dimana namanya akan diambil oleh para pria lajang. Pasangan itu pun kemudian akan dipasangkan selama Lupercalia. Sayangnya, walaupun tujuannya baik, festival ini juga dilakukan sembari bermabuk-mabukan.
Sampailah ke saat era kekristenan lahir, dimana festival ini hampir tidak boleh dirayakan. Pasalnya, selain tidak baik, hal ini juga merupakan penghormatan pada Dewa Romawi yang bertentangan dengan ajaran Kristen.
Lalu pada abad ke-5, Paus Gelasius I menjadikan 14 Februari menjadi hari Santo Valentine untuk mengusir ritual pangan penghormatan Dewa Romawi.
POPULAR
RELATED ARTICLES