Share

Stories 13 April 2022

Kenapa Kinder Joy Ditarik dari Sejumlah Negara?

Bukan hanya di Indonesia, beberapa negara seperti Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda dan Swedia lebih dulu menarik peredaran Kinder Joy dari pasarnya.

Context.id, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan sementara peredaran produk cokelat merk Kinder karena diduga mengandung bakteri Salmonella, Selasa (12/4/2022).

“Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella,” ujar BPOM dari laman resminya.

Produk merk Kinder yang terdaftar di Indonesia merupakan produksi dari India dengan nama varian produk Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls. Meski begitu, BPOM tetap memeriksa ketiga varian tersebut dengan cara random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia.

Bukan hanya di Indonesia, beberapa negara seperti Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda dan Swedia lebih dulu menarik peredaran Kinder Joy dari pasarnya. Hal ini merupakan buntut dari meningkatnya kasus keracunan Salmonella pada anak yang terjadi pada dua minggu sebelum Hari Raya Paskah.

Sebelumnya, Food Standard Agency Inggris menerbitkan peringatan terkait penarikan secara sukarela produk cokelat merek Kinder Surprise, Sabtu (2/4/2022). Produk ini diduga terkontaminasi bakteri Salmonella, menyusul 63 anak di Inggris jatuh sakit karenanya.

Meskipun belum dapat dibuktikan kebenarannya, pihak Kinder menyampaikan permintaan maaf dan melakukan tindakan preventif dengan menarik semua produk Kinder Surprice dari pasaran.

“Walaupun produk Kinder yang telah dijual ke pasar tidak ada yang terbukti mengandung salmonella, kami telah mendapatkan beberapa keluhan dari masyarakat. Oleh karena itu, kami akan menangani hal ini dengan sangat serius karena layanan konsumen adalah prioritas utama kami,” ujar Kinder dalam keterangan resminya.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bakteri salmonella merupakan bakteri yang dapat menyebabkan orang sakit salmonellosis, sebuah penyakit yang menyebabkan diare, demam, dan sakit perut. Bakteri ini sudah menyebabkan sekitar 1,35 juta infeksi, 26.500 rawat inap, dan 420 kematian di Amerika setiap tahunnya.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 13 April 2022

Kenapa Kinder Joy Ditarik dari Sejumlah Negara?

Bukan hanya di Indonesia, beberapa negara seperti Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda dan Swedia lebih dulu menarik peredaran Kinder Joy dari pasarnya.

Context.id, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan sementara peredaran produk cokelat merk Kinder karena diduga mengandung bakteri Salmonella, Selasa (12/4/2022).

“Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella,” ujar BPOM dari laman resminya.

Produk merk Kinder yang terdaftar di Indonesia merupakan produksi dari India dengan nama varian produk Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls. Meski begitu, BPOM tetap memeriksa ketiga varian tersebut dengan cara random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia.

Bukan hanya di Indonesia, beberapa negara seperti Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda dan Swedia lebih dulu menarik peredaran Kinder Joy dari pasarnya. Hal ini merupakan buntut dari meningkatnya kasus keracunan Salmonella pada anak yang terjadi pada dua minggu sebelum Hari Raya Paskah.

Sebelumnya, Food Standard Agency Inggris menerbitkan peringatan terkait penarikan secara sukarela produk cokelat merek Kinder Surprise, Sabtu (2/4/2022). Produk ini diduga terkontaminasi bakteri Salmonella, menyusul 63 anak di Inggris jatuh sakit karenanya.

Meskipun belum dapat dibuktikan kebenarannya, pihak Kinder menyampaikan permintaan maaf dan melakukan tindakan preventif dengan menarik semua produk Kinder Surprice dari pasaran.

“Walaupun produk Kinder yang telah dijual ke pasar tidak ada yang terbukti mengandung salmonella, kami telah mendapatkan beberapa keluhan dari masyarakat. Oleh karena itu, kami akan menangani hal ini dengan sangat serius karena layanan konsumen adalah prioritas utama kami,” ujar Kinder dalam keterangan resminya.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bakteri salmonella merupakan bakteri yang dapat menyebabkan orang sakit salmonellosis, sebuah penyakit yang menyebabkan diare, demam, dan sakit perut. Bakteri ini sudah menyebabkan sekitar 1,35 juta infeksi, 26.500 rawat inap, dan 420 kematian di Amerika setiap tahunnya.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Ini 15 Kota di Dunia yang Punya Miliarder Terbanyak

Hampir sepertiga miliarder dunia tinggal di hanya 15 kota, menurut studi baru Altrata dan New York merupakan rumah bagi populasi orang superkaya t ...

Context.id . 21 November 2024

Triliunan Dolar Dihabiskan untuk Perang, Mengapa Tidak untuk Iklim?

Tuntutan negara berkembang agar Barat menyumbangkan dana US$1 triliun untuk anggaran iklim bukanlah hal yang mustahil, karena mereka sanggup habis ...

Context.id . 21 November 2024

China dan India Negara Maju dan Harus Berkontribusi di Pendanaan Iklim

Delegasi dari negara-negara miskin mengatakan klasifikasi yang sudah ada sejak tahun 1992 sudah tidak berlaku lagi dan kedua negara \'harus berkon ...

Context.id . 20 November 2024

Aktivis Demokrasi Hong Kong Dipenjara: Siapa Mereka dan Apa Kasusnya?

Aktivis Hong Kong 47 pertama kali ditangkap pada tahun 2021 karena menyelenggarakan pemilu tidak resmi yang oleh pihak berwenang disamakan dengan ...

Context.id . 20 November 2024