Share

Home Stories

Stories 18 April 2022

Apa yang Terjadi Jika Putin Hadir di Acara Puncak G20?

Jika Putin datang, diperkirakan Presiden Amerika, Perdana Menteri Australia, dan Perdana Menteri Kanada kompak tak mau satu meja dengan Putin.

Context.id, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyova menegaskan, bahwa Presiden Vladimir Putin berencana hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 atau acara puncak dari G20.

“Merujuk persiapan awal, Presiden Putin memastikan niatnya untuk datang ke Bali. Dia menanggapi dengan positif undangan Presiden Joko Widodo,” ujar Vorobyova saat diwawancarai Tempo di rumah dinas kedutaan besar Rusia, Jakarta Selatan, Jumat (15/4/2022).

Dengan demikian, kepanitiaan G20 tahun ini tetap mengundang seluruh anggota forum, termasuk Rusia.

“Jadi, menarik isu yang tidak ada hubungannya dengan agenda G20, apakah akan ada nilai tambahnya? Apakah juga akan menyelesaikan krisis?” ujar Vorobyova.

Seperti yang diketahui, perang Rusia-Ukraina berpengaruh pada dinamika forum internasional G20. Jika Putin benar-benar datang, diperkirakan Presiden Amerika Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, kompak tak mau satu meja dengan Putin di forum G20 nanti.

Melansir Bloomberg, Amerika bahkan sudah mengancam untuk absen pada pertemuan G20 jika perwakilan Rusia muncul dalam pertemuan menteri keuangan pada 20 April mendatang.

“Saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” ujar Menteri Keuangan AS, Jenet Yellen saat sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS.

Negara-negara G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan AS) juga tengah menilai apakah Rusia juga harus dikeluarkan dari forum G20 karena tindakannya pada Ukraina.

“Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20,” kata seorang pejabat senior di G7.

 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 18 April 2022

Apa yang Terjadi Jika Putin Hadir di Acara Puncak G20?

Jika Putin datang, diperkirakan Presiden Amerika, Perdana Menteri Australia, dan Perdana Menteri Kanada kompak tak mau satu meja dengan Putin.

Context.id, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyova menegaskan, bahwa Presiden Vladimir Putin berencana hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 atau acara puncak dari G20.

“Merujuk persiapan awal, Presiden Putin memastikan niatnya untuk datang ke Bali. Dia menanggapi dengan positif undangan Presiden Joko Widodo,” ujar Vorobyova saat diwawancarai Tempo di rumah dinas kedutaan besar Rusia, Jakarta Selatan, Jumat (15/4/2022).

Dengan demikian, kepanitiaan G20 tahun ini tetap mengundang seluruh anggota forum, termasuk Rusia.

“Jadi, menarik isu yang tidak ada hubungannya dengan agenda G20, apakah akan ada nilai tambahnya? Apakah juga akan menyelesaikan krisis?” ujar Vorobyova.

Seperti yang diketahui, perang Rusia-Ukraina berpengaruh pada dinamika forum internasional G20. Jika Putin benar-benar datang, diperkirakan Presiden Amerika Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, kompak tak mau satu meja dengan Putin di forum G20 nanti.

Melansir Bloomberg, Amerika bahkan sudah mengancam untuk absen pada pertemuan G20 jika perwakilan Rusia muncul dalam pertemuan menteri keuangan pada 20 April mendatang.

“Saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” ujar Menteri Keuangan AS, Jenet Yellen saat sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS.

Negara-negara G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan AS) juga tengah menilai apakah Rusia juga harus dikeluarkan dari forum G20 karena tindakannya pada Ukraina.

“Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20,” kata seorang pejabat senior di G7.

 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Sushila Karki, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Nepal

Setelah meredanya gelombang protes di Nepal, Sushila Karki ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sementara dan disebut menandakan tumbuhnya kepercayaan ...

Renita Sukma . 16 September 2025

Penembak Aktivis Charlie Kirk Ditangkap Setelah 33 Jam Diburu

Tyler Robinson, pria 22 tahun dari Utah, berhasil ditangkap setelah buron 33 jam atas tuduhan membunuh aktivis konservatif Charlie Kirk

Renita Sukma . 14 September 2025

Setelah Penggerebekan Imigrasi AS, Pekerja Korea Selatan Dipulangkan

Sekitar 300 pekerja Korea Selatan akhirnya kembali ke negara setelah sempat ditahan oleh imigrasi AS.

Renita Sukma . 14 September 2025

Ada Tuntutan Bubarkan DPR, Secara Hukum Indonesia Bisa?

Tuntutan pembubaran DPR menggaung saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025. Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyebut hal itu secara hukum tid ...

Renita Sukma . 14 September 2025